Diduga SKK Migas Sarang Mafia,Tuding Wartawan Berita Pencemaran Nama Bik Institusi

Tanjab Barat, RN Kepala perwakilan Sumbagsel Skk Migas Anggono Mahendrawan saat menghadiri acara Jadestone Mendala Lemang. dalam rangka pele...

Tanjab Barat, RN

Kepala perwakilan Sumbagsel Skk Migas Anggono Mahendrawan saat menghadiri acara Jadestone Mendala Lemang. dalam rangka peletakan batu pertama di Desa Bram Itam. Kecamatan Bram Itam Kiri. Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Terkait dengan kegiatan Badan Usaha Skk Migas selaku penanggung jawab terhadap Kementerian ESDM yang  menawarkan dan menetapkan   wilayah kerja Kepada Badan Usaha atau bentuk Usaha Tetap Skk Migas tersebut, diberikan wiweng untuk melakukan pengeboran sumur minyak dan Gas Bumi  berlokasi di  3 Kabupaten.Yaitu Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Ironisnya Pemerintah Daerah dan Provinsi tidak mengetahui jumlah titik Sumur Minyak dan Gas Bumi di  masing-masing wilayah kerja di Daerahnya Kabupaten tersebut, oleh karena sudah diatur dengan UUD No.23 Tahun 2014, sehingga para mafia yang berkedok di Blok Skk Migas lebih luasa untuk melakukan pengeboran sumur minyak dari wilayah kerja ke wilayah kerja lainnya, sebagaimana dimaksud pada pasal (12) dan pasal (13) itu diduga tidak dipongsikan Skk Migas, tentu saja hal ini menjadi kuait dugaan kegiatan pengeboran sumur minyak Ilegal di wilayah kerja tidak memiliki ijin yang terdaftar di Kementerian ESDM pusat.

Anggono Mahendrawan adalah selaku Kepala perwakilan Skk Migas Subagsel. ketika awak media RN memintai keterangan jumlah welfeld sumur Minyak wilayah kerja, dan berapa jumlah titik Sumur Minyak di masing-masing wilayah Kabupaten tersebut, dan berapa jumlah titik Bor Sumur banyak  yang memiliki ijin, dan berapa barel  minyak perharinya yang diperoleh dari lokasi sumur Minyak tersebut.

"Namun Anggono Mahendrawan.saat terlihat resipo hingga mengelihkan jawabannya soal DBH (Dana bagi hasil) adalah wiwenang Kementerian, hingga berulang ulang kali seperti itu saja jawaban Anggono Mahendrawan. Sehingga awak media RN mendesak mengkonfrontir Anggono Mahendrawan dengan pertanyaan jumlah titik sumur minyak tersebut, akhirnya Anggono dengan nada tinggi mengataan. Kalau mau mempertanyakan jumlah titik sumur minyak seharusnya wartawan punya dasar data yang lengkap nanti misleding, ujar Anggono.

"Tentunya yang namanya profisi wartawan sipatnya bertanya ada hak jawab, akhirnya Anggono  mengatakan untuk saat kami belum bisa memberikan keterangan jumlah titik sumur minyak. karena harus disesuaikan dengan data kami yang ada, dan beberapa pertanyaan itu buat surat kirim ke alamat kantor Skk Migas.atau ke nomor Via ponsel Wa ibu tania Humas jedeston.

Setalah beberapa hari kemudian wartawan RN  mengirim Surat resmi: No 22/RB-Jm/2022,  perihal- mewancara atau konfirmasi tertulis.Sebagaimana Apa yang dimaksud informasi dalam UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik?

Tentunya selaku wartawan menjalankan tugas Jurnalisnya sebagaimana pada UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers,Surat tersebut dikirim lewat pos pada tanggal 4 September 2022. Jam 14/30 WB. ke alamat kantor SKK Migas Gedung Bank Sumsel Babel Lantai 5 Jln GB.H.A Bastari Jakabaring Pelimbang.dengan ya beberapa pertanyaan diajukan sebagaimana dalam isi surat yang dikirim ke alamat tersebut, 

"Pihak Skk migas memberikan jawaban melalui pesan singkat Via ponsel Wa bu Tania selaku Humas Jedeston. ternyata jawabannya  mengatakan  dari pemberitaan media  pada tanggal 24 Juli 2022 lalu,  terdapat banyak informasi yang keliru dan pencemaran nama baik institusi sehingga sedang ditelaah oleh tim Hukum Skk migas-Petro China, ujarnya melalui pesan singkat.

Juga wartawan memberikan jawaban melalui WA pesan singkat agar tidak membuat asumsi dalam pemberitaan yang disebarkan ke publik dan seharusnya pihak Skk migas transeperan dalam memberikan keterangan jumlah titik sumur minyak adalah bagian milik Negara.

"Pihaknya menjawab lagi pertanyaan tersebut, bahwa konfirmasi melalui surat yang telah kami terima sedang diproses dan ditelaah tim Skk migas di Jakarta ujarnya," Tania Humas Jedeston.

  

Ternyata pertanyaan melalui surat Konfirmasi tertulis tersebut sampai berita ini dilansir belum ada jawaban dari pihak Skk Migas, hal ini menjadi kuat dugaan  Skk Migas melakukan pengeboran sumur minyak Ilegal di wilayah kerja Daerah Provinsi Jambi. (Efendi)