Nani Srinaningsih: Pembangunan Panggung Gembira SMPN 1 Beber Sudah Seizin Kabid

Cirebon, RN Pebangunan Panggung Gembira di SMPN 1 Beber yang saat ini sedang berjalan menuai sorotan. Pasalnya, pembangunan diprediksikan me...

Cirebon, RN

Pebangunan Panggung Gembira di SMPN 1 Beber yang saat ini sedang berjalan menuai sorotan. Pasalnya, pembangunan diprediksikan memakan anggaran dana sebesar 200 jutan itu dibebankan kepada walimurid kelas Vll.

"Program itu kami lakukan semata-mata untuk kepentingan bersama. Dan sudah seizin Kabid SMP H Amin." kata Kepala Sekolah SMPN 1 Beber Hj Nani Srianingsi SPd kepada media baru-baru ini. 

Dan menurutnya. Anggaran itu atas dasar kesepakatan Komite dan walimurid kelas Vll. Dan dikatakannya, terhitung 6 bulan sekarang dana yang terkumpul baru Rp 5 juta,  hal itu sangat jauh dari yang diharapakan. 

Dan dengan tegas menyatakan. Terlepas dengan minimnya dana yang terkumpul. Tetep, pihaknya mengatakan program tersebut harus dilaksanakan. Masalah dana, menurutnya tidak jadi masalah karena bisa dari mana saja, apa itu dana talangan, atau dari dana BOS.

"Dan Saya meminta kepada ketua MKS H Didin, sebelum program itu selesai memohon jangan dipindahkan dulu." ujar H Nani dengan nada sedikit bangga didampingi komite (guru SMPN 1 Beber) juga sebagai pelaksana program itu.

Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan Kab. Cirebon, H Amin saat dikonfirmasi pihaknnya menyatakan merasa tidak pernah mengizinkan. Dan malah menyarakan untuk laporkan kepihak yang berwenang.

"Maaf, apa yang dikatakan kepala sekolah SMPN 1 Beber, itu tidak benar. Dan ngaku-ngaku aja. " tegas H Amin. 

Sementara, Pemerhati Pendidikan Cirebon, Asep Saleh. Menyayangkan beberapa langkah kebijakan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Beber, menurutnya dinilai sudah menyalahi aturan Permendikbud No 44 Tahun 2012 tentang perbedaan sumbangan dan pungutan, dan Permendikbud No 75 Tahun 2016 Tentang Komite. 

"Ada beberapa langkah kebijakan yang dinilai menyalahi aturan. Seperti diantaranya, program pembangunan Panggung Gembira dengan anggaran dibebankan wali murid kelas Vll yang berjumlah 10 kelas, dengan setiap siswa dikenakan Rp 350 ribu." jelas Asep

Dan selain itu, kembali meneruskan. Ada program tahunan, seperti program Perpisahan kelas lX namun per-siswa dikenakan Rp 270 ribu, kemudian ada juga dana kolektif bagi siswa kelas lX yang melanjutkan ketingkat sekolah SLTA, juga masih dikenakan dana per-siswa Rp 60 ribu. 

Yang sangat miris. Kembali Asep mengatakan. Saat dikonfirmasi, komite yang dihadirkan ternyata salah satu guru disatuan pendidikan setempat. Dengan dalih, ketua Komite sudah meninggal 6 bulan lalu (sebelum diadakannya rapat wali mirid kelas Vll-red). 

" Dan Ternyata, dari sumber dilapangan menyebutkan. Sebagai penggalang dana semua kegiatan dan kebijakan yang diambil kepala sekolah tersebut dipegang juga, dari salah satu satuan guru SMPN 1 Beber bernama Bu Pipin" ujar Asep.

Dan untuk itu, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan Kab. Cirebon sebagai pengawas dan pembina segera menindaklanjuti permasalahan itu bentuk jawaban bagi masyarakat yang merasa terbebani. "Karena sekolah adalah tanggung jawab pemerintah Pusat,Daerah serta peran serta masyarakat." pungkasnya. (hasan)