Pandeglang, RN Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Labuan menggelar tasyakuran hari lahir (Harlah) ke-97 NU versi masehi ...
Pandeglang, RN
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Labuan menggelar tasyakuran hari lahir (Harlah) ke-97 NU versi masehi secara meriah di Halaman Parkir Pondok Huffadz Manbaul Quran Kampung Sukahati Desa Kalanganyar Labuan Pandeglang, Sabtu 18 Maret 2023/25 Syaban 1444 H malam.
Ketua MWCNU Labuan Ustad Uung Humaedi mengatakan, pihaknya sengaja menggelar tasyakuran Harlah ke-97 NU secara meriah.
"Kami paket komplit mengundang para pengurus NU terdiri dari mustasyar, awan, syuriyah, tanfidziyah, para ketua lembaga dan badan otonom (Banom) serta seluruh Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU)," ujarnya.
Dijelaskan, tasyakuran dimulai dengan hadroh, dilanjutkan haul para Muasis, istigotsah, tahlil, dan pembacaan shalawat ulama.
Dalam sambutannya sekretaris PC NU Kabupaten Pandeglang Tb. Nuruzaman menjelaskan, biasanya warga NU memperingati Harlah NU sebanyak dua kali dalam satu tahun. Hal itu tak lepas karena mengambil rujukan lahirnya NU dari kalender hijriah dan masehi.
"Berdasarkan kalender masehi NU lahir 31 Januari 1926. Jadi NU berusia 97 tahun menurut kalender Masehi. Kalau mengikuti kalender hijriyah, NU berusia 100 tahun atau satu abad karena lahir pada 16 Rajab 1344H. Tanggal 16 Rajab 1444 tahun ini bertepatan pada Selasa 7 Februari 2023," pungkasnya.
Ketua PWNU Banten KH. Bunyamin Hafidz dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ziarah ke muassis NU itu memang digelar secara rutin pada saat harlah NU. Kali ini terbilang spesial lantaran juga bertepatan dengan harlah satu abad NU.
Dia mengungkapkan, haul para muassis NU merupakan momentum untuk kembali mengingat tujuan utama pendirian Nahdlatul Ulama. Ini dilakukan untuk menjadi pijakan berkhidmat bagi generasi penerus saat ini.
"Tentu sambil haul kita mengingat kembali motivasi apa yang membuat beliau mendirikan NU. Kemudian kita renungkan bersama sebagai pijakan utama dalam meneruskan perjuangan para muassis, ujarnya.
KH. Bunyamin Hafidz berharap melalui agenda ini para pengurus NU bisa menjaga khidmat dengan keilmuan serta sebagai wadah untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan antar ulama maupun dengan umat.
Sehingga tidak ada tujuan lain yang sifatnya pribadi apalagi sampai mengorbankan amanah yang diemban, ucapnya
KH. Bunyamin Hafidz menambahkan satu abad merupakan usia yang sangat matang bagi sebuah organisasi keagamaan. Dia mengucapkan terima kasih kepada pendiri NU yang telah ikut berjuang melawan penjajah merebut kemerdekaan Indonesia.
"Usia NU lebih tua dibandingkan dengan Republik Indonesia. Para pendiri NU adalah pahlawan. Karena, sejatinya NU dengan bangsa ini satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," kata Kiai Bunyamin.
Kiai Siroj, selaku tuan rumah sekaligus Pengasuh Pondok Huffadz Manbaul Quran Kampung Sukahati mengatakan, perhelatan ini menjadi forum para kiai, khususnya juga yang berada dalam struktur jam'iyah NU.
"forum sekarang ini adalah forumnya Jam'iyyah. Pesertanya sebagian besar para pengurus NU," kata Kiai Sirojuddin Hasby yang biasa disapa Kiai Bewok ini.
Putra dari Almarhum KH Zaenal 'Arifin (Pendiri/Pengasuh Pondok Huffadz Manbaul Quran) ini menjelaskan, setidaknya ada tiga agenda utama dalam kesempatan ini.
Pertama, kirim doa untuk para muassis (pendiri) dan masyayikh (sesepuh) NU sebagai wujud terima kasih atas limpahan berkah satu abad organisasi ini. Kedua, syukuran ulang tahun ke-100. Ketiga, penyampaian harapan para kiai NU Labuan di abad kedua ini," sambungnya.
Kata Kiai Siroj, harapan-harapan tersebut akan dicatat dan menjadi acuan penting bagi MWCNU Labuan dalam mengelola organisasi.
"MWCNU Labuan akan menindaklanjuti, dengan memilah mana yang merupakan fundamen, mana yang masuk kategori strategi, dan mana yang mesti masuk menjadi bagian dari program prioritas NU ke depan," tambahnya.
Menggagas Kampung NU
Berdiri sebuah kampung bernama Kampung NU Sukahati. Kampung kecil ini berada di ujung barat pulau Jawa. Semula, berdirinya kampung ini hanya sebuah gagasan dan inisiatif dari para Kiai-kiai di Saung Shoang Pondok Huffadz Manbaul Quran Kampung Sukahati Desa Kalanganyar Labuan Pandeglang. Ide kreatif tersebut kemudian disambut baik dan mendapat dukungan dari kader NU, Ansor dan Banser di Kecamatan Labuan.
Di kampungnya 100% warganya menjalankan amaliyah Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah An-Nahdliyah.
"Kami memperkenalkan NU di sini berjuang dari RT ke RT, dari warung satu menuju warung lain untuk mengajak anak-anak muda supaya mau bergabung dengan NU," katanya.
Tak hanya itu, Kiai Siroj juga membentuk wadah pengajian bernama pengajian rutin Saung Shoang, malam selasaan dan sehabis Jumatan. Wadah tersebut menjadi sarana dalam memperkenalkan dan menyebarkan benih-benih NU kepada generasi muda mengenai NU secara struktural ataupun kultural.
"Kami ingin menunjukan bahwa di kampung kami NU itu ada, bukan hanya sekedar mitos belaka. Kami ingin nantinya generasi kami bergabung dengan kami berjuang melalui NU," tegasnya.
Kiai Siroj melanjutkan, untuk mewujudkan khidmat terhadap NU di kampungnya, ia bersama sahabat sudah membangun panggung besar. Kemudian, muncul ide untuk merayakan peringatan-peringatan tradisi NU yang selalu diselenggarakan rutin di sana.
Kiai Siroj berharap dengan sering terselenggaranya acara-acara NU di Labuan nantinya, dan ditambah baru selesainya pembangunan Tugu Satu Abad NU (TUSANU) di Kampung Sukahati, semua orang bangga dengan NU.
"Dan dengan gagah berani mengatakan, 'Saya NU, Saya bangga jadi warga NU!' Karena NU adalah kita, dan kita adalah NU," pungkasnya.
Untuk mewujudkan Kampung NU di Labuan, tentunya seluruh kader harus bergerak. Seluruh kader NU untuk benar-benar maksimal berkhidmah di Nahdlatul Ulama.
Terlebih dengan adanya program Kampung NU yang diharapkan mampu lebih membumikan syiar Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah di wilayah ujung barat pulau Jawa ini.
Untuk bisa mewujudkan Kampung NU di di Labuan, semua warga NU harus sama-sama bergerak. Terlebih Pengurus harus mau Ngurusi dan sebagai Kader penggerak harus mau bergerak. Tidak akan bisa terwujud kampung NU jika pengurus tidak mau mengurus dan penggerak tidak mau bergerak, tegasnya.
Sementara Ketua MWCNU Labuan Ustad Uung Humaedi mengajak para kader untuk terus memperkuat khidmah dengan penuh kepercayaan diri. Sebagai Kader NU kita harus kuat, harus percaya diri untuk menyiarkan NU kepada masyarakat di lingkungan kita, ajaknya.
Oleh karena itu, MWCNU Labuan selalu menggelar acara-acara NU ini untuk lebih menguatkan khidmah NU dari para kader Penggerak NU yang sudah mencapai ratusan kader.
Selain juga memperkuat tali silaturahim antar kader NU untuk meng-upgrade agar semakin kuat dan percaya diri dalam menjalankan ibadah dan muamalah sebagi warga NU.
MWCNU Labuan mengajak kepada pengurus dan warga NU untuk terus menguatkan dan menyiarkan amaliah-amaliah NU di masyarakat.
Aktivitas tahlilan, yasinan, qunut subuh, nyekar, ziarah kubur dan lain-lain menurutnya tidak bisa diragukan lagi dalil-dalilnya. Kesemua itu jelas ada rujukan haditsnya dan shahih yang pada kesempatan tersebut ia jelaskan dengan jelas dan sangat rinci.
Terakhir, Kepala Kantor Kemenag Pandeglang Amin Hidayat menyampaikan dalam keterangannya mengenai tujuan kegiatan Haul Muassis Nahdlatul Ulama ini.
"Tujuannya untuk kegiatan haul ini untuk mendoakan muasis dan untuk mendoakan agar acara puncak resepsi dapat berjalan dengan lancar semuanya," ungkap Amin.
"Melalui Satu Abad, semoga NU makin jaya, kemudian tidak meninggalkan pokok kaidah-kaidah, yaitu memelihara nilai-nilai lama yang baik serta mengambil nilai baru lebih baik itu menjadi motor Nahdlatul Ulama," ucap Amin Hidayat.
Sori Endah Ketua Panitia Pelaksana kegiatan ini berharap Semoga agenda ini, terus diagendakan tiap tahun agar menjadi bukti bakti seorang santri terhadap kiayi muassis NU di Wilayah MWC. Masing-masing.
Kami berharap agenda ini, terus diagendakan tiap tahun agar menjadi bukti bakti seorang santri terhadap kyai muassis NU di Wilayah MWC. Masing-masing, Tutupnya.
Di akhir kegiatan, yakni pada pukul 00.00 WIB, lebih tepatnya tengah malam, dilakukan pembacaan do'a Haul Para Muasis dan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama secara bersamaan. Doa sendiri dipimpin langsung oleh KH Mohammad Suhri Utsman. (Wan)
COMMENTS