Akibat Lemah Pengawasan, Kios Pupuk Bersubsidi di Kutamekar Jual Semau Gue

Pandeglang, RN  Diduga akibat lemahnya sistem pengawasan dan pembinaan dari distributor, Pemda dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP...

Pandeglang, RN 

Diduga akibat lemahnya sistem pengawasan dan pembinaan dari distributor, Pemda dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) sejumlah pengecer pupuk bersubsidi saat menyalurkan pupuk jenis Urea dan NPK Phonska sepertinya bertindak semau gue. Penyaluran pupuk bersubsidi dengan harga yang cukup fantastis terpantau awak media yang terjadi di Kios Qorina Jaya Tani yang berlokasi di Kp.Kacapi Desa Kutamekar Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, pada Kamis (13/6/24) pukul 15.15 WIB. 

"Saya bernama Samin warga Kp Nasid Desa Kutamekar Kecamatan Sobang membeli pupuk jenis urea 1 karung dan NPK Phonska 1 karung dengan harga Rp. 290 ribu dari Kios Qorina Jaya Tani,"ungkapnya Samin saat dikonfirmasi di depan Kios Pupuk milik Nurbaeti yang juga sebagai Sekertaris Desa Kutamekar Kecamatan Sobang.

Samin mengaku mendapatkan pupuk bersubsidi lantaran sebagai anggota kelompok tani dan tercantum dalam E-RDKK namun lupa nama kelompok taninya," kata Samin usai menyimpan 2 (dua) karung di sepeda motor miliknya.  

Terpisah, Nana Suryana menyampaikan bahwa penjualan pupuk bersubsidi di Desa Kutamekar mahal. 

"Kemarin saya membeli pupuk bersubsidi jenis Urea dan CSP -36 dengan total 9 (sembilan) kwintal dengan harga yang mahal yaitu Rp. 2.520.000,- atau Rp. 280.000,- per kwintal di Kios pupuk bersubsidi milik Nurbaeti," jelasnya. 

Hal itu dikuatkan oleh Muktar Ketua RT 02/ RW 011 Kp Kacapi Desa Kutamekar yang membenarkan bahwa harga pupuk bersubsidi di Kios Qorina Jaya Tani sangat mahal. "Harga penjualan pupuk bersubsidi di Kios milik Nurbaeti Sekdes Kutamekar memang lebih mahal. Untuk Urea 1 (satu) karung dan NPK Phonska 1 (satu) karung petani harus bayar Rp 290.000,- tetapi kalau pupuk bersubsidi jenis Urea 1 karung dan CSP 1 karung itu harganya Rp.280.000,- ,"jelas Muktar.

Namun kalau pembelian pupuk di Kios Qorina Jaya Tani Desa Kutamekar sepertinya bebas mau berapa karung saja bagaimana kebutuhan para petani, saya beli pupuk tidak banyak tetapi kalau orang lain ada yang 2 kwintal ada juga yang 3 kwintal. Kami sebagai petani tentu meminta harga pupuk yang murah dan pemilik kios jangan jual pupuk bersubsidi dengan harga mahal," pintanya. 

Menanggapi hal tersebut, Yeyen Sudrajat salah satu Aktivis Pandeglang Selatan asal Sobang mengatakan kios pupuk bersubsidi yang menjual melebihi HET harus ditertibkan. "Maraknya penjualan pupuk bersubsidi melebihi HET pada musim tanam kedua ini yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang diakibatkan oleh lemahnya pengawasan dan pembinaan baik dari distributor, Pemda Kabupaten Pandeglang terutama dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang,"paparnya. 

Saat ini, penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai penerima program barang bersubsidi menjadi penyebab masih munculnya beragam bentuk penyelewengan harga pupuk oleh pengelola atau pengecer kios pupuk. 

Untuk itu, saya berharap agar Pemerintah membangun ekosistem penyaluran pupuk yang baik guna menekan risiko penyelewengan dan meminta agar komisi pengawasan pupuk dan pestisida segera turun tangan mengatasi mahalnya pupuk bersubsidi dibeberapa Kecamatan terutama di Sobang, dan untuk kios pupuk bersubsidi yang menjual semua gue atau melebihi harga yang sudah ditetapkan pemerintah yakni urea Rp 112.500,- dan NPK Phonska Rp.115.000,- perkarung maka saya berharap agar dicabut izin usahanya dan bila perlu pidanakan !! ," tegasnya.  

Nurbaeti pemilik Kios Pupuk Qorina Jaya Tani saat hendak dikonfirmasi di kediamannya sedang tidak berada ditempat dan dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak menjawab. *(Wan).