Kemenag Kabupaten Kuningan gandeng KPK gelar Bimtek cegah tindak pidana korupsi

Kuningan, RN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan bekerja sama dengan Komisi P...

Kuningan, RN

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK ) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan Tindak Pidana Korupsi.

Kegiatan yang bertajuk “Komunitas Keagamaan Kuningan Bersatu Mendukung Pemberantasan Korupsi” ini berlangsung di Aula MTs Negeri 3 Kuningan pada Jumat, 1 Maret 2024. Dengan menggandeng para tokoh agama di Kabupaten Kuningan, tindak pidana korupsi bisa dicegah secara massif.

Kegiatan tersebut, menurut Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kuningan, Ahmad Handiman Romdony dalam sambutannya ,melibatkan para Pemuka dan Tokoh Agama serta Organisasi Keagamaan di Kabupaten Kuningan, dengan total partisipan mencapai 200 peserta.

“Bimtek ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif kepada masyarakat terhadap bahaya korupsi, serta menggerakkan partisipasi aktif dari berbagai unsur, termasuk tokoh agama dan organisasi keagamaan dalam menjaga kebersihan dan kejujuran di berbagai aspek kehidupan”, ungkapnya.

Lebih jauh kepala kemenag Kabupaten Kuningan menjelaskan ,Dengan sinergi antara KPK dan Kantor Kementerian Agama, diharapkan upaya pencegahan korupsi di Kabupaten Kuningan semakin ditingkatkan.

Sementara dari pihak KPK dalam hal ini Kepala Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, DR. Ir. Wawan Wardiana, M.T., dalam sambutannya menyatakan bahwa nilai-nilai anti korupsi harus ditanamkan secara luas kepada masyarakat, dari lingkup dan perilaku yang paling kecil hingga yang lebih besar.“menilai 9 nilai anti korupsi perlu ditanamkan kepada masyarakat secara luas dari lingkup dan perilaku yang terkecil hingga yang lebih besar. 9 Nilai tersebut diantaranya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Nilai-nilai ini bisa menjadi karakter, mulai dari diri sendiri kemudian keluarga tercinta, hingga masyarakat di sekitar kita”, terangnya.

Ia menyoroti peran tokoh agama dalam upaya pencegahan korupsi sangatlah penting, mengingat pengaruh dan kewibawaan mereka terhadap umat. Tokoh agama, menurutnya, memiliki kapasitas untuk mengajak umatnya dalam memerangi korupsi.

Hal senada diungkapkan Kepala Satuan Tugas 2 Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat Johnson Ridwan Ginting yang bertindak langsung sebagai narasumber utama dari KPK di acara tersebut bahwa peran serts masyarakat termssuk tokoh sgama sangat penting dalam pencegahan korupsi di Indonesia.

Dalam kesempatan itu Johnson Ridwan Ginting menerangkan berbagai materi terkait upaya preventif tindak pidana korupsi kepada 200 tokoh agama yang hadir dalam acara tersebut yang terdiri dari Para Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), PCNU, PD Muhammadiyah, PD Persis, PD PUI, DMI, Para Pemuka Agama Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu. 

Selain itu juga turut hadir dari Organisasi Keagamaan lainnya seperti JAI, LDII, Sunda Wiwitan, Forum Pemuda Lintas Agama (FORMULA), dan Jaringan Perempuan Lintas Agama (Jaga Pelita).

Sumber : humas kemenag Kabupaten Kuningan 

(Fulls)