Tepis Isu Miring Soal Tilep Uang Duka, Kades Sindanglaya Berikan Klarifikasi Menohok

Pandeglang, RN  Beredar isu miring di beberapa media online soal pemberitaan dugaan oknum Kades berinisial HT menilep uang santunan kematian...

Pandeglang, RN 

Beredar isu miring di beberapa media online soal pemberitaan dugaan oknum Kades berinisial HT menilep uang santunan kematian untuk keluarga korban kecelakaan lalu lintas di Kp.Kadu Oncog Desa Babakan Lor Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten membuat greget Kepala Desa Sindanglaya hingga memberikan klarifikasi menohok.

Kepada media, Raden Hidayat Kepala Desa Sindanglaya Kecamatan Pagelaran mengatakan bahwa dugaan tilep dana kematian itu tidak pernah terjadi. 

"Berawal adanya informasi kejadian kecelakaan lalulintas antara pengendara motor yang dikemudikan Samsudin warga Kp Kebon Desa Rahayu Kecamatan Patia menyenggol mobil yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya lalu menabrak pengendara motor lainnya yang berlawanan arah yang tak lain adalah kakak kandung saya bernama Jumali pada akhir Januari 2023 dan berdasarkan hasil musyawarah kekeluargaan sudah berakhir melalui jalan perdamaian dan tidak ada tilep menilep uang santunan kepada keluarga korban yang meninggal", terang Raden Hidayat yang akrab dipanggil Jaro Dayat di ruang Kantor Desa Sindanglaya Kecamatan Pagelaran, Kamis (23/2/23). 

Hidayat yang juga sebagai Ketua Apdesi Kecamatan Pagelaran menjelaskan kami sebagai keluarga pihak korban yang hidup memang telah memberikan bantuan santunan kepada keluarga almarhum Samsudin meskipun tidak seberapa. 

"Uang bantuan santunan yang kami berikan kepada keluarga almarhum Samsudin memang awalnya direncanakan Rp.1 juta akan tetapi karena tidak ada, adik saya bernama Aat yang kebetulan menjadi BPD di Desa Sindanglaya hanya bisa memberikan santunan Rp.500.000,- ", terang Hidayat didampingi Wildan P Danial Kabid Pemdes Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang.  

Menurutnya, uang santunan yang diserahkan kepada keluarga almarhum Samsudin sebelumnya tidak mau dipublikasikan karena bersifat pribadi akan tetapi karena dianggap perlu sehingga dibuka secara terang benderang. 

"Uang yang kami serahkan kepada keluarga korban adalah uang pribadi kami bukan uang titipan dari siapapun. Adapun soal asuransi kematian almarhum Samsudin, kami dari keluarga korban kecelakaan (Jumali) sama sekali tidak tahu menahu dan tidak mengurus hal tersebut', jelasnya. 

Lebih lanjut Hidayat menjelaskan terkait total uang pengeluaran yang dimaksud Kak Jumali mencapai 3 juta itu sebenarnya dipergunakan untuk dana santunan kematian, perbaikan unit kendaraan bermotor, biaya pengobatan dan biaya operasional ngurus kendaraan ke  Polres Pandeglang dan biaya lainnya tetapi semua itu dibiayai oleh pribadi saya dan Aat, bukan dari Ka Jumali, makanya yang nilep siapa dan uang siapa ???, " imbuh Jaro Dayat sambil tersenyum. 

Ditempat yang sama, Jumali (53) warga Kp Kadugadung Desa Sindanglaya mengakui ada kesalahan dalam penyampaian informasi kepada keluarga almarhum Samsudin. 

"Saya mengakui ada kesalahan dalam penyampaian informasi saat ngobrol dengan keluarga almarhum Samsudin usai menyerahkan sepeda motor bekas musibah kecelakaan dan uang yang diserahkan oleh adik saya (Hidayat dan Aat) adalah mutlak uang pribadinya dan saya tidak pernah menitipkan uang sedikitpun", jelasnya. 

Lebih lanjut dikatakan Jumali, yang membantu dan mengurus musibah kecelakaan saat itu adalah Hidayat dan Aat sebagai adik kandung yang juga sebagai Kades dan Ketua BPD Desa Sindanglaya. 

"Atas peristiwa ini, saya sebagai kakak kandung yang mengalami kecelakaan tabrakan sudah ditolong adik adik saya meminta maaf sebesar besarnya kepada Hidayat dan Aat dan pihak DPMPD Pandeglang serta keluarga besar almarhum Samsudin atas kesalahan dalam penyampaian informasi yang kini menjadi viral", ungkapnya. 

Sementara, Wildan P Danial Kabid Pemdes Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pandeglang berharap agar masalah ini tidak berlarut-larut.

"Kami berharap adanya permasalahan ini tidak berbuntut panjang apalagi sesama anggota keluarga termasuk kepada pihak keluarga korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas agar saling memaafkan", kata Wildan. 

Selain itu, sebaiknya jadikan peristiwa ini sebagai bentuk perhatian agar senantiasa menjaga nilai nilai silaturahmi dan menghindari miskomunikasi dengan sesama," pungkasnya. (Wan).