LSM Penjara PN Soal Acara Pelepasan SMAN 3 Kota Depok

Depok, RN Biaya pelaksanaan perpisahan kelas XII SMAN 3 Depok yang dilaksanakan di Gedung Jakarta Global University (JGU) Jalan Grand Depok ...

Generasi Milenial Depok Kongkow Bareng Rame-Rame Berbudaya

Warga Pondok Cina Depok Antusias Sukseskan Pesta Demokrasi 2019

Kementerian BUMN 'Gaet' Kodim Berikan Paket Sembako Murah

Depok, RN

Biaya pelaksanaan perpisahan kelas XII SMAN 3 Depok yang dilaksanakan di Gedung Jakarta Global University (JGU) Jalan Grand Depok City (GDC), Kota Depok, dinilai berlebihan. 

Pasalnya, biaya yang dikumpulkan hasil urunan orangtua tersebut berkisar Rp 3.010.000 (Tiga Juta Sepuluh Ribu Rupiah)/siswa, berbeda dengan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kota Depok lainnya.

Hal tersebut dikatakan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara Pembaharuan Nasional (Penjara PN), P Simangunsong kepada Media awak media yang Membangun, kemarin di lokasi acara, Rabu (31/05/2023).

Menurut Simangunsong (panggilan akrapnya) mengatakan, biaya yang dikumpulkan hasil urunan orangtua tersebut berkisar Rp 3.010.000 (Tiga Juta Sepuluh Ribu Rupiah)/siswa, hal ini menurutnya sangat berlebihan.

Dikatakannya, biaya sebesar ini hanya kegiatan akhir tahun, tapi dirinya tidak mengerti kegiatan apa saja yang dilakukan pihak sekolah di akhir pendidikan untuk kelas XII angkatan 2022-2023 ini. Pihak sekolah harus menjelaskan di hadapan orang tua.

“Semestinya Kepala Sekolah harus menjelaskan kegiatan itu dihadapan orangtua, apa saja item yang sudah dijalankan, dan semua harus jelas pertanggung jawabannya,” tegas P Simangunsong.

Jika dikalkulasikan besaran dana orang tua ini, lanjut dia, hampir sama dengan study tour ke luar daerah seperti ke Bali.

“Biaya sebesar ini hampir sama dengan biaya study tour ke luar daerah. Misalnya ke Bali, maka pihak sekolah harus transparan, dan harus menjelaskan kemana saja sasaran uang ini,” tukas Mangunsong

Sebagai perbandingan lainnya sambung anggota LSM Penjara ini, beberapa sekolah setingkat SMAN/SMKN di Depok yang melaksanakan acara yang sama di gedung ini, Ia belum pernah mengetahui biaya sebesar itu, yang Ia ketahui hanya berkisar Rp. 850.000,- (Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) hingga Rp. 900.000,- (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)/siswa.

“Sekolah lain yang telah melaksanakan acara yang sama di gedung ini, partisipasi orangtua hanya dibawah satu juta rupiah, kok berbeda ya,” cetusnya.

Dalam waktu dekat, tambahnya, "Kami mewakili Orang Tua Siswa akan klarifikasi terkait anggaran tersebut yang kami duga jadi ajang korupsi oknum pihak Sekolah," ungkap P Simanguncong.

Tak hanya itu, salah satu orang tua siswa yang namanya tak bersedia di publikasikan yang sempat ditemui media ini membenarkan informasi tersebut.

Menurut ibu yang berinisial MD itu menjelaskan, bahwa uang yang digunakan untuk acara ini adalah hasil kesepakatan orangtua siswa dengan pihak sekolah.

“Pihak sekolah dan orangtua telah mengadakan rapat pada awal tahun 2022, dan hasil rapat tersebut menyetujui sebesar kurang lebih Rp3 juta/siswa dengan cara menyicil selama enam bulan terakhir tahun 2022,” ucapnya.

Namun, sambung ibu yang tinggal di kawasan Sukmajaya itu menjelaskan, besaran uang itu sebagian digunakan untuk kepentingan lain.

“Sebagian uang itu digunakan untuk kegiatan, seperti bimbingan ke Perguruan Tinggi, itu sih yang saya ingat,” ucapnya.

Sementara, Kepala Sekolah SMAN 3 Depok, Nurlaely, yang ditemui awak media konfirmasi soal besarnya biaya tersebut, tetapi dirinya tidak bersedia memberi keterangan.

Hal yang sama juga dilakukan Ketua Komite SMAN 3 Depok, Yusof, yang juga sebagai Ketua panitia acara tersebut, juga tidak bersedia memberi keterangan soal anggaran yang digunakan perpisahan sekolah tersebut.

“Nantilah wawancaranya kalau sudah istirahat, saya masih mengikuti acara nih,” kata Yosuf.

Di tempat yang sama Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Said, yang didampingi Humas, Ella menjelaskan, terkait soal besaran dana yang dipakai untuk acara menjelaskan, urunan orang tua tidak pukul rata, sebab di sekolah ini masih ada yang tidak mampu.

“Orang tua masih banyak yang tidak mampu jadi kami tidak pukul rata, kami menerima dari angka Rp. 0 (Nol Rupiah) sampai Rp. 700, 000,- (Tujuh Ratus Ribu Rupiah) dari orang tua. Artinya, ada yang dibebaskan biayanya karena tidak mampu,” kilahnya, yang diaminkan oleh rekannya Ella.

Perlu diketahui, Kepala Kantor Cabang  Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, Asep Sudarsono, yang hadir di acara pelepasan SMAN 2 Kota Depok mengatakan, acara perpisahan SMAN harus transparan.

"Acara pelepasan seluruh SMAN di Kota Depok harus transparan, apalagi anggaran tersebut hasil sumbangan orang tua siswa setiap Sekolah," tandasnya.

(M Sutoyo/Tim)