Kajari Resmi Tetapkan Tiga Tersangka Korupsi Pengadaan Alat Olahraga Dispora Kota Bekasi

BEKASI,RN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi resmi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana...

Komitmen PPP Kota Bekasi Merajut Nilai Keagamaan dan Keberagaman Dengan Bersilaturahmi Ke PCNU Kota Bekasi

LAMI : Dukung KPK Penegakan Hukum di Kabupaten Bekasi

Intensitas Curah Hujan Tak Surutkan Aktivitas Sektor 20 Citarum Harum Dan Sub 06 Muaragembong Bersikan Bantaran sungai Citarum

BEKASI,RN– Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi resmi menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (TPK) pengadaan alat olahraga di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bekasi tahun anggaran 2023.

Ketiga tersangka tersebut yakni MAR selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), AM selaku Direktur Utama PT Cahaya Ilmu Abadi (CIA), dan AZ selaku mantan Kepala Dispora yang juga bertindak sebagai pejabat pengguna anggaran.

Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Kota Bekasi, Ryan Anugrah,
mengungkapkan bahwa penanganan kasus ini telah berlangsung selama beberapa bulan melalui proses penyelidikan hingga penyidikan.

Berdasarkan alat bukti yang cukup, ketiganya kini resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Lapas Bulak Kapal selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan lanjutan.

"Proses penyidikan masih terus berjalan. Tim penyidik juga tengah mengumpulkan berbagai alat bukti tambahan, termasuk dokumen dan keterangan saksi," jelas Ryan kepada awak media pada Kamis (15/5/2025).

Sementara itu, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus), Haryono, menjelaskan bahwa proyek pengadaan alat olahraga tersebut bersumber dari dana APBD Kota Bekasi tahap I tahun 2023 dengan nilai anggaran mencapai Rp4,9 miliar. Dalam pelaksanaannya, proyek tersebut dikerjakan oleh PT CIA yang dipimpin oleh tersangka AM.

"Dari hasil penyidikan, ditemukan adanya perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp4,7 miliar. Ini didasarkan pada perbandingan harga riil dan hasil penghitungan invoice oleh tim ahli," ungkap Haryono.

Lebih lanjut, AZ selaku mantan Kadispora diduga terlibat aktif dalam mengarahkan penunjukan PT CIA sebagai penyedia barang. Ia juga diduga menerima sejumlah fee dalam praktik korupsi tersebut.

Dalam proses penyidikan, penyidik Kejari Kota Bekasi telah menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen kontrak, invoice, serta sampel alat olahraga yang diduga bermasalah, seperti raket badminton, bola voli, bola sepak, hingga perlengkapan silat dan tinju (bodypack). Semua barang bukti tersebut akan diuji untuk memastikan kesesuaian kualitas dan harga dengan spesifikasi dalam kontrak.

Penyidik juga tengah melakukan pendalaman lebih lanjut terkait aliran dana korupsi, dan tidak menutup kemungkinan akan ada penetapan tersangka baru apabila ditemukan fakta hukum tambahan.

"Pemeriksaan kami lakukan secara objektif. Jika ditemukan pihak lain yang turut serta atau menikmati hasil dari perbuatan ini, tentu akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku," tegas Haryono.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 juncto UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup atau pidana penjara minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun, serta denda mulai dari Rp200 juta hingga Rp1 miliar. (@nt)