10 Tahun 25 Anggota DPRD Lengah Terkait Dugaan Penggelapan PAD Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi, RN Mimpi menjabat sebagai Wakil Rakyat menjadi harapan banyak orang, janji dan iming-iming dilakukan untuk menarik perha...

Kota Tebing Tinggi, RN

Mimpi menjabat sebagai Wakil Rakyat menjadi harapan banyak orang, janji dan iming-iming dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat agar kelak mendapatkan suara sebagai persyaratan bisa duduk dikursi Legislatif sebagai Wakil Rakyat.

Tetapi mimpi dan harapan itu mestinya berjalan seiring dalam menjalankan Tugas/Fungsi/Amanah sebagai Wakil Rakyat untuk memperjuangkan Hak Rakyat.

Salah satu fakta di Kota Tebing Tinggi terkait Tugas/Fungsi Wakil Rakyat itu ibarat panggang jauh dari api sebab 10 tahun lamanya Tugas/Fungsi Wakil Rakyat diduga lalai mengemban amanah dan tugasnya.

Adapun fakta itu terungkap setelah rahasia LKPD dan LKPJ Walikota 10 tahun diduga tertata sedemikian rapih agar menghasilkan keterangan selalu baik-baik saja tanpa ada satu anggota DPRD Kota Tebing Tinggi yang menilik dan mampu mencium aroma bau busuk dugaan penggelapan PAD bertahun lamanya atas LKPD Pemko Tebing Tinggi itu.

Prihal indikasi penggelapan PAD Pemko Tebing Tinggi ini sudah dicoba dikonfirmasi awak media secara langsung dan secara tertulis pada pihak Pemko Tebing Tinggi, bahkan Laporan secara tertulis pun sudah dikirim kan pada Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi berinisial "B.Nasution,SH.MH".

Keterangan didapat pada Oknum Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi berinisial "B.Nasution,SH.MH" merasa terkejut setelah mendengar penjelasan prihal dugaan penggelapan PAD itu sebab 10 tahun lamanya saya sebagai Anggota DPRD belum faham akan hal ini dan berjanji akan mencoba mengkonfirmasi permasalahan ini pada PJ.Walikota dan bila tidak ada tanggapan Surat Laporan akan diturunkan pada Komisi III DPRD membidangi masalah ini.

Sementara konfirmasi awak media dari beberapa pejabat Pemko Tebing Tinggi yang tidak ingin namanya disebut bahwa mereka mengakui hanya tinggat orang nomor satu dan orang nomor dua saja yang bisa menjawab rahasia dugaan penggelapan PAD ini, setingkat (eselon II dan III) kami hanya bisa memilih diam saja sebab bisa berakibat menjadikan keterangan saksi palsu.

Kasus dugaan penggepalan PAD Pemko Tebing Tinggi hampir 10 tahun lamanya itu diduga selalu lolos saat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Tebing Tinggi (LKPJ) sehingga dugaan kerugian keuangan daerah ditafsir mencapai puluhan miliar rupiah. (S.Tambunan)