Lembaga Masyarakat Mempertanyakan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kepala Desa Oleh LP2M UNPAS Dengan Anggaran Fantastik

Cirebon,RN Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM) Peduli Pendidikan Dan Kesehatan (PP-Kes) Kab. Cirebon mempertanyakan terkait kegiatan Peningkat...

Cirebon,RN

Lembaga Swadaya Masayarakat (LSM) Peduli Pendidikan Dan Kesehatan (PP-Kes) Kab. Cirebon mempertanyakan terkait kegiatan Peningkatan dan Kapasitas Kepala Desa yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BMPD) bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Pasundan Bandung (UNPAS) dengan anggaran cukup fantastik.

" Mengapa pihak pelaksana dalam pelaksana kegiatan itu mengambil anggaran dananya dari tiap-tiap kantong Dana Desa." ujar Herman Ketua PP-Kes Kab. Cirebon itu kepada media, Jum'at (5/8/2022).

Dan menurutnya, pengalokasian dana kegiatan itu jumlah nilai rupiahnya cukup fantastik sekali dan dikatakannya hal itu tidak sesuai dengan peruntukannya, karena presentase dari kegiatan dengan jumlah rupiah tidak masuk logika.

Dan katanya, didapat informasi dari beberapa kepala desa, kegiatan itu akan dilaksanakan selama tiga hari di-Daerah Jogya Jawa Tengah dengan masing-masing kepala Desa merogo kocek Rp 10 juta mengambil anggaran dari Dana Desa APBD 2022.

Dan dikatakannya. Dalam pengalokasian dana cukup tersistem. Berawal dari pengalokasian Pemerintah, dana masuk kerekening Desa, dan kemudian dari rekening Desa masuk kerekening panitia pelaksana dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMD) Kab. Cirebon.

Artinya, ada dugaan kuat hasil terkumpul dana dari 412 desa dengan masing-masing desa mengalokasiakan Rp 10 juta dan dikakulasikan kurang lebih 4,12 M itu, akan dinikmati segelintir orang. Padahal, yang seharusnya anggaran kegitan itu pengalokasian dananya dianggarkan dari panitia pelaksana, bukan diambil dari dana desa yang peruntukannya sudah ada aturannya.

Dan ada indikasi, kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 7 sampai dengan 9 Agustus 2022 di Jogya hanya sebatas menghambur-hamburkan uang. Padahal, dana sebesar itu kalau dialokasikan untuk infrastruktur akan sangat bermanfaat sekali.

" Terlebih dengan kondisi Kabupaten Cirebon saat ini, yang dinilainya cukup prihatin dan memerlukan pembenahan dipelbagai lini, yang membutuhkan anggaran tidak sedikit." ujar Herman.

Untuk itu, pihaknya berharap dalam persoalan kegiatan itu dengan anggaran yang dinilai sangat fantastik ada yang mengevaluasi. Karena dari sistem manfaat dinilai jauh sekali. Dan semoga ada pihak yang berwenang untuk segera meng-Audit pengalokasian dana tersebut. *(hasan)*