Di Momen Idhul Fitri 1444 H, Rujab Sekda Makassar Pasang Penjaga Berpakaian Preman

Makassar, RN Dihari raya Idhul Fitri setiap tahunnya bagi umat Muslim merupakan momen dihari kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa. Sec...

Makassar, RN

Dihari raya Idhul Fitri setiap tahunnya bagi umat Muslim merupakan momen dihari kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa. Secara tradisi dirayakan dengan saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan sesama sanak saudara, handai taulan ataupun kerabat lainnya.

Tak lepas dihari Raya Idhul Fitri 1444 H tahun ini, momen silaturahmi oleh pemerintah atau kalangan pejabat dan para pengusaha serta masyarakat lainnya, wujudkan dengan kegiatan Rumah Terbuka (Open House) bagi warga. Umat beragama Islam yang merayakan dihari itu, semua pintu terbuka, tak terkecuali publik figur ataupun pejabat pemerintah, terbuka untuk menerima warga dari mana saja, tanpa membedakan.

Begitupun, khususnya dari kalangan para publik figur ataupun pejabat pemerintah, pintu rumah terbuka bagi tamu dari mana saja. Terkecuali bagi pejabat Sekretaris daerah Kota Makassar, pintu rumah yang seyogyanya dibuka bagi tamu siapa saja yang ingin datang berkunjung untuk bersilaturahmi.

Namun, pintu Rumah Tertutup (Closed House) dan tertutup rapat, membatasi tamu untuk masuk. Tamu yang berkunjung ingin masuk untuk silaturahmi bertemu pejabat Sekretaris daerah (Sekda) Kota Makassar, akhirnya merasa enggan, terlebih penyampaian larangan masuk ke dalam Rumah jabatan (Rujab).

Seorang awak media bersama rekannya salah satu Pengurus Organisasi masyarakat (Ormas) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang hendak masuk ke dalam rumah milik Sekretaris daerah Kota Makassar untuk bersilaturahmi, di Jalan Komp. PDAM  Kota Makassar, Sabtu siang 22/04/2023.

Ada apa...??? tidak biasanya terjadi di kalangan bawah sekalipun, diduga kuat Sekretaris daerah Kota Makassar telah memasang penjaga berpakaian preman yang siaga menjaga pintu Rujab Sekda Kota Makassar.

Nampak, rumah jabatan Sekretaris daerah Kota Makassar pintu tertutup rapat dan sesekali dibuka oleh penjaga yang hanya mengintip dari balik pintu seperti terlihat di gambar. Sejumlah tamu, rombongan awak media dan LSM ingin bersilaturahmi bertemu Sekretaris daerah Kota Makassar sebagai pejabat  pemerintah di Kota Makassar.

Seorang tamu yang namanya tidak ingin dipublikasikan berkunjung hendak masuk bertemu Sekda Kota Makassar untuk bersilaturahmi, juga seorang pengurus Ormas bersama rekan media yang sempat dikonfirmasi mengatakan, Rujab Sekda Kota Makassar menutup pintu dan melarang masuk merupakan tindakan tidak terpuji dan berakhlak serta tidak beradab. "Kami ingin masuk bersama teman wartawan bersilaturahmi bertemu pak Sekda, hanya dilayani di depan pintu dan dilarang masuk", ungkapnya dengan nada kecewa pengurus Ormas di Sulawesi Selatan.

"Maaf saya tidak boleh kasi masuk pak, karena banyak tamunya bapak di dalam, mengenai itu orang tadi masuk, saya tidak tau", ungkap pengurus Ormas dengan menirukan perkataan seorang warga berpakaian preman.

Sementara salah seorang pengurus Ormas di Sulawesi Selatan yang juga seorang wartawan berkunjung ke rumah Sekda Kota Makassar, merasa sangat kecewa tidak dapat masuk untuk bersilaturahmi dan akhirnya memberikan tanggapan, bahwa tindakan seperti ini tidak perlu terjadi demikian di rumah seorang pejabat. Oleh karena dihari Raya Idhul Fitri 1444 H merupakan momen untuk bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan, bukan menutup pintu rapat dan melarang masuk dengan alasan banyak tamu bapak Sekda Kota Makassar.

Dirinya juga menambahkan, bahwa tindakan demikian tidak perlu terjadi di rumah seorang publik figur dan pejabat di Pemerintah Kota Makassar serta membuat kesan kurang baik dimata publik, terlebih lagi tamu yang berkunjung adalah mitra dari pemerintah, yakni oknum wartawan bersama rekannya dari pengurus Ormas di Sulsel.

"Seharusnya Sekretaris daerah Kota Makassar tidak perlu memasang orang penjaga pintu untuk melarang masuk, karena momen hari raya  hanya setahun sekali, Open House di rumah Dinas, bukan di rumah pribadi, artinya fasilitas yang digunakan merupakan dana bersumber dari negara", jelas salah seorang pengurus Ormas di Sulsel.

Seorang penjaga pintu berpakaian preman saat dikonfirmasi, mengatakan "Saya tidak bisa kasih masuk di dalam rumah, karena bapak lagi banyak tamu", seraya menghindar menuju pos jaga di Rujab Sekda Kota Makassar.

Sampai berita ini dipublikasikan Sekretaris daerah (Sekda) Kota Makassar Ir. Muh. Ansar, M.Si., belum dapat ditemui untuk konfirmasi terkait larangan bertemu untuk bersilaturahmi.

( Rahmat )