Permasalahan Penyertaan Modal Pemkab Humbahas Terindikasi Dugaan Korupsi Mencapai Miliaran Rupiah

Humbang Hasundutan, RN Beban Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan hingga tahun 2021 sudah mencapai total besaran Rp 21,7 miliar dikeluark...

Humbang Hasundutan, RN

Beban Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan hingga tahun 2021 sudah mencapai total besaran Rp 21,7 miliar dikeluarkan untuk mendukung program penyertaan modal yang bertujuan mendongkrak pendapatan daerah ditiap tahunnya.

Adapun realisasi penyertaan modal itu dilakukan dengan jumlah besaran realisasi yang berbeda-beda ditiap tahunya dan bahkan ada yang tidak direalisasikan penyertaan modalnya mulai tahun 2014 s/d tahun 2016.

Namun atas total besaran modal yang sudah beberapa tahun tersimpan menjadi nilai saham yang disertakan itu, sehingga Pemkab Humbahas bisa menerima pendapatan daerah mencapai Rp 4,1 miliar ditahun 2015.

Komentar salah seorang penggiat korupsi berinisial "B.Pasaribu" menyatakan pada awak media agar Bapak Bupati "Dosmar Banjarnahor,SE" dan juga DPRD perlu mengevaluasi program penyertaan modal itu dan lebih memproritaskan program Dana APBD itu untuk kebutuhan atau kepentingan masyarakat daerah Kabupaten Humbang Hasundutan ini dan tidak selalu mengutamakan pendapatan dari deviden saja.

Fakta tentang jumlah Realisasi Penyertaan Modal Pemkab Humbahas dan hasil pendapatan dari penyertaan modal itu dicoba dikonfirmasi oleh awak media dengan bertanya langsung dan juga menggunakan konfirmasi tertulis. Namun belum ada satupun pihak pegawai BPKPD Kabupaten Humbahas mau memberikan jawaban, begitu juga melalui surat konfirmasi tertulis sudah dilakukan dan hasilnya disposisi surat Kepala BPKPD ditujukan pada Oknum Subpenda berinisial "Purba" agar memberikan jawaban tetapi jawaban didapat bahwa Oknum berinisial "Purba" meminta agar kepala surat konfirmasi yang ditulis buat Kepala BPKPAD diganti menjadi Kepala BPKPD Kabupaten Humbahas agar nantinya akan dijawab kembali.

Sikap Oknum berinisial "Purba" ini dinilai berlebihan sebab dengan konfirmasi langsung pada fakta realisasi penyertaan modal tahun 2021 mencapai Rp 3 miliar hanya menghasilkan pendapatan daerah mencapai Rp 3,8 miliar saja, sementara penyertaan modal Pemkab Humbahas tahun 2015 tidak direalisasikan sama sekali tetapi mampu menghasilkan pendapatan daerah mencapai Rp 4,1 miliar.

Begitu juga mengenai permasalahan bunga deposit Pemkab Humbahas yang diduga raib mencapai miliaran rupiah pada tahun 2021, dugaan itu muncul akibat tidak adanya data jumlah Pendapatan dari bunga deposit tercantum pada Laporan Keuangan Pemkab Humbahas pada tahun 2021.

Menindak lanjuti permasalahan tersebut awak media mencoba mempertanyakan permasalahan ini pada pihak Inspektorat Kabupaten Humbahas melalui pesan singkat/Wa, namun sampai berita ini dimuat Oknum Pihak Inspektorat belum menjawab konfirmasi tersebut. (S.Tambunan)