Program Pamsimas di Desa Tanjungan Tidak Tepat Sasaran

Pandeglang, RN Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Kp. Cikiray Desa Tanjungan Kecamatan Cikeusik Kab...

Pandeglang, RN

Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Kp. Cikiray Desa Tanjungan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten saat ini dinilai tidak tepat sasaran lantaran penggunaannya berbanding terbalik dengan harapan pemerintah.

Hal itu dikatakan, Munir aktivis Pengurus Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB) 212 Kabupaten Pandeglang, Rabu (10/5/23). 

"Penerima program Pamsimas itu ada empat kriteria,  yakni Desa yang masuk kedalam desa tertinggal yang ditetapkan pemerintah, cakupan akses air minum sangat kecil, cakupan akses sanitasi sangat kecil, dan partisipasi masyarakatnya tinggi untuk kepentingan masyarakat", paparnya Munir.

Namun, Pamsimas di Kp Cikiray Desa Tanjungan saat ini warga tidak menikmati program tersebut meskipun water meter (meteran air) masih tetap terpasang di depan setiap rumah warga. 

"Puluhan rumah warga kini sudah tidak lagi dialiri air bersih dari program pamsimas padahal masih berfungsi dengan baik, tetapi hanya digunakan untuk kepentingan pihak pengusaha tambak. Tentu, ini harus diluruskan oleh pihak pemerintah Desa, Kecamatan dan Pemkab Pandeglang dan jangan dibiarkan berlarut larut seperti itu," tegasnya. 

Sementara, Maman (30) warga Kp Cikiray Desa Tanjungan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Pamsimas di Kp Cikiray tidak mengalir ke rumah warga lagi.

"Awalnya kami bersyukur ada bantuan dari pemerintah melalui program Pamsimas yang disalurkan ke 45 (empat puluh lima) rumah warga namun itu hanya bertahan tiga bulan saja", terang Maman Ketua RT 03 RW 08 didampingi H. Muhamad Jawari tokoh masyarakat Kp. Cikiray. 

Maman menjelaskan, keberadaan bangunan Pamsimas itu dibangun sekitar satu tahun lebih namun pernah mengalami kekeringan akibat sumurnya kurang dalam akhirnya diperbaiki warga secara swadaya dan dibantu oleh pihak pengusaha tambak udang. 

"Nah sejak saat itu, aliran air bersih kerumah warga dihentikan dan hanya disalurkan untuk kepentingan pihak pengusaha tambak udang dan mushola saja, tetapi memang untuk pembiayaan listrik semua ditanggung oleh pihak pengusaha tambak", terangnya.

Kami berharap, agar program Pamsimas ini bisa kembali dirasakan manfaatnya untuk kepentingan masyarakat kami termasuk sarana ibadah yaitu musholla", pungkasnya.  

Sebagai informasi, Kepala Desa Tanjungan Sarmin saat dikonfirmasi melalui telepon genggam belum memberikan keterangan persnya. (Wan).