Diduga ada gratifikasi dibalik pelantikan prangkat Desa Padabenghar , Ketua Forwades: APH, Saber pungli jangan tutup mata.

Kuningan, RN Jadi prangkat desa di jaman sekarang tidak mudah dan tidak murah, seperti halnya yang terjadi di desa Padabenghar kecamatan Pas...

Kuningan, RN

Jadi prangkat desa di jaman sekarang tidak mudah dan tidak murah, seperti halnya yang terjadi di desa Padabenghar kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, di desa ini jadi perangkat Desa harus menyiapkan uang puluhan juta rupiah.

Informasi yang di dapat media ini Desa pada benghar baru saja mengadakan pelantikan perangkat desa ,yaitu menduduki jabatan Kaur perencanaan, dari hasil penjaringan dan penyaringan sampai seleksi calon perangkat akhirnya Desti Maesaroh SH dan berhak dilantik untuk menjadi perangkat desa.

Terkait hal tersebut desa Padabenghar sebelumnya telah mensosialisasikan  kekosongan perangkat dengan membuka  lamaran kepada masyarakat desa Padabenghar untuk  menjadi perangkat desa dengan jabatan kasi perencaan.

Awalnya ada 15 pelamar kemudian setelah melakukan penjaringan menjadi sembilan dan  setelah dilakukan seleksi munculah nama dengan nilai tertinggi yaitu Desti Maesaroh SH dan berhak dilantik untuk menjadi perangkat desa.

Pelantikan perangkat Desa Padabenghar kecamatan Pasawahan yang di lakukan pada hari Senin 9/01/23 bertempat aula balai desa berjalan lancar.

Kegiatan pelantikan tersebut dihadiri oleh unsur Muspika, lembaga desa ,BPD, Karangtaruna, ketua RT, ketua RW serta tokoh masyarakat.

Namun ada hal menarik dari pelantikan perangkat desa tersebut yaitu pembiayaan yang sangat fantastis sekitar 40 juta. 

Menurut kepala desa Padabenghar , Ruhiyat , anggaran tersebut sangat wajar dan termasuk masih rendah jika dibandingkan dengan desa lain, dan sudah menjadi tradisi.

Menurut Ruhiyat , anggaran tersebut dipergunakan untuk makan makan. Untuk pembelian kenang kenangan dan lagi untuk pihak kecamatan.

"  Dari pihak perangkat yang jadi  menyediakan anggaran tersebut berdasarkan sesuai kebutuhan,di antaranya untuk makan makan, dan lain sebagainya termasuk untuk pihak kecamatan., Uang tersebut saya pegang dan saya atur untuk ini dan itu " tutur kades Ruhiyat pada media ini Senin (9/01/2023) di ruang kerjanya 

Sementara itu Camat Pasawahan Asikin ketika di konfirmasi lewat  telepon mengelak adanya dana yang mengalir ke pihak kecamatan.

" Tidak ada aliran dana ke pihak kecamatan, namun ketika ada anggaran untuk pelantikan itu kewenangan kepala desa, saya baru tahu kalau ada anggaran sebesar itu dari media ini"  ujar Camat .

Di tempat terpisah Menyikapi hal tersebut Ketua Forwades Suradi yang lebih akrab dengan nama panggilan Bule, memberikan komentar pedas terkait mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk jadi prangkat Desa.

" Kalau menjadi perangkat harus mengeluarkan biaya sampai puluhan juta rupiah, sudah di pastikan nantinya perangkat desa dalam tugasnya yang pertama dipikirkan adalah pengembalian modal, dan kalau kata kepala desa itu terbukti bahwa ada aliran dana untuk kecamatan itu jelas dugaan kuat terjadinya gratifikasi, apapun dalihnya," kata Suradi

Lebih jauh ketua Forwades juga berharap kepada pihak berwenang dalam hal ini aparat penegak hukum maupun tim Saber pungli, agar bisa menyikapinya, jangan tutup mata karena dengan kejadian seperti ini bisa memicu munculnya kinerja perangkat desa kurang profesional bahkan bisa mendorong ke tindakan KKN dalam menjalankan tugasnya, dengan tujuan untuk mengembalikan modal.

(Fulls)