Mahasiswa KKN Desa Sukamantri Gelar Seminar & Bazar UMKM " Strategi Maju dan Kreatif di Era Digital"

Kab. Tasikmalaya, RN  Semangat pemberdayaan masyarakat terus digelorakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah mengabdi di Des...

Kab. Tasikmalaya, RN 

Semangat pemberdayaan masyarakat terus digelorakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tengah mengabdi di Desa Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Kali ini, mereka menggelar **Seminar dan Bazar UMKM** dengan mengangkat tema *“Strategi UMKM Maju dan Kreatif di Era Digital”*.

Kegiatan yang berlangsung di balai desa itu menjadi momentum penting bagi masyarakat Sukamantri, khususnya para pelaku UMKM, untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan terkait cara bertahan dan berkembang di tengah gempuran era digital.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, di antaranya **LP3H Galunggung** yang memberikan pendampingan legalitas halal, serta **Ketua PLUT Pusat Kabupaten Tasikmalaya, Bapak Ojang Badurjaman, S.H.I.** Kehadiran keduanya menjadi energi baru bagi UMKM Sukamantri, sebab bukan hanya sekadar memberikan teori, tetapi juga menghadirkan solusi konkret dalam bentuk pendampingan dan penerbitan legalitas halal.

Dalam sesi seminar, para narasumber menekankan bahwa UMKM tidak boleh lagi berpikir sempit dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional dalam berusaha. Era digital menuntut kreativitas dan inovasi yang lebih besar, termasuk pemanfaatan media sosial, platform marketplace, dan strategi pemasaran berbasis teknologi.

Lebih dari itu, aspek legalitas juga menjadi sorotan utama. Produk yang baik harus disertai dengan kepastian hukum dan kejelasan status halal agar mampu diterima masyarakat luas. Hal inilah yang melatarbelakangi keberhasilan program pendampingan yang mampu menerbitkan **sertifikasi halal bagi 25 UMKM di Desa Sukamantri**.

Pencapaian tersebut bukanlah hal kecil. Dengan legalitas halal, produk UMKM Sukamantri kini memiliki daya tawar yang lebih tinggi, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga berpeluang merambah pasar regional, bahkan nasional. Hal ini membuktikan bahwa UMKM desa pun bisa naik kelas jika didukung dengan strategi yang tepat dan pendampingan yang berkelanjutan.

Selain seminar, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan **Bazar UMKM** yang menghadirkan berbagai produk unggulan masyarakat desa. Dari aneka makanan olahan, minuman tradisional, produk kerajinan tangan, hingga karya kreatif lainnya, semuanya dipamerkan dengan penuh semangat. Suasana bazar terasa meriah, karena selain menjadi ajang promosi, juga menjadi media interaksi langsung antara pelaku UMKM dan masyarakat.

Kepala Desa Sukamantri menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kehadiran mahasiswa KKN membawa dampak nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat. “Mahasiswa bukan hanya hadir untuk belajar, tetapi juga memberi nilai tambah bagi desa. Kami melihat sendiri bagaimana UMKM di desa ini mulai berbenah, lebih percaya diri, dan punya semangat baru untuk berkembang,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM yang ikut dalam kegiatan ini mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan legalitas halal. “Selama ini kami hanya fokus produksi, tidak terlalu paham soal pentingnya sertifikasi halal. Dengan adanya bantuan ini, kami lebih percaya diri karena produk kami sudah punya legalitas,” ungkapnya.

Bagi mahasiswa KKN, kegiatan ini bukan hanya sebatas program kerja, tetapi juga bentuk nyata kontribusi mereka terhadap pembangunan desa. Mereka berharap, apa yang telah ditanamkan melalui seminar dan bazar ini dapat terus berlanjut, bahkan setelah masa KKN berakhir.

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, lembaga pendamping, dan masyarakat, Desa Sukamantri optimis dapat menjadi salah satu contoh desa yang berhasil membangun kemandirian ekonomi berbasis UMKM. Harapan besar pun tertanam, bahwa UMKM di desa ini akan semakin maju, kreatif, dan mampu bersaing di era digital yang penuh tantangan, pungkasnya. FIENS