PKBM Sunan Kalijaga, Sebagai Intitusi Pendidikan Warga Masyarakat Agar Bisa Lebih Mandiri Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidupnya

Cirebon,RN Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan wadah fasilitator pertemuan antara kebutuhan dan sumber daya belajar, fasilita...

Cirebon,RN

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan wadah fasilitator pertemuan antara kebutuhan dan sumber daya belajar, fasilitator pertemuan antara masyarakat yang berkebutuhan belajar dengan sumber daya belajar sehinga terjadi sebanyak mungkin pristiwa pembelajaran.

" Tempat dimana kegiatan belajar masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan atau ketrampilan atau keahlian, hobi, atau bakat yang dikelolah dan diselenggarakan sendiri oleh masyarakat," kata kepala sekolah PKBM Sunan Kalijaga, Agus Romdoni SPd, kepada media Sabtu (10/12/2022).

PKBM yang beralokasi di Kel. Kalijaga Kec. Harjamukti Kota Cirebon, itu sebagai institusi pendidikan untuk semua warga masyarakat setempat agar bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dalam hal meningkatkan pendapatannya melalui pembelajaran, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masalah-masalah pendidikan serta kebutuhan akan pendidikan masyarakat.

"Definisi PKBM akan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan belajar yang tidak akan pernah berakhir," ujar Agus didampingi salah satu tutornya Ujang Rgiana SPd.

Dan dikatakannya. Sesuai dengan fungsi dan peranannya, PKBM sebagai pusat kegiatan pembelajaran masyarakat memiliki peran penting dalam mengembangkan program-program kesetaraan di tengah-tengah masyarakatnya. Program kesetaraan melingkupi program Kelompok Belajar paket A setara SD/MI, Kelompok Belajar paket B setara SMP/MTs Dan Kelompok Belajar paket C setara SMA/MA.

Dan PKBM Sunan Kalijaga sendiri, berdiri semenjak tahun 1998 yang sebelumnya bertempat di SDN Pelandakan Kec. Kesambi. Kemudian ditahun 2009 pindah di SDN Kebonpelok Kec. Harjamukti atas anjuran Kadisdik saat itu dijabat oleh (Alm) Dedi Widiagiri. Dan saat ini jumlah murid kurang lebih untuk paket A 2 orang, paket B 40 orang dan paket C 113 dengan dibantu 20 tutor.

Dengan adanya PKBM, Agus berharap pada akhirnya akan meningkatkan kemandirian, keberdayadidikan, dan inovatif dalam mencari invormasi baru dalam rangka meningkatkan taraf kehidupannya. Karena PKBM sendiri adalah suatu pendidikan nonformal yang bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat, dengan prinsip PKBM dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

Dan terkait adanya issu miring keberadaan PKBM yang dipimpinnya itu. Menurutnya, hal itu sebatas miskomunikasi antara penerima dan pemberi info. Karena menurutnya, dalam hitungan kali sekian tahun dalam penempatan tempat KBM, tidak pernah ada persoalan. " Artinya, dengan adanya persoalan issu miring hal itu sebagai bentuk pemasukan kami dan kedepan akan diperbaikinya." pungkas Agus.

Sementara, Kepala Sekolah SDN Kebonpelok. Saat dihubungi via cellurel menegaskan. Persoalan adanya kotoran atau sampah dalam lokasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hal wajar. Terlebih saat sekarang SDN Kebonpelok lagi ada pelaksanaan pekerjaan fisik, sudah hal lumroh pasti terlihat kotor.

" Kami berharap, pihak PKBM yang penempatan KBM dilokasi SDN Kebonpelok sama-sama menjaga dan merawat lingkungan sekolah." kata kepala sekolah SDN Kebonpelok Yusuf Hidayat SPd. *(hasan)*