Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Hadiri Promosi Perkembangan Performing Art DJKI

BADUNG, RN - Perkembangan pariwisata di Bali memberikan pengaruh besar terhadap seni pertunjukan sebagai daya tarik pariwisata domestik maup...

BADUNG, RN - Perkembangan pariwisata di Bali memberikan pengaruh besar terhadap seni pertunjukan sebagai daya tarik pariwisata domestik maupun mancanegara. Seni pertunjukan diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Bali maupun meningkatkan perekonomian nasional.

Sebagai dukungan kepada pelaku seni yang menunjukkan sumbangsih luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi nasional, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali menggelar Kegiatan Promosi Perkembangan Performing Art, Bertempat di Grand Ballroom The Trans Resort Bali,  Rabu (31/08/2022).

Kegiatan Promosi Perkembangan Performing Art mengusung tema ‘Pelindungan Seni Pertunjukan, Adaptasi Ciptaan, dan Lisensi dalam Industri Pariwisata Bali’ dihadiri oleh Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI, Anggoro Dasananto, Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kekayaan Intelektual DJKI, Sri Lastami, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Constantinus Kristomo, Koordinator Pemberdayaan KI DJKI, Erni Purnamasari, beserta para narasumber yang terdiri dari Maestro Penari dan Penulis, Ketua Sanggar Seni Nrtyagrha Siwanataraja Gianyar, Ketua Perhimpunan Fotografer Bali dan para peserta kegiatan dari unsur pemerintahan, Civitas Akademik pada Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

Acara diawali dengan penyampaian laporan oleh Koordinator Pemberdayaan KI, Erni Purnamasari dimana disampaikan bahwa kegiatan Promosi Perkembangan Performing Art ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi seniman dan pelaku seni tentang Pelindungan Hak Cipta, terutama untuk jenis ciptaan seni pertunjukan atau performing art, serta mendorong para pelaku seni pertunjukan dapat melakukan pencatatan atas hasil karya cipta mereka di bidang seni pertunjukan dan juga terkait dengan modifikasi Ekspresi Budaya Tradisional.

Selanjutnya, dalam sambutan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali yang dibacakan oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Constantinus Kristomo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sinergitas antara Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali sebagai upaya dalam perkembangan seni pertunjukan Pariwisata di Bali.

"Salah satu unsur kebudayaan Bali yang sering dipergunakan sebagai daya tarik pariwisata adalah seni pertunjukan. Sehingga ini merupakan aset Kekayaan Intelektual yang perlu untuk kita lindungi dalam hal pengelolaan, pemanfaatan, serta komersialisasinya", ungkap Kristomo.  

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat agar peduli terhadap kekayaan intelektual yang dimiliki. "Kami berharap kepada seluruh stakeholder yang telah hadir agar berkomitmen bersama dengan pemerintah untuk tetap menjaga aset kekayaan intelektual yang mengandung hak moral dan hak ekonomi yang bermanfaat bagi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara", terang Kristomo.

Selepas sambutan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan KI, Sri Lastami yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, Sri Lastami menyampaikan bahwa salah satu sektor yang dapat dijadikan andalan saat ini adalah karya seni yang berbasis pada warisan budaya tradisional sebagai penopang ekonomi kreatif nasional. “Dengan demikian maka pelindungan dan apresiasi terhadap karya seni yang berbasis pada warisan budaya tradisional menjadi hal yang utama dalam perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia khususnya kemajuan pariwisata di Provinsi Bali”, ucap Sri.

Melalui kesempatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan Surat Pencatatan Cipta oleh Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Anggoro Dasananto didampingi Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Constantinus Kristomo kepada Ni Ketut Arini selaku maestro tari dan pemilik Sanggar Tari Warini.

Melengkapi Acara Promosi Perkembangan Performing Art, kegiatan ditutup dengan sesi panel dengan pemaparan materi oleh beberapa narasumber diantaranya Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Anggoro Dasananto, Maestro Tari, Ni Ketut Arini, Maestro Tari, Prof. I Made Bandem dan Ketua Sanggar Seni Nrtyagrha Siwanataraja, Kadek Suartaya.

Diharapkan melalui kegiatan Promosi Perkembangan Performing Art, dapat mendorong seluruh pihak dan para pelaku seni pertunjukan dapat berbagi pengalaman terkait perkembangan dan kendala yang dihadapi dalam seni pertunjukan serta memperoleh pemahaman tentang pentingnya perlindungan terhadap seni pertunjukan, sehingga seni pertunjukan dapat terus dikembangkan dan diapresiasi seiring dengan perkembangan zaman. (Gianyar)