Ngumpet, Kadis Porapar Kabupaten Kuningan Hindari Wartawan?

Kuningan,RN Ironis memang, ditengah Pemerintah daerah Kabupaten Kuningan gencar dengan peningkatan optimalisasi pelayanan dilingkungan Pemer...

Kuningan,RN

Ironis memang, ditengah Pemerintah daerah Kabupaten Kuningan gencar dengan peningkatan optimalisasi pelayanan dilingkungan Pemerintahan, ternyata masih ada Kepala dinas yang memiliki sikap angkuh dan terkesan tidak mau melayani masyarakat terlebih kepada awak media yang notabene merupakan mitra kerja pemerintahan.

Ini terjadi ketika salah seorang wartawan senior Media cetak Sinar pagi Maman Sutarman yang Lebih akrab dengan nama panggilan Maman Bom,  yang akan mengkonfirmasi Kadisporapar Toto Toharudin, terkait Proyek pengembangan obyek wisata di Desa Kaduela, Kecamatan pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang didanai bantuan pemerintah pusat. 

Maman Bom menilai, Program pengembangan Obyek Wisata alam tersebut dinilai tidak transparan baik pagu anggaran maupun dari rekanan kerja yang melaksanakan. Bahkan di sinyalir program anggaran milyaran rupiah ini di jadi kan ajang bacakan untuk meraup keuntungan sekelompok orang

Diduga hal ini lah yang membuat uring uringan antara Pejabat bertahta eselon dua ini dengan kalangan pers. Bahkan ada kesan selalu menghindari wartawan

"Kala itu saya berkunjung ke kantor Disporapar, jln Raya Ciloa, staf di bagian sekretaris menyebutkan bahwa Kadis sedang mengikuti acara di Makodim, kebetulan saya dapat undangan dari Kodim dalam hal dan waktu yang sama, namun di acara tetsebut tak nampak batang hidungnya Kadisporapar di Makodim,"  papar Maman Bom pada media ini, Jum'at (11/11/2022)

Bahkan Sampai sekarang menurut Maman Bom,  dirinya belum berhasil bertemu mengkonfirmasi Kadiporapar tersebut "Hendaknya tidak boleh menghindar dengan alasan yang tidal logis, kalau tidak ingin ada berita liar, temuin saja siapapun rekan wartawan yang hendak melakukan konfirmasi guna memenuhi unsur pemberitaan agar jelas dan berimbang, sebenarnya wartawan tidak ada yang bersifat tendensius kepada pejabat manapun, hanya sebagai kontrol dalam bermitra,"pungkasnya

(Fulls)