H Imron, Dana Tahunan Kelas Xl MAN 3 Hasil Kesepakatan Komite Dan Walimurid

Cirebon, RN Pendidikan di Madrasah Aliyah Negri (MAN) 3 Kab. Cirebon sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia dengan tujuan untuk men...

Cirebon, RN

Pendidikan di Madrasah Aliyah Negri (MAN) 3 Kab. Cirebon sebagai sarana pengembangan sumber daya manusia dengan tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi generasi yang beriman dan berakhlak mulia.

"Pendidik sebagai figur yang utama dalam menanamkan nilai-nilai luhur ajaran agama Islam dalam kerangka pembentukan sikap, watak, serta perilaku peserta didik melalui berbagai model pembelajaran yang dikembangkan disekolah." kata kepala sekolah MAN 3 Buntet Drs.H Imron Rosyadi MAg kepada media, Sabtu (11/2/2023).

Untuk itu, pendidik berkewajiban menciptakan peserta didik dapat memiliki tiga kecerdasan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional juga harus meningkatkan dan memelihara kecerdasan spritual. Dan ketiga kecerdasan tersebut dijadikan modal untuk berkopetisi ditengah derasnya arus informasi yang sudah mengglobal.

Terkait issu miring di-kelas Xl adanya anggaran pendidikan tahunan dengan nominal Rp 3.300 ribu, yang katanya diperuntukkan membayar daftar ulang, pembelian buku LKS dan stady tour. Pihaknya menepis, dengan dalih anggaran itu ada tapi tidak sebesar apa yang disebutkan.

Karena menurutnya. Dalam persolana itu, sekolah tidak tau menau, pasalnya dana kegiatan tersebut yang merumuskan pihak komite dari hasil rapat dengan walimurid. Dan kapasitas sekolah dalam hal ini selain sebagai fasilitator penunjang program, hal itu berawal dari keinginan siswa itu sendiri.

"Seperti study tour, hal wajar disemua sekolah-pun ada kegiatan itu, terlebih siswa-siswa MAN 3 sebagian besar anak pondokan (santri) sedikit melepas kepenatan yang mengingikan adanya hiburan diluar daerah sambil belajar." ucap Kepsek MAN 3 itu.

Kemudian Beliau meneruskan, untuk soal buku LKS dihargai per-paket Rp 300 ribu, hal yang masuk logika karena selain kebutuhan siswa juga sebagai alat penunjang belajar dipondok. "Artinya, biar mempermudah belajar pelajaran disekolah, dipondok sendiri sebagai santri sedang diajar memperdalam pelbagai kitab-kitab ilmu agama." terang Kiyai Imron sapaan sehari-harinya, tidak merincikan pengalokasian dari jumlah dana yang diminta dari walimurid itu.

Dan satu hal. Kembali Beliau meneruskan, kegiatan pembelajaran menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam hal ini pendidik hanya sebagai fasilitator dan motivator, sehingga pendidik harus dapat memahami dan memperhatikan aspek perbedaan individual peserta didik, baik aspek biologis, intelektual,  maupun psikologis.

Seperti diketahui, berawal dari informasi dilapangan. Kelas Xl MAN 3 Kab. Cirebon, berjumlah kurang lebih 350 siswa diminta dana tahunan oleh sekolah sejumlah Rp 3.300 ribu. Dengan peruntukkan pembayaran Daftar Ulang, Study Tour dan buku LKS. *(hasan)*