Pertanian Di Tasikmalaya Yang Terus Terjaga

Tasikmalaya, RN Pertanian adalah budaya paling mendasar, jika sektor ini sejahtera, maka yang lain akan ikut sejahtera. Namun, persoalan y...

Tasikmalaya, RN
Pertanian adalah budaya paling mendasar, jika sektor ini sejahtera, maka yang lain akan ikut sejahtera. Namun, persoalan yang di akibatkan oleh alam sering membuat petani harus tidak bisa bercocok tanam, di tambah lagi serangan hama yang sering menjadi persoalan petani minim hasil bahkan gagal panen.

Di Jawa barat, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya kecamatan Cisayong, kegiatan sektor pertanian selama ini masih terus dapat berjalan normal. Setahun bisa panen tiga kali untuk jenis tanaman padi meskipun sedang musim kemarau. Sumber mata air yang masih terpelihara dengan baik cukup bahkan lebih Untuk mengairi sawah, Bahkan tidak jarang petani menaruh bibit ikan di sawah yang sedang ada tanaman.

Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum selama hampir dua periode menjabat memang terlihat dalam kebijakannya memperhatikan para petani. Dengan tidak menjadikan kabupaten tasikmalaya sebagai daerah industri, bertahan sebagai daerah pertanian dan berusaha Untuk menjadikan tasikmalaya sebagai lumbung pangan.

Jika kita masuk kabupaten tasikmalaya, bisa kita jumpai baliho terpampang gambar bupati Tasikmalaya dengan bertuliskan "jaga kelestarian Air untuk anak cucu", selain itu juga di tengah perjalanan akan kita jumpai bukit atau gunung yang masih terlihat hijau asri dengan pepohonan. Memang, untuk menjaga kelestarian air adalah pepohonan. Termasuk udara yang bersih. Semoga daerah lain juga sama dengan Kabupaten tasikmalaya, atau bisa mencontoh kabupaten tasikmalaya dalam menjaga lingkungan tetap hijau, sehingga air bersih, udara bersih, pertanian maju dan  swasembada pangan dapat terwujud.

Kelestarian air di wilayah Tasikmalaya bukan berarti tasikmalaya tidak pernah mengalami kekeringan Atau gagal panen. Tahun 2015 silam saat kemarau panjang melanda, beberapa kecamatan juga mengalami kekurangan air untuk pertanian bahkan rumah tangga, berharap kiranya daerah yang rawan akan kekeringan memperoleh perhatian serius Pemkab agar pada saat kemarau datang, kekurangan air seperti tahun 2015 tidak lagi terulang. (Dof)