Woww!! Aksi Berdarah Akan dilakukan lagi oleh LSM BARA API di Kejagung, Jika Laporannya tidak direspon Kejati Riau

Jakarta, RN Aksi berdarah di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, akan terulang lagi jika laporan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Riau, Lembaga S...

Tinjau Kesiapan Pembukaan PON XX Papua, Kapolri Pastikan Pengamanan Berjalan Baik

Apresiasi Madago Raya Tindak Tegas Ali Kalora, Kapolri Minta Buru 4 DPO MIT

Polri Berangkatkan 100 Resimen Vaksinator Covid-19 ke PON XX Papua

Jakarta, RN

Aksi berdarah di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, akan terulang lagi jika laporan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Riau, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API) ke Kejaksaan Tinggi Riau tidak direspon. Pasalnya, DPD LSM sudah beberapa kali meminta klarifikasi dan melakukan aksi.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARA API), Bung Bay Hakim, yang dihubungi Radar Nusantara, mendesak Kajati Riau agar bertindak tegas dan serius menangani meminta dengan tegas kepada kajati riau untuk serius menindak lanjutin kasus dugaan kerugian Negara Rp 5 Miliar, di Kantornya Manggarai belakang pomdam jaya guntur, Jakarta Selatan, Senin, (05/02-2024).

LSM BARA API yang kritis ini, telah berulangkali menggelar aksi demo terkait kasus  Proyek Revitalisasi Danau Bakuok agar Kejaksaan Tinggi Pekan Baru segera usut tuntas dugaan Korupsi tersebut.

Revitalisasi Danau Bakuok di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, menelan anggaran sebesar Rp. 23,601,688,375, 00. Sebagai agen perubahan dan sosial kontrol ditengah masyarakat, LSM- Bara Api yang berpusat di Ibukota Jakarta, menyoroti kinerja (Balai Wilayah Sumatera III) BWS 3 di kementrian PUPR. 

"Kita meminta pihak yang berwenang agar segera mengusut tuntas dugaan yang merugikan uang Negara itu. Kita akan mengawal sampai kemanapun kasusnya," ungkap Bung Bay Hakim, Ketum DPP LSM BARA API.

Menurut Bay Hakim, pihaknya  dengan tegas meminta Kajati dan Kapolda Riau agar segera mengusut tuntas kasus yang merugikan negara puluhan Miliar, sera phaknya juga mewanti-wanti pihak berwenang untuk menindak lanjuti kasus itu sesuai yang diatur dalam Undang-Undang. 

"Jika ada oknum atau pihak yang bermain atau memback-up akan ditindaklanjuti ke Kejagung dan KPK-RI," tandasnya.

Ketua Lembaga anti korupsi yang terkenal tegas itu, mengharapkan DPD LSM BARA-API Riau yang dinakhodai, Jasril Rz agar tetap komitmen memberantas kosupsi. 

"Jangan pernah berhenti dan takut melakukan perlawanan terhadap korupsi. Kalau ada korupsi dan kesewenang-wenangan hanya satu kata, Lawan!," tegas Bay Hakim. 

Dirinya berharap agar rekan-rekan DPD Riau tidak pernah berhenti melakukan perlawanan dan menyuarakan ke publik terkait temuan. Karena hal itu merupakan hasil investigasi langsung dan bukan mengada- ngada serta dilindungi undang-undang. 

Apabila, tambahnya, perilaku KKN ini dibiarkan akan menyebabkan bobroknya pembangunan dan kemajuan di Daerah Provinsi Riau karna ulah para pelaku Koruptor tersebut. Dikatakannya,sebelum ini DPD  LSM Bara Api Riau sudah menyurati BWS 3 meminta klarifikasi. 

"Hingga kini, belum ada tanggapan dan jawaban pasti soal kasus tersebut," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Ditempat terpisah Sekjen DPP LSM BARA-API Afifuddin. SH, yang hadir langsung dan memimpin aksi demo di Kajati Riau atas undangan ketua DPD Riau Jasril Rz menyatakan dengan tegas akan Melabrak siapapun oknum APH yang berani lindungi para pelaku Koruptor di Provinsi Riau Khususnya dalam dugaan kerugian Negara Hingga Rp 5 Miliar dalam pekerjaan revitalisasi Danau Bakuok.

Kami kecewa terhadap Kepala Balai dan PPK pelaksanaan revitalisasi Danau Bakuok yang tidak mau transparan dan duduk berdiskusi dengan aktivis LSM bara api yang bertujuan positif untuk berdialog agar prilaku Korup dan sifat yang memperkaya diri tidak ada lagi di BWS III yang dipimpin Kepala balai bapak Ir Sahril Sp. PSd yang mengakibatkan pekerjaan fisik tidak sesuai speksifikasi yang mengakibatkan keuangan negara Merugi imbuhnya, apalagi ini Tahap 3 untuk projek yang sama sudah dianggarakan melalui lelang APBN hingga Rp 19 Miliar

”Dari hasil investigasi di lapangan dan ada pembahasan serta telaah internal dengan team investigasi di kegiatan pisik tersebut kami menduga pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai volume, terlihat nyata warna cor betonnya saja tidak sesuai dengan mutu beton, dan sekarang uda pada retak- retak lantai betonnya jadi kami menduga kurangnya kepala balai dalam pengawasan saat projek pelaksanaan Revitalisasi Danau Bakuok hingga ada temuan dari rekan- rekan aktivis LSM bara Api DPD Riau," cetusnya.

M Sutoyo