Perkebunan Tebu Di Areal Tanah HGU PT.PG.Rajawali II Subang, Mendapat Sentilan Warga Mitra Penggarap

Subang,RN Bangunan Tua bekas Pabrik Gula Subang yang berdiri sejak tahun 1984 kini Menjadi saksi bisu berdiri diatas tanah seluas 10 hektar ...

Subang,RN

Bangunan Tua bekas Pabrik Gula Subang yang berdiri sejak tahun 1984 kini Menjadi saksi bisu berdiri diatas tanah seluas 10 hektar dan dikelilingi Tanaman tebu tersebar di empat wilayah Kecamatan di Kabupaten Subang meliputi Kecamatan Cikaum,Purwadadi,Pabuaran dan Kecamatan Pagaden, seluas kurang lebih 5000 hektar.

Menurut sumber yang dapat dipercaya,bahwa ijin HGU nya sudah habis sejak tahun 2004, Namun saat ini masih dalam Pengelolaan pihak PT.PG.Rajawali II 

Sesuai ketentuan Regulasi PP No 40 Tahun 1996 tentang HGU,HGB dan Hak Pakai Atas  Tanah dalam Pasal 22, "bahwa HGU diberikan dalam waktu paling lama 35 tahun, Namun untuk keabsahan legalitas formalnya Menurut salah seorang yang menjadi mitra penggarap kebun Tebu Mbah Tito PERINTIS dirinya belum Mendapat infornasi akurat dari pihak BPN ATR Kabupaten Subang, ini hanya kabar yang tersebar saja dari beberapa pihak, Tuturnya kepada penulis berita Nasional Radar Nusantara Com, Jum'at (3/3/2023) Via WhatsApp

Belum genap satu tahun dirinya  tercatat sebagai kordinator penggarap di Areal tebu dengan Sistem Kemitraan seluas  2700 M2 yang terletak di Blok Siki Petak 2 dan 3, banyak suka dukanya, suka dikala biaya garapan yang dia keluarkan terlebih dahulu  bisa cepat cair lewat pengajuan usulan kegiatan garapan Melalui   pihak SKW ( Sinder Kebun Wilayah ) dengan istilah Cadongan, dukanya Apabila hasil Cadongan harus Menunggu sampai waktu satu bulan, karena dirinya harus merogoh kocek sendiri Untuk bayar upah kerja dari mulai penyiraman sampai penyiangan rumput ( Rambas ) dll.

padahal Menurutnya untuk modal pembiayaan  setiap penggarap mendapat kucuran kredit KUR  dari salah satu Bank BJB atas dasar Rekomendasi dari pihak Manajemen yang Besarannya disesuaikan Dengan jumlah luas Areal.

Namun Anehnya uang hasil pencairan kredit tidak langsung diterima oleh setiap mitra penggarap akan tetapi langsung diserahkan dari Bank  pemberi kredit kepada pihak PT.PG.Rajawali II Subang,Atas Dasar Surat Kuasa yang dibuat pada saat pengajuan kredit, hal ini demi pengamanan    jangan sampai ada penyalah gunaan yang dilakukan oleh masing masing penggarap ( mitra ) Jelasnya lagi seraya menirukan penjelasan yang dia terima beberapa waktu lalu dari salah seorang  Sinder Kebun Kepala ( SKK) Berinitial DM 

Sempat pula dirinya Mempertanyakan kepada pihak SKK Tentang adanya ratusan hektar Areal tanaman jenis Jagung dan Kacang tanah yang disewa kelolakan kepada pihak ke tiga, Namun kalau Masalah Sewa kontrak tanaman Jagung yang di Sewa kelola oleh PT.SIP Dan Tanaman Kacang Tanah oleh PT.Garuda Food itu semua yang Bisa Menjelaskannya harus dari pihak Direksi Terangnya penjelasan Hasil konfirmasi Via Sambungan Telpon Celuler yang dsampaikan dari pak DM kepada Saya ,Ungkap Tito 

Terkait adanya Puluhan hektar Areal Tanaman Tebu yang dikelola oleh mitra penggarap berasal penduduk dari luar Subang, Dirinya Mendapat penjelasan ,bahwa Areal Tersebut dikelola oleh Puslitbang Agro yang Merupakan salah satu Unit Usaha PT.PG.Rajawali II Subang Yang Berkantor di Cirebon,Tandas DM lagi.

Ahirnya ditengah Perbincangan Dengan penulis Berita Media Nasional Radar Nusantara'Com, kami diminta untuk langsung mendatangi kantor Pabrik Gula yang berkedudukan di Desa Pasirbungur Kecamatan Purwadadi, Kabupten Subang,sekaligus bisa Menemui pihak Managemennya.

Ketika Di Tanya siapa orangnya Dan Berapa No Telponnya,spontan Mbah Tito Mengelak Dengan jawaban diplomatisnya,Maap mas karena saya peserta mitra baru jadi belum pada tahu ,baru pa Elu Rukmana sebagai SKW ( Sinder Kebun Wilayah) Dan pak Dede Muklis Sebagai SKK ( Sinder Kebun Kepala ), Pungkasnya.

(Staff RN)