Usai Dirampok, Wartawati Nyaris Diperkosa Mafia Tambang Emas Ilegal di Tanjung Lolo Sijunjung, Diduga Otaknya Wali jorong

Sumbar, RN Sungguh Biadap, sadis dan tidak berperikemanusiaan, prilaku sekelompok orang, Empat Wartawan Dipersekusi, diduga dianiaya dan di...

𝐌𝐮𝐬𝐲𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐌𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐏𝐮𝐭𝐢𝐡 𝐝𝐢 𝐊𝐞𝐥𝐮𝐫𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐰𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐜𝐚𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐑𝐢𝐜𝐮𝐡, 𝐖𝐚𝐫𝐭𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐥𝐢𝐩𝐮𝐭 𝐃𝐢𝐮𝐬𝐢𝐫?

𝐃𝐢𝐝𝐮𝐠𝐚 𝐀𝐤𝐢𝐛𝐚𝐭 𝐑𝐚𝐤𝐮𝐬 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧, 𝐀𝐟𝐫𝐢𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐢𝐤𝐚 𝐒𝐇.,𝐌𝐇 : " 𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐊𝐀𝐍 𝐀𝐝𝐢𝐮𝐬 𝐒𝐚𝐥𝐞𝐡 𝐃𝐚𝐧 𝐖𝐚𝐥𝐢𝐧𝐚𝐠𝐚𝐫𝐢 𝐊𝐨𝐭𝐨 𝐋𝐚𝐰𝐞𝐡 𝐁𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐃𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐇𝐮𝐤𝐮𝐦"

𝐀𝐟𝐫𝐢𝐚𝐝𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐢𝐤𝐚 𝐒.𝐇., 𝐌.𝐇. 𝐌𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐥𝐢𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐇𝐮𝐤𝐮𝐦 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐊𝐚𝐩𝐨𝐥𝐝𝐚 𝐒𝐮𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐣𝐚𝐫𝐢 𝐒𝐨𝐥𝐨𝐤

Sumbar, RN

Sungguh Biadap, sadis dan tidak berperikemanusiaan, prilaku sekelompok orang, Empat Wartawan Dipersekusi, diduga dianiaya dan diperas Mafia BBM Subsidi dan Mafia Tambang Emas Ilegal di Tanjung Lolo Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Kamis hingga Jumat dini hari (13-14/3/2025). 

Tindakan tidak berperikemanusiaan dialami dua orang wartawati perempuan Suryani Wartawati Nusantararaya.com, Jenni Wartawati Siagakupas.com,dan dua orang wartawan laki-laki media online. Safrizal Media Detakfakta.com dan Hendra Gunawan Wartawan Mitrariau.com, diduga pelakunya pemilik tambang emas ilegal yang akrab dipanggil Sap diduga melibatkan Wali Korong Tanjung Lolo yang disebut memiliki Tambang Emas ilegal. 

Adapun kronologis Ke-empat Wartawan dan wartawati Media Online tersebut dirampok, dipersekusi, dianiaya dan diperas karena menemukan aksi ilegal mereka, saat mobil tangki merah putih milik PT Elnusa Petrofin dan Tambang Emas ilegal yang disebut milik Wali Korong Tanjung Lolo.

Al hasil, keempat wartawan tersebut dirampok, barang milik mereka diantaranya, dua unit laptop, dua unit HP, pakaian mereka, cas handphone termasuk Racun Api, dongkrak mobil semua barang yang ada di mobil

Wartawati Perempuan dan laki-laki tidak hanya dianiaya berame-rame dan secara bergantian. Bahkan, Wartawati Perempuan Jenni nyaris diperkosa dan ditelanjangi berame-rame. Setelah dipersekusi mereka disekap disuruh diminta uang tebusan sebesar Rp 20 Juta. 

"Kalau tidak kami penuhi peminatan mereka uang Rp20 juta, Kami diancam akan dibakar hidup-hidup diikat, bahkan mereka sudah menyediakan bensin 30 liter. Kemudian, diancam didorong ke dalam jurang tambang emas dan dibuat seperti kecelakaan lalu lintas, itulah ancaman yang sebagai Wali Korong Tanjung Lolo sambil banting tali ke hadapan kami dan menunjuk jerigen bensin termasuk senjata tajam dan kayu boloti untuk menganiaya kami dan merusak mobil kami,"ujar Jeni dengan wajah pucat. 

Kemudian, karena kami tidak mampu memenuhi permintaan uang Rp 20 juta dan hanya mampu memberikan uang Rp10 juta yang dikirimkan oleh Aris Tambunan ke rekening BNI. 

"Jadi, begitu transferan uang Rp10 juta mereka menyiksa kami berempat. Setelah itu, saya dibawa ke ATM BRI Unit tanjung Gadang untuk mengambil uang Rp10 juta dengan10 kali pengambilan," beber Suryani berlinang air mata. 

Setelah itu, terang Suryani, uang Rp10 juta itu diserahkan di tempat penyekapan. Kemudian, kemudian diantara mereka ada yang mengaku Wali Korong Tanjung Lolo menantang kami, "silahkan kalian lapor kemanapun tidak akan digubris laporan kalian," Ucap Jeni menirukan mereka. 

Cobalah, kalian viralkan ini ada aja saya nampak diviralkan (perampokan, penganiayaan, pelecehan, dan pemerasan, red). Akan ku habisi kalian semua, KTP dan Kartu Pers dan Wajah kalian semua sudah kami foto, ancam Wali Korong itu sambil mengancam menghempaskan kayu Boloti ke Meja dilokasi penyekapan.Hingga berita ini dilansir, pihak yang disebut wali jorong belum dapat dikonfirmasi (Kumbang)