Heboh Dan Panik Pernyataan Kepala Desa Saat Hadiri Undangan PJ Bupati Subang

Subang, RN Imbas dari beberapa pemberitaan oleh media online dan LSM dengan dugaan adanya korupsi oleh beberapa kepala desa di kabupaten Sub...

Subang, RN

Imbas dari beberapa pemberitaan oleh media online dan LSM dengan dugaan adanya korupsi oleh beberapa kepala desa di kabupaten Subang berujung terkesan heboh dan Panik 

Hal tersebut setelah sejumlah perwakilan kepala desa menyatakan sikap dan pernyataan ketika menghadiri undangan PJ Bupati Subang ,Selasa (18/2/2025) di Pendopo Bupati 

Para kepala Desa menyikapi bahwa banyak nya ancaman kepada para Kepala Desa dari oknum LSM dan oknum Wartawan di Kabupeten Subang meminta Pemerintah Kabupaten Subang untuk menyikapi serius atas tuduhan 

atau teror berupa somasi yang datang Ke Desa -Desa di Kabupaten Subang dari oknum Wartawan dan Oknum LSM dengan dalih adanya pengaduan masyarakat.

Perwakilan kepala Desa tersebut juga meminta Bupati Subang untuk mendata memverifikasi seluruh LSM atau Wartawan Baik media lokal cetak dan online di Kabupeten Subang 

" Apa LSM atau Wartawan tersebut  masih mempunyai legalitas hukum, karena masih banyak oknum wartawan yang tidak menggunakan kode etik Jurnalistik dan Oknum LSM yang Legalitas nya masih abu-abu" Kata indra perwakilan Adepsi

Perwakilan Apdesi Juga menyampaikan rasa geram bahwasanya banyak pemberitaan dari salah satu media di Subang yang menduga Dana Desa Di Korupsi oleh Kepala Desa Di Subang atas dasar data yang di ambil dari aplikasi Jaga Desa.

" Para kepala desa Di Kabupaten Subang sering di teror oleh pemberitaan salah satu media online ini sangat meresahkan dan merugikan nama baik kami sebagai kepala desa karena apabila dibaca oleh masyarakat kami akan timbul pemahaman yang lain dan akan menjadikan tersendiri buruk bagi kami" lanjutnya 

Perwakilan  kepala desa juga melanjutkan dengan adanya teror akan  berakibat datangnya undangan klarifikasi dari aparat penegak hukum. Mereka membuat formasi terhadap anggaran yang sudah diperiksa

Kepala desa Kabupaten Subang ketika diundang kembali dikasih oleh pihak penegak hukum  diminta membawa semua berkas selama satu tahun.

Seharusnya cukup membawa LPJ yang diadukan saja

"Kinerja kami merasa terganggu dengan hal-hal tersebut yang mereka lakukan identifikasi kepada pemerasan bukan pengawasan" 

Perwakilan kepala desa meminta sistem pengawasan terhadap pelanggaran yang masuk ke desa di jalankan sesuai peraturan karena hal ini akan menjadi ujung tombak untuk  mengerti sistem pengawasan dan pembina terhadap para kepala desa agar sesuai dengan peraturan yang berlaku 

Membuat kesepakatan dengan pihak aparat hukum supaya sistem pengawasan sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 12 tahun 2017 

Jika difahami pernyataan kepala Desa tersebut ada kepanikan terhadap adanya pemberitaan dan justru dengan kepanikan itu menjadi tanda tanya 

" Kenapa harus panik jika tidak melakukan korupsi ,dan kenapa takut dipanggil penegak hukum dengan membawa semua berkas .Jika memang tidak ada korupsi semua berkas juga akan aman dari jeratan hukum " 

Apalagi bersikap tidak mencairkan anggaran dan mogok kerja ,itu sikap kekanak Kanakan .Bukankah saat menjadi  kepala desa sudah dijanji dan diambil sumpah 

Bagi kepala desa yang cerdas cukup memberikan hak jawab atas pemberitaan dugaan tersebut ,gak usah berteriak diteror Dan meresahkan, Tandasnya.

(Staff RN)