Terkait penganiayaan berat yang dilaporkan ke polres Tapteng ,korban dan 4 saksi kembali diperiksa penyidik

Tapteng,Radar Nusantara Sudah tiga bulan lebih terhadap pelaku penganiayaan berat belum dijadikan tersangka, penyidik masih mengulur waktu ...

Tapteng,Radar Nusantara

Sudah tiga bulan lebih terhadap pelaku penganiayaan berat belum dijadikan tersangka, penyidik masih mengulur waktu dengan cara bolak balik memeriksa korban dan para saksi saja ,padahal kalau kita mengacu kepada kuhap pasal 184 kuhap pelaku seharusnya sudah menjadi tersangka.

Menurut penyampaian oleh penyidik idik 1 polres tateng bernama Bayu kepada penasehat hukum korban Hayati gulo SH kepada wartawan mengatakan ," menurut juper ,kalau semua berkas BAP sudah rampung tapi kasat tidak mau menanda tangani penetapan tersangka terhadap terlapor.

Masih menurut ,Hayati gulo SH , sebenar nya setelah terhadap terlapor di masukkan dalam BAP pasal 170, susider pasal 351 yunto pawal 55 KUHP ,terlapor sudah dapat di tetapkan jadi tersangka, tapi yang terjadi masih tahap penyempurnaan terhadap pemeriksaan korban dan saksi ,sangat janggal bukan ,apa alasan kasat reskrim AKP Muhammad Taufik siregar mengulur waktu untuk penetapan tersangka,?

Sementara untuk laporan yang dibuat IN Smtp di polsek sibabangun terhadap keluarga korban yang di tuduhkan melakukan pengeroyokan ,di kebut akan membuat keluarga korban jadi tersangka,agaf sama sama masuk nanti nya ,walapun tuduhan kepada keluarga korban belum dapat di pastikan kebenaran nya.

Sebab pada pemeriksaan penyidik polsek sibabangun ,keluarga korban tidak ada mengakui melakukan pengeroyokan, tapi di BAP penyidik seperti membuat jebakan seolah olah dengan redaksi BAP Yang menjerat ,tapi ketika keluarga korban menyangkal isi BAP ,penyidik atas nama Nizam merobek robek BAP tersebut dan berusaha untuk mengintimidasi keluaraga korban dengan cara membentak, dan selalu mengatakan dengan ucapan kalian sama sama masuk karena kasus ini sipilit ujar penyidik, dan semua tekanan dari penyididk sibabangun di vidiokan keluarga korban termasuk sewaktu Nizam merobek BAP yang di rekyasa.

Keluarga korban selalu di teror penyidik polsek sibabangun dengan ucapan sama sama masuk untuk menggiring keluarga korban untuk berdamai dengan alasan di selesaikan dengan restorasi jastice ,dan tidak semua kasus harus sampai kepengadilan ,katanya,".

Tapi keluarga korban yang merasa nama baiknya di cemar kan oleh IN Smtp yang menuduh keluarga korban dalam laporannya di polsek sibabangun ,melakukan pengeroyokan ,tidak terima dengan tuduhan ,maka bila terhadap mereka dipasakan jadi tersangka ,keluarga ini akan meminta gelar di wasdik polda sumutra utara ,dan menghadirkan saksi saksi fakta ,dan tidak ada saksi rekayasa.

Dan ketika kanit idik 1 Ipda satria dikonfirmasi ,terkait bolak balik nya korban dan saksi di periksa dan tidak melakukanterlapor sebagai tersangka , Kepada wartawan Ipda Satria mengatakan ,bahwa hal tersebut merupapakan penyempurnaan pemeriksaan.

Dan ketika kasat reskrim polres tapanuli tengah AKP Muhamad Taufik siregar SH yang di konfirmasi melalyi WA dengan bunyi sebagai berinut," selamat malam pak kasat ,apa kendala sehingga terhadap terlapor IN Smtp belum di jadikan tersanggka?.

Pak kasat reskrim AKP Muhammad taufik siregar SH ,dengan singkat menjawab ,Masih proses pak ,

(Herbert robertu sitohang )