Kabupaten Bandung, RN Dalam upaya memberantas kesenjangan wawasan, pengetahuan dan kemampuan pemenuhan SDM berkualitas di industri teknologi...
Kabupaten Bandung, RN
Dalam upaya memberantas kesenjangan wawasan, pengetahuan dan kemampuan pemenuhan SDM berkualitas di industri teknologi, Miloo Project berkolaburasi dengan Forum Alumni Universitas Telkom (FAST), Telkom University Career, dan Digitalent Development menyelenggarakan FAST Digitalent Festival 2023.
Acara tersebut digelar di Gedung Damar Telkom University, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung (11/3/2023) dengan peserta kurang lebih sekitar 500 peserta yang dihadiri oleh 12 narasumber pembicara, yang terbagi dalam empat sesi untuk mewadahi para talenta digital muda bertemu dan berbagi gagasan dengan para narasumber/pembicara dengan eksekutif, inovator hingga akademis yang ahli dibidangnya.
Menurut Rahmat Ridha dari Founder Miloo Project selaras dengan tujuan diadakannya kegiatan ini bahwa unsur komunitas perlu hadir membantu pemenuhan talenta digital di Indonesia, karena jika hanya mengandalkan pemerintah atau institusi pendidikan, kebutuhan talenta digital akan sulit dipenuhi.
Sebab menurut beberapa survei, salah satunya dari Mckinsey, Indonesia terancam defisit 9 juta talenta digital di tahun 2030 nanti, karena total kampus hari ini cuma bisa menghasilkan 200 hingga 300 ribu lulusan talenta digital, sehingga masih ada gap sekitar 50%, tentunya harapan itu bukan hanya kerja pemerintah saja, ini harusnya ada unsur komunitas, akademis, unsur industri dan begitupun media, pentahelix ini bisa bersinergi salah satunya dengan Miloo Project. "ungkapnya.
Selanjutnya pemaparan materi dan talkshow oleh Direktur Umum SDM/Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal Abdullah dan Sekjen Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN, Dharma Syahputra, membahas soal akselerasi transformasi digital bersama talenta digital dimana banyak lapangan pekerjaan yang hilang akibat digitalisasi, namun hal itu berbanding lurus dengan munculnya jenis pekerjaan baru di dunia digital. Skill itu berubah, jadi kalau kita lihat terjadi perubahan, banyak kekhawatiran, karena banyak pekerjaan yang hilang karena adanya digitalisasi.
Bahwa talenta digital yang memiliki user Foucus melalui pengalaman berorganisasi memiliki nilai lebih, karena dia dianggap telah mampu memenuhi kebutuhan komunitas, 'Creativity itu bisa di dapatkan lewat elaborasi sosial, dalam arti mereka memiliki sesuatu yang sesungguhnya tidak didapati di bangku kuliah yang berbeda ketika kerja, mereka bisa mendapatkan hal - hal tertentu yang menjadi kebutuhan khalayak, kebutuhan komunitas, dan itu sesungguhnya yang dibutuhkan.
Untuk itu bagaimana antisipasinya, berita bagusnya ternyata kerjaan yang hilang, dibandingkan dengan pekerjaan yang tumbuh lebih banyak yang tumbuh, menurut Dharma pekerjaan yang bisa hilang cenderung merupakan pekerjaan yang dilakukan repetitip dan kemungkinan bisa digantikan oleh mesin atau teknologi yang lebih canggih. Pekerjaan yang hilang seperti apa? yang sifatnya administratif, repetitif yang sifatnya processing, untuk bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut, Dharma memberikan tips kepada para talenta digital supaya tidak hanya mengasah hardskill yang meraka miliki, tapi juga memiliki softskill dan kompentensi yang tidak dimiliki oleh mesin.
Sesi kedua akan dihadiri oleh sejumlah akademisi mulai dari peneliti Al dan Dosen Tel-U, Mahmud Dwi Sulistyo, KORIKO Indonesia Tauhid Nur Azhar, Kaprodi Biomedical Engineering Hilman Fauzi TSP., ST, MT, PHD yang membahas upaya talenta Artificial Intelligence (AI) dan data science yang bisa mendisrupsi dunia. Sesi ketiga adalah potret kesenjangan talenta digital dibidang blockchain, padahal permintaan dipasarannya sangat tinggi, sesi ini diisi oleh Herry Irawan selaku peneliti Blockchain Telkom University, VP IT Planning Bank Mandiri Nugroho Gito serta Indonesia Blockchain Society James Falahudin.
Untuk sesi terakhir oleh Borrys Hasian selaku SVP Design dan Research Hijra, VP digital Innovation Telkom Jackie Heruseon, Start Up Incubation Mentor Lutfi Nurdianchah dan Director Of Angkasa Putra Sarana Digital Ferdian Agustiana.
Festival ini merupakan acara pembuka yang akan dilanjutkan dengan rangkaian pelatihan atau bootcamp dan consultation session secara langsung One O one yang akan digelar hingga pertengahan tahun 2023, tak hanya melalui pendidikan formal kegiatan ini diharapkan dapat menjadi oase dalam dunia pendidikan untuk pemenuhan talenta - talenta unggul yang dibutuhkan oleh industri teknologi Indonesia saat ini, utamanya dalam bidang startup artificial intelling hingga blockchain. (DNDS).
COMMENTS