Dugaan kasus bullying SDN Paninggaran beres.Kadisdik :" Stop jangan dipolitisasi.

Kuningan, RN Terkait dugaan Bullying di SDN Paninggaran yang sempat muncul di media ini beberapa episode,akhirnya tuntas deng cara kekeluarg...

Kuningan, RN

Terkait dugaan Bullying di SDN Paninggaran yang sempat muncul di media ini beberapa episode,akhirnya tuntas deng cara kekeluargaan setelah di mediasi Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Uu Kusmana beserta jajaran, Senin (27/5/2024) siang, di ruang rapat exelerasi Kantor dinas tersebut.

Setelah kata kata pembuka oleh Kadisdikbud dan kuasa hukum keluarga yang terduga korban perundungan tersebut tak lama kemudian pengatur waktu dan pembawa acara H.Pipin yang sekaligus dia sebagai ketua PGRI Kabupaten Kuningan, akhirnya Ros minah selaku Ibu yang anaknya diduga korban bullying, persilahkan untuk memaparkan kejadian pahit yang dialami yang berkaitan dengan Kedua anaknya yang diduga jadi korban perdagangan di SDN Paninggaran.

Semua orang yang hadir tercengang dan prihatin mendengar pemaparan Janda beranak Empat ini, dalam pemaparannya dia mengaku peristiwa tersebut sudah berjalan sangat lama untuk anaknya yang kekas Tiga sudah sekitar 9 bulan tidak masuk sekolah dan yang kelas Enam Sekitar 3 Bulan." Bahkan saya pernah menghantarkan anak saya sampai pintu sekolah,tetapi anak saya langsung lari seperti ketakutan dan entah kenapa , semenjak itu saya membiarkannya, saya sering komunikasikan dengan gurunya lewat wa,tapi tidak ada tanggapan," papar Ibu dari kedua anak yang di duga jadi korban perundungan tersebut.

Tak lama kemudian pihak sekolah melalaui PLT Kepala sekolah langsung meminta maaf dan mengakui segala kekurangan nya sehingga terjadi permasalahan seperti ini. 

Ditambahkan kuasa hukum pihak Rosminah dalam hal ini Bambang L.A Hutapea,S.H.,M.H.,C.Med yang berkantor di jalan Peteran nomor 50 Kelurahan, Kecamatan Kuningan. Bahwa pihak klien nya akibat kejadian ini ada beberapa permintaan, salahsatunya anaknya yang kekas Tiga agar bisa di pindahkan sekolahnya dan untuk yang kelas Enam supaya bisa melanjutkan sekolah di MTS IT alamatnya masih di Kecamatan Darma.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Kuningan UU Kusmana, merasa prihatin dengan kejadian tersebut, dia berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi Khususnya di Kabupaten Kuningan, dan pihaknya menyanggupi melaksanakan semua atensi dari pihak yang diduga jadi korban perundungan, untuk menjalankan pendamping selanjutnya.

"Kejadian ini memjadi pembelajaran yang samgat luar biasa ,kami ingin peristiwa ini tidak terjadi lagi, karena kami selalau menggaungkan agar hal ini tidak terjadi ," kata Kadis Uu.

Kadis Uu juga berpesan pada seluruh jajarannya termasuk para kepala sekolah harus Past Respon, kalau ada apa apa jang di tutup tuupi, dan nanti peristiwa ini nanti jangan di politisir kembali." Siang ini jadi titik akhir dari semuanya dan jadi keberkahan bagi kita semua," tegasnya.

Acara dari awal sampai akhir berjalan dengan lancar dan di tutup dengan bermaafan dengan semua pihak mereka bertekad permasalahan tersebut stop atau beres sampai disitu ( beres dengan cara mediasi dan kekeluargaan...red).

Untuk informasi acara mediasi, Konfirmasi dan Klarifikasi tersebut di hadiri beberapa pihak yaitu:

1.Kanit PPA Polres Kuningan

2.Camat Darma

3.Kapolsek Darma

4.Kepala bidang pembinaan SD

5.Pihak Danramil

6.Kepala UPTD PPA DPPKBP3A Kabupaten Kuningan 

7.Ketua PGRI Kuningan

8.Dewan pendidikan Kabupaten Kuningan

9.Ketua K3S SD Kabupaten Kuningan

10.Kepala Desa Paninggaran Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan

11. Kepala SDN Paninggaran beserta guru guru pengajar, dan tamu undangan lainnya.

(Fulls)