Miris, Meninggal Dunia Sekdes Boddia Diduga Minum Racun

Takalar, RN - Beredar kabar di media sosial, seorang warga Desa Boddia, meninggal dunia, akibat diduga minum racun. Warga desa yang sebelumn...

Takalar, RN - Beredar kabar di media sosial, seorang warga Desa Boddia, meninggal dunia, akibat diduga minum racun. Warga desa yang sebelumnya diketahui seorang Sekretaris Desa (Sekdes) Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, meninggal dunia usai meminum racun serangga.

Sekdes Muh. Irwan Dg. Lapang (49) tahun warga Dusun Manjalling Desa Boddia Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Diketahui almarhum memiliki hutang piutang kepada 2 orang yang pernah berkunjung ke kantor desa untuk menanyakan perihal penyelesaian sisa hutang.

Saat dikonfirmasi awak media Kepala Desa Boddia mengatakan, bahwa korban telah meminum racun serangga pada Kamis malam 29 September 2022 sekitar pukul 21.30 Wita dan dilarikan ke rumah sakit. "Kejadiannya pada Kamis malam sekitar pukul 21.30 Wita, karena meminum racun tikus dan sempat dilarikan ke rumah sakit", ungkap Rusli Dg Ngopa selaku Kepala Desa Boddia, Jum’at 30/09/2022.

Lebih lanjut, Korban yang dikabarkan akhirnya meninggal dunia di hari Jumat sekitar pukul 14.00 Wita. Diungkapkan Kades Boddia yang dikonfirmasi berdasarkan informasi pemberitaan di media sosial mengatakan, bahwa korban meninggal dunia, sebelumnya meminum racun tikus, lantaran terlilit hutang piutang", ungkap Rusli Dg. Ngopa.

Kepala Desa terpilih itu, menyampaikan, bahwa korban meninggal dunia sempat kedatangan penagih utang ke kantor desa untuk mendesak, agar korban membayarkan utangnya. “Sempat ada yang datang ke kantor desa ketemu dengan saya, sebelum korban meninggal dunia, si penagih hutang tersebut meminta agar korban membayarkan hutangnya, tapi saya meminta agar tidak menagihnya sekarang karena kondisi korban", jelasnya.

Untuk jumlah hutang korban, kata Rusli, sementara ada sekitar 2 orang yang diketahui punya tunggakan dengan korban. "Ada 2 orang yang baru kita ketahui punya urusan hutang dengan korban, sekitar 200 juta rupiah",  ungkapnya Rusli.

Dirinya mengungkapkan, jika Sekdes Bentang tidak dapat tahu membicarakan persoalan yang dialami selama bersama mengurus Desa Boddia. Korban juga meninggalkan 3 orang anak, yakni 2 perempuan dan 1 laki, sementara jasad korban telah dikebumikan pada Sabtu 1/10/2022. (Rahmat)