Oknum Suplayer Gabah Asal Angsana Diduga Rugikan Pengusaha Beras

Pandeglang, RN - Seorang pengusaha beras asal Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku dirugikan oleh oknum suplayer g...

Pandeglang, RN - Seorang pengusaha beras asal Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku dirugikan oleh oknum suplayer gabah dengan nominal yang cukup fantastis berinisial MH asal Kecamatan Angsana bahkan sudah satu tahun lebih, nyaris tak kunjung muncul.

Kepada media, AR (60) merupakan seorang juragan beras mengaku dirugikan hingga puluhan juta rupiah dengan membawa kabur beras yang beratnya hingga berton-ton.

"Kejadian ini berawal adanya hubungan baik sesama pengusaha gabah dan beras yang sudah bertahun tahun berjalan lancar namun terakhir pada tanggal 14 Juni 2021 hingga sekarang yang bersangkutan tidak pernah datang untuk membayar bahkan ditelepon juga sulit", ungkapnya AR dengan nada sedih, pengusaha beras asal Sobang, Sabtu (8/10/22).

Oknum suplayer gabah berinisial MH menurut informasi asal Kecamatan Angsana tersebut usai membawa beras terus menghilang.

"Sebenarnya MH itu adalah suplayer gabah asal Kecamatan Angsana yang biasa memasok ke penggilingan padi milik saya dan sering bertransaksi tetapi pada pertemuan terakhir dia minta beras sekitar 2 ton senilai Rp.15 juta lebih tapi sejak itu, dia juga seolah menghilang", terangnya. 

Ditempat yang sama, H. Halim Ketua DPC LSM Geger Banten berharap agar persoalan ini segera diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya berharap persoalan ini segera diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat dan jangan ada yang dirugikan akan tetapi bila tak kunjung diselesaikan maka dimungkinkan korban akan kami dampingi untuk lapor ke APH", kata H. Halim Ketua DPC LSM Geger Banten kepada media Radarnusantara.com.

Halim menyampaikan himbauan bagi para pengusaha dan masyarakat Sobang agar selalu waspada dan berhati hati dalam bertransaksi jual beli apapun.

"Saya menghimbau kepada seluruh warga Sobang dan masyarakat Kabupaten Pandeglang khususnya agar selalu berhati hati dalam bertransaksi hal apapun karena kejahatan itu terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelaku tetapi karena ada kesempatan. Selain itu juga diharapkan, agar masyarakat bisa memproteksi diri secara swadaya menjaga lingkungan sekitar untuk mengantisipasi tindak kriminalitas", pungkasnya. (Wan)