Barantin RI Musnahkan Hampir 1 Ton Pakan Burung Asal Jerman Mengandung Biji Ganja

BEKASI, RN- Badan Karantina Indonesia (Barantin) memusnahkan sebanyak 983,5 kilogram pakan burung asal Jerman yang diketahui me...

MUSDA ke V, Ade Puspitasri Resmi Nahkodai DPD Golkar Kota Bekasi

Deni Ardini Ajak Pemuda Berkolaborasi Bangun Kota Bekasi

3 Pejabat Dibui, Anntara Kirim Karangan Bunga Dukung Kejari Kabupaten Bekasi

BEKASI, RN- Badan Karantina Indonesia (Barantin) memusnahkan sebanyak 983,5 kilogram pakan burung asal Jerman yang diketahui mengandung biji ganja (hemp seed), Senin (19/05/2025).

Tindakan tegas ini merupakan hasil koordinasi antara Karantina Jakarta, Bea Cukai Tanjung Priok, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta terhadap dua kontainer impor mencurigakan.

Kontainer pertama tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Desember 2024 dengan total muatan 6,4 ton pakan hewan, termasuk 3,6 ton pakan burung dari 20 merek. Sementara kontainer kedua menyusul pada Januari 2025, membawa 5,8 ton pakan burung dari 22 merek.

Kegiatan pemusnahan dilakukan di Kabupaten Bekasi dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi, antara lain Kepala Barantin Sahat M Panggabean, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Anggota Komisi IV Rajiv dan Alien Mus, Kepala BNN Martinus Hukom, serta perwakilan dari Kemenko Polhukam, Bea Cukai Tanjung Priok, BNNP DKI Jakarta, BAIS, Dinper Kabupaten Bekasi, dan pimpinan TO T-Mal.

Dalam keterangannya, Sahat M Panggabean menegaskan bahwa pemusnahan ini adalah bentuk nyata perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan.

"Ini mengirimkan pesan kuat bahwa Indonesia tidak memberi toleransi terhadap potensi penyalahgunaan narkotika dalam bentuk apa pun. Kami tidak ingin menghambat pelaku usaha, namun peraturan harus dipatuhi demi kebaikan bersama," ujar Sahat kepada awak media.

Berdasarkan hasil uji laboratorium dari BNN serta informasi dari pihak pengirim barang (shipper), ditemukan empat produk pakan burung yang positif mengandung biji ganja. Dari dua kontainer tersebut, total terdapat 4.282 sachet atau 346 karton dengan berat 968 kg.

Melalui tiga kali gelar perkara bersama instansi terkait, diputuskan bahwa total 5.832 sachet atau 408 karton (983,5 kg), termasuk tambahan produk yang tidak tercantum dalam sertifikat fitosanitari, dimusnahkan. Produk lain yang dimusnahkan adalah Bird Charcoal 10 gram sebanyak 1.550 sachet (15,5 kg) yang ditemukan dalam kontainer kedua.

Data dari Tim Pengawasan dan Penindakan Karantina Jakarta mencatat bahwa sepanjang 2025 telah dilakukan lebih dari 16 kali pemusnahan terhadap komoditas pertanian dan hewan yang tidak memenuhi ketentuan, termasuk yang mengandung bahan berbahaya.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, menilai pemusnahan ini sebagai langkah penting untuk menjaga keamanan hayati nasional.

"Biji ganja tergolong bahan terlarang di Indonesia. Kehadirannya dalam produk pakan burung bisa menjadi celah penyalahgunaan jika tidak ditangani tegas. Ini bukan semata pelanggaran administrasi, tapi potensi penyelundupan zat terlarang," ujar Titiek Soeharto.

Ia juga mendorong penguatan sistem pengawasan karantina dengan dukungan teknologi dan sumber daya manusia yang memadai, serta mengapresiasi sinergi antarinstansi dalam pencegahan masuknya komoditas berisiko tinggi tersebut. (@nt)