Wartawan Anggota PWI Riau ini Terbukti di Kriminalisasi, JPU Kejari Pekanbaru Dalam Sorotan!

Pekanbaru, RN - Wartawan yang tergabung di Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau atas nama Rudi Yanto hingga saat ini, Ahad (30...

Pekanbaru, RN - Wartawan yang tergabung di Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau atas nama Rudi Yanto hingga saat ini, Ahad (30/10/2022) Terbukti menjadi Korban Kriminalisasi Aparat Penegak Hukum (APH) di Kota Pekanbaru.

Setelah aksi tersebut berhasil dilakukan Oknum Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru,kini perkara pasal 406,168,167 itu justru dalam"Permainan" Oknum Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.

Alhasil,perkara yang dipastikan Abal-Abal itu justru kembali diproses pihak Seksi Pidana Umum (Pidum) Kejari Pekanbaru hingga hari ini sama sekali tidak bisa membuktikannya dihadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru.

Kendati JPU terlihat Grogi dan Panik,perkara yang sangat langka itu masih berproses dan tentunya dalam pertimbangan Majelis Hakim PN Pekanbaru yang dipimpin Daniel Ronald SH M.Hum.

Fakta Persidangan,Kesemua Saksi yang dihadirkan JPU secara tegas menyampaikan (Bersaksi) bahwa tidak pernah melihat secara langsung maupun melalui rekaman CCTv terjadinya tindakan Pengrusakan. Kesemua Saksi tersebut berkali-kali menyampaikan bahwa hanya sekedar melihat di rekaman CCTv, seperti orang membuat Konten.

Bukan sampai disitu saja, Fakta Persidangan juga membuktikan,bahwa JPU ketika membuka Alat dan atau Barang Bukti (BB) berupa rekaman CCTv, sama sekali tidak bisa menunjukkan dipersidangan,tentang dakwaan tersebut.Itu artinya,dalam Fakta Persidangan dipastikan dakwaan tersebut Batal demi Hukum.Tanpa hati nurani, oknum JPU sepertinya jadi 'penghianat' dalam Proses Penegakan Hukum di Republik ini? 

"Selaku Wartawan tentunya memiliki segala bentuk Legalitas Hukum,Sertifikasi dan Keilmuan, saya justru prihatin dengan dakwaan JPU, Mereka terbukti tak bisa menunjukkan adanya Peristiwa Pidana dalam perkara tersebut, tapi anehnya kok mereka Ngotot? apalagi JPU yang bernama Yongki Arvius itu, justru memberikan Tuntutan diluar dari Fakta Persidangan, ini namanya Konyol! JPU itu wajib di Periksa oleh ASWAS Kejati Riau atau bahkan JAMWAS Kejaksaan Agung, agar tidak buruk citra penegakkan hukum dinegeri ini,"ungkap Rudi Yanto.

Wartawan PWI lama berposko di Gedung DPRD Provinsi Riau itu juga mengajak seluruh pihak,bahwa atas perkara ini,pihak Kejari Pekanbaru justru ditelanjangi dengan hal-hal seperti ini.Tak punya dasar hukum yang jelas,tapi Ngotot ingin mempidanakan orang.Rudi Yanto bersama para Insan Pers lainnya bahkan ingin segera menghadap Kajati Riau,agar tindakan konyol seperti ini segera dijadikan Atensi oleh bagian internal Kejaksaan.

"Tolong kami pak Kajati Riau! ini perkara sangat Abal-Abal.Jangan karena ulah oknum Jaksa Nakal seperti ini,institusi Kejaksaan jadi rusak.Tolong kami pak,Periksa materi dakwaannya,lalu cocokkan dengan Alat dan atau Barang Bukti (BB) bila perlu panggil semua Saksi yang pernah dihadirkan dalam persidangan.JPU Kejari Pekanbaru terbukti melanggar prosedur!"ujarnya, sambil menunjukkan Rekaman Video CCTv dan Rekaman dari HP, yang dijadikan sebagai Produk Jurnalistik.

"Walaupun saya dari organisasi PWI,namun Alhamdulillah sampai saat ini belum ada sekalipun aksi nyata dari ketua saya, terkait adanya Bantuan Hukum maupun Bantuan Moril dan Materil lainnya.PWI Riau memang hebat betul! PWI Riau sangat luar biasa Jagok! anggotanya sedang dalam masalah,Pimpinan Organisasinya sibuk jalan-jalan,Alfatehah,"sindir Pemimpin Redaksi (Pemred) Media Online www.WartaKontras.com itu,seraya mengusap air matanya. 

"Saya bersedia dihukum mati,jika tuduhan,atau tuntutan Jaksa nakal itu benar adanya,ini adalah konspirasi oknum polisi dan oknum Jaksa diduga pesanan oknum pejabat yang tidak Terima beritakan prilaku bejatnya, tambah Rudy. 

Pasalnya,dalam fakta persidangan saat pembuktian,tidak ada alat bukti ataupun saksi Larshen Yunus ataupun Rudi Yanto melakukan perusakan kunci magnetik ruangan Badan Kehormatan DPRD Riau yang dibongkar sendiri oleh Pelapor Ferry Sasfriadi ASN Protokoler DPRD Riau.

Usai dibongkarnya kunci magnetik dilaporkan dua minggu kemudian, 29 Desember 2021 pukul 00:29 WIB dengan versi laporannya terkesan sebelum diterima sudah diatur sedemikian rupa,penuh dengan rekayasa dan sandiwara bersama Oknum Pejabat DPRD Riau,disinyalir oknum Polresta Pekanbaru dan oknum Kejari Pekanbaru, bersekongkol mengkriminalisasi saya",kata Wartawan Senior Riau Rudi Yanto. 

"Yang membongkar kunci magnetik dia. mengatakan rusak dia,yang melapor ke Polresta pekanbaru dia juga,laporannya diterima secepat kilat khusus,proses penyidikan sampai penuntutan diduga penuh dengan rekayasa.dan tipu muslihat."Terang Rudy sambil melihatkan video CCTV-nya.kemaren.

Hingga berita ini diterbitkan,Rudi Yanto tetap sabar dan selalu berharap,agar Otoritas terkait ikut serta memeriksa perkara tersebut.Baginya,Hukum Pembuktian, bukan pesanan oknum tertentu,ingat Tuhan pasti melihat perbuatanmu,suatu saat pasti akan menerima karmanya. (kumbang)