Diduga Demi Meraup Keuntungan Pribadi Oknum Guru SMA Negeri Cibingbingbin Nekat Jual Seragam Olahraga

Kuningan, RN - Sungguh sangat memprihatikan dunia pendidikan nampaknya akan tercoreng dengan adanya dugaan oknum guru berinisial AR, yang me...

Kuningan, RN - Sungguh sangat memprihatikan dunia pendidikan nampaknya akan tercoreng dengan adanya dugaan oknum guru berinisial AR, yang merupakan seorang guru Bahasa Indonesia di  SMA negeri Cibingbingbin yang nekat memperjual belikan kaos olahraga di tempatnya mengajar.

Hal itu tak di pungkiri Humas SMA Cibingbin Awang , menurutnya memang terkait peredaran kaos itu emang ada.

"Memang itu betul ada tapi menurut saya itu hanya urusan antara customer dengan perusahaan dan bukan program sekolah, dan pihak sekolah tidak mempasiy terkait seragam olah raga tersebu,"  kata Humas SMA Cibingbin Kamis (20/10/2022) di lingkungan sekolah SMA Cibingbin

Sementara AR , waktu di konfirmasi membenarkan bahwa dirinya  benar menjual kaos pada siswa siswa karena dirinya selain profesi guru juga punya usaha .

"Intinya saya melakukan ini adalah bukan posisi sebagai guru tapi sebagai pengusaha , jadi pemesanan dan pembayarannya pun di rumah bukan di sekolah," kata AR.

Dari hasil penelusuran media ini semakin kuat dugaan penjualan kaos olahraga dari Sodara AR ke siswanya betul adanya ada. Terlepas memposisikan diri sebagai pengusaha , tetapi AR adalah sebagai guru di sekolah tersebut dan kaosnya di pakai siswa dalam pembelajaran olahraga 

Padahal udah jelas pemerintah melarang  adanya praktek jual beli Baju seragam maupun buku oleh pihak sekolah.

Lebih miris larangan menjual belikan buku LKS ,seragam oleh pihak sekolah , komite jelas diatur dalam  Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolahan dan Penyelenggaraan Pendidikan, terutama pasal 181a. Sudah secara jelas tertulis mengenai larangan itu.

Pendidik dan tenaga kependidikan, baik persorangan maupun kolektif, dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, seragam sekolah, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan.

Berdasarkan pasal itu sudah jelas .  guru,karyawan maupun komite sekolah tidak boleh menjual buku-buku maupun seragam di sekolah.

Hal pelarangan itu diperjelas dalam Pasal 12a, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah.

Di pasal itu tertulis, Komite Sekolah, baik perseorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di sekolah dan juga berlaku bagi koperasi yang ada di lingkungan sekolah .

Kecuali, jika koperasi itu memang dikelolah secara independen atau tanpa ada keterlibatan guru, karyawan hingga para komite sekolah. Itupun, juga harus disertakan keterangan bahwa siswa tidak diwajibkan untuk membeli. (Fulls)