Seringkali Proyek Pemeliharaan Berkala Situ / Danau ,Terkesan Bagaikan Siluman Yang Muncul Dengan Tiba -tiba

Subang, RN Seakan menjadi acara rutinitas disetiap tahun anggaran proyek yang digelontorkan oleh salah satu lembaga Badan Usaha Milik Negara...

Subang, RN

Seakan menjadi acara rutinitas disetiap tahun anggaran proyek yang digelontorkan oleh salah satu lembaga Badan Usaha Milik Negara Balai Besar Wilayah Sungai ( BBWS ) hususnya bidang Sub proyek pemeliharaan berkala Danau / Situ muncul bagaikan siluman yang kerap kali terkesan tertutup alias tidak nampak dilokasi identitas pelaksana penyedia jasa atau Kontraktornya.

Pasalnya menurut hasil temuan dari salah seorang aktivis pegiat pemerhati lingkungan hidup dan kebijakan publik yang menamakan diri Kelompok PERINTIS ( Pergerakan Independensi Strategis Subang) di dua titik lokasi pekerjaan pemeliharaan berkala di Situ Sayuran dan Situ Ardan Desa Cikaum Barat Kecamatan Cikaum, terindikasi melanggar UU KIP No.14 tahun 2008.

yang penjabarannya sudah amat sangat jelas,bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan Informasi publik dari pihak lembaga pemerintah,BUMN dan Organisasi kembaga non pemerintah ) mempunyai kewajiban untuk menyediakan informasi yang relevan sesuai dengan fungsinya , supaya trnsfaransi dan akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan,tandasnya Mbah Tito PERINTIS kepada Penulis Berita Media Nasional Radar Nusantara Com, ketika menyampaikan informasinya Via Sambungan telpon Senin ( 28/4/2025).

Hal ini kami utarakan mengingat tidak adanya papan informasi proyek, dan yang sangat ironis lagi para pekerja tidak mengindahkan aturan perundangan no.13 tahun 2003 tentang aturan Ketenagakerjaan yang mengatur K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja), terbukti para pekerja tidak menggunakan Alat Safety Equipment dan atau alat Pengaman Diri ( APD),seperti sarung tangan,Helm pelindung.

Ketika kami mencoba menghubungi bagian Legal BBWSC berinisial BG, yang berkantor di jln Inspeksi Cidurian Bandung via telpon belum berhasil terkoneksi, ada kemungkinan dalam waktu dekat kami akan kembali menyambangi kantornya untuk menyampaikan langsung temuan yang selama ini menjadi perhatian publik.bukan persoalan besar kecilnya anggaran yang di kucurkan akan tetapi lebih urgent lagi tentang pelaksanaan pekerjaan yang diduga terjadi Murk Up,terbukti baru selesai dikerjakan beberapa bulan saja kontruksi bangunan sudah pada retak dan jebol.

Apalagi proyek pembangunan pemeliharaan berkala Situ Kalijambe yang berlokasi di Desa Purwadadi Kecamatan Purwadadi yang dikerjakan dua tahun anggaran berturut turut, sejak tahun 2023/2024 dengan nilai kontrak pagu anggaran 8 milyaran lebih dan 2024)2025 besarannya 6 Milyaran,luar biasa, anehnya endapan lumpur ditengahnya masih nampak tetap menggunung ditumbuhi rumput tebal, diduga pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai metodelogi pelaksanaan dan duga pula tidak sesuai speknya, imbuhnya lagi dengan nada intonasi tinggi seakan mengungkapkan rasa kekecewaan yang mendalam,Pungkasnya.

(Staff RN)