Kondisi Perawatan Kantor Dinas Perdagangan Kota Tebing Tinggi Memprihatinkan "Kadis Diduga Boroskan Anggaran Buat Kegiatan Lain"

Tebing Tinggi, RN Ketidak sigapan Pj.Walikota dan Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi dalam melakukan pengawasan terhadap beberapa OPD sudah menja...

Tebing Tinggi, RN

Ketidak sigapan Pj.Walikota dan Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi dalam melakukan pengawasan terhadap beberapa OPD sudah menjadi sorotan awak media.

Salah satu sorotan awak media yang cukup memprihatinkan terjadi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perdagangan Kota Tebing Tinggi atas sikap ketidak mampuan OPD menggunakan anggaran dinas beberapa tahun lamanya.

Kondisi ini pun sudah berulang kali disampaikan pada pihak Inspektorat dan Bapak Pj.Walikota terkait kebobrokan managemen OPD menggunakan anggaran OPD itu diduga tidak efisien dengan mengalihkan anggaran buat kegiatan yang tidak bermanfaat, tetapi sampai berita ini dimuat awak media belum mendapatkan jawaban dari pihak Inspektorat dan Bapak Pj.Walikota Tebing Tinggi.

Jawaban Dinas Perdagangan atas surat konfirmasi awak media pada Dinas Perdagangan Kota Tebing Tinggi mendapatkan penjelasan dengan menerangkan bahwa Dinas Perdagangan selama ini sangat mendukung Visi dan Misi Kepala Derah dengan merealisasikan belanja pegawai cukup besar mencapai 41% dari keseluruhan total anggaran Dinas dengan jumlah PNS sebanyak 27 orang dan Tenaga Harian Lepas sebanyak 89 orang.

Sementara Dana belanja Pemeliharaan rutin buat Aset Pemko Tebing Tinggi yang dikelola Dinas Perdagangan diakui sangat minim yaitu tahun 2021 sebesar Rp 229.572.598, tahun 2022 sebesar Rp 153.300.000 dan tahun 2023 sebesar Rp 67.938.000 juta.

Kebijakan Oknum Kepala Dinas Perdagangan yang diduga mengalihkan Dana anggaran pada kegiatan tidak berguna itu menjadi sorotan sebab berdampak pada penelantaran Aset Pemko Tebing Tinggi.

Penelantaran Aset Pemko yang diduga dilakukan Oknum Dinas beberapa tahun ini telah didokumentasikan awak media saat berkunjung ke Dinas Perdagangan (jumat, 29/).

Dimana kondisi cat bangunan kantor terlihat buram tidak pernah diperbaiki, kondisi jendela dibiarkan bolong tanpa ada penggantian kaca jendela dan plat mobil Dinas diganti dengan plat hitam. (S.Tambunan)