Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Sukaresmi Harus Dievaluasi !!

Pandeglang, RN  Berawal adanya informasi dari warga soal distribusi pupuk bersubsidi di lingkungan Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang ...

Pandeglang, RN 

Berawal adanya informasi dari warga soal distribusi pupuk bersubsidi di lingkungan Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang tepatnya di Desa Kubangkampil soal adanya kesimpangsiuran distribusi pupuk bersubsidi di wilayahnya dan tidak sesuainya dipasaran dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah melalui Dinas Pertanian. 

"Kios pupuk bersubsidi di Desa Kubangkampil setahu saya ada dua yaitu Kios pupuk Alwina milik Nawawi dan Kios pupuk Pak Wira di Kp. Langkap Desa Kubangkampil tetapi dari informasi ditengah masyarakat bahwa keduanya menjual pupuk melebihi harga eceran tertinggi", kata Bahrudin (nama disamarkan) sesuai permintaan sumber, Jumat (22/12/23). 

Bahrudin berharap, baik pedagang pupuk atau kios pupuk menjualnya hanya untuk kepentingan anggota kelompok tani yang tercantum dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

"saya minta distribusi pupuk dan keberadaan kios pupuk di Desa Kubangkampil dievaluasi dan ditertibkan agar penjualan pupuk bersubsidi tidak melebihi HET dan sesuai dengan aturan dan tidak ada tumpang tindih dalam penyaluran pupuk bersubsidi untuk itu fungsi PPL dan Korluh PPL harus berperan penting karena mereka adalah ke panjang tanganan dari Pemerintah yakni Dinas Pertanian," imbuhnya. 

Sementara, Wira Ketua Kelompok Tani Cahaya Sri Kp Langkap Desa Kubangkampil membantah kalau dirinya bukanlah pemilik kios pupuk bersubsidi.

"Pupuk yang berada di samping rumah saya ini adalah untuk kebutuhan kelompok tani dan saya bukan pemilik kios pupuk memang Pak Hotib sebagai PPL juga pernah menanyakan kenapa pupuk ditumpuk begitu banyak dan pasti Pak Wira tahu aturannya, " kata Wira menirukan ucapan Hotib. 

Wira menyampaikan pupuk yang tersedia ditempat saya ada 5 ton lebih itu dari kiriman kios pupuk Desa Sukaresmi untuk kebutuhan petani di Desa Kubangkampil.

"Pupuk bersubsidi sebanyak 5 ton itu kiriman dari Bos Sarmin Pemilik Kios Pupuk bersubsidi Desa Sukaresmi dengan harga Rp.2.400 perkilogramnya dan saya jual ke anggota Poktan seharga Rp. 2.500,- perkilogramnya termasuk dengan pupuk TS nya tapi bukan Ponska bersubsidi tetapi Ponska Brilian kata orang mah Ponska Abal Abal, kalau Ponska bersubsidi mah mahal harganya mencapai Rp.2.700 perkilogramnya dari Bos Sarmin," jelas Wira di kediamannya. 

Terpisah, Nawawi pemilik kios pupuk bersubsidi Al Wina saat dikonfirmasi membenarkan adanya pemilik kios desa lain yang menyuplai pupuk ke Desa Kubangkampil. 

"Memang benar di Desa Kubangkampil ini penyedia pupuk bersubsidi bukan hanya kios pupuk milik saya saja tetapi ada kios pupuk diluar desa yang menyuplai ke desa Kubangkampil. Dari jumlah Poktan yang ada , hanya 7 kelompok tani yang beli ke kios saya dan sebagian lagi dari Kios milik Sarmin", katanya. 

Untuk kedepannya, saya berharap tidak ada lagi kios pupuk bersubsidi yang menjual pupuk ke desa lain atau ke kecamatan lain untuk menghindari kesalahpahaman antara kios saya dengan yang lain sedangkan untuk harga HET pupuk UREA ditempat saya 2.250 perkilogramnya sedangkan untuk Ponska Rp.2.300 perkilogramnya. 

Saat ditanya, benarkah kios pupuk di Desa Kubangkampil menjual pupuk bersubsidi diatas HET ?? 

"saya hanya menjual pupuk bersubsidi sesuai dengan harga eceran atau sesuai HET tetapi kalau ada yang menjual pupuk bersubsidi dengan harga Rp 2.500 atau Rp. 2.600,- perkilogramnya itu bukan dari kios saya", pungkasnya. 

*(Wan).