Cirebon, RN. Proyek multiyear BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk Cisanggarung dengan anggaran trilyunan rupiah yang terbentang dib...
Cirebon, RN.
Proyek multiyear BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk Cisanggarung dengan anggaran trilyunan rupiah yang terbentang dibeberapa titik kini jadi sorotan beberapa lembaga swadaya masyarakat pasalnya, setiap titik pekerjaan diduga terdapat serat kecurangan.
Seperti pernyataan, hasil uji petik lapangan antara pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung dengan perwakilan LSM LAMMPU (Lembaga Analisis Masyarakat Madani). Bahwah, Sailan mengatakan saat berada dilokasi pekerjaan menjelaskan kepihak BBWS dan penerima pekerjaan ada beberapa sub kerjaan yang tidak sesuai gambar seperti diliihatkannya, rangka besi beton (lantai bawah) sengaja dikurangi.
“Yang paling miris tidak dipasangnya sub pemasangan crucuk (dari beton) untuk penahan tanah bawah yang labil “. Ujar Sailan Sr Ketua LAMMPU kepada Media RN di-Cirebon, Senen (20/2).
Dia meneruskan. Persoalan uji petik lapangan pada hari jum’at (17/2) kemaren. Adalah permintaan pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung atas laporan surat yang dilayangkannya. Dan dari hasil uji petik lapangan itu, kenyataan membenarkan bahwa apa yang ditulis dilaporan tidak mengada-ngada. Dan sempat terlontar pernyataan dari mulut perwakilan BBWS, dalih pengurangan rangka besi beton itu dikarenakan pemborosan.
Dia menambahkan, Pekerjaan proyek multiyear BBWS Cimanuk Cisanggarung rencana anggaran akan menghabiskan dana triluyan rupiah terbagi dibeberapa titik dimulai awal kerjaan Tahun 2016 sampai dengan 2018. Dan salah satu titik pekerjaannya di SI Irigasi Gegesik, dengan panjang kerjaan 15 KM dan dianggarkan dengan dana Rp 105 Milyard.
Dan menurutnya. Kalau dianalisis dari hasil hitungaan pekerjaan SI Irigasi Gegesik. Jarak pekerjaan per-meter lari memerlukan dana kurang lebih Rp 2.500.000,- dan kalau dikalikan dengan panjang pekerjaan 15 KM (15.000 meter) maka akan menghabiskan dana Rp 37.500.000.000,- “ Artinya, dari anggaran Rp 105.000.000.000,- dana yang dikerjakan untuk pelaksaan hanya sebesar Rp 37.500.000.000,- dan tentunya sisa dari anggaran patut jadi sebuah pertanyaan”. Tegas Sailan.
Terpisa, Welly Walewangko ST, Pemantau kebijakan Pemerintah Cirebon mengatakan. Menyoal Proyek multiyear atau tahun jamak adalah pekerjaan dimana proses penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran atas beban anggaran, yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan.
Artinya, pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan satu tahun, kerena selain objek pekerjaan yang cukup luas juga komplek itu, dan juga pembiayaan proyek yang sumber dananya dari APBN ini sangat terbatas, namun hal ini tidak kita jadikan alasan, bagaimanapun kondisinya tentunya harus tetap menata dalam hal ini irigasi bidang kementrian sumber daya air.
“Namun, terkait dugaan adanya kecurangan dalam pelaksanaan kerjaan. Itu bukan rahasia umum lagi, karena kerjaan itu dananya tidak sedikit dan rentang waktunya cukup lama. Maka peluang mencari keuntungan baik untuk pribadi maupun kelompok sangat gampang tentunya dengan cara kerjasama”. Tutur Welly.
Sementara, saat konfirmasi oleh media RN baik PPK Irwa III BBWS Cimanuk Cisanggarung Moh Alkham Darmasyah ST atau Direksi SI Irigasi Gegesik Lukman Fadillah ditemui dikantornya tidak ada ditempat, menurut stafnya, sedang berada diluar kota. (Hasan)
Proyek multiyear BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk Cisanggarung dengan anggaran trilyunan rupiah yang terbentang dibeberapa titik kini jadi sorotan beberapa lembaga swadaya masyarakat pasalnya, setiap titik pekerjaan diduga terdapat serat kecurangan.
Seperti pernyataan, hasil uji petik lapangan antara pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung dengan perwakilan LSM LAMMPU (Lembaga Analisis Masyarakat Madani). Bahwah, Sailan mengatakan saat berada dilokasi pekerjaan menjelaskan kepihak BBWS dan penerima pekerjaan ada beberapa sub kerjaan yang tidak sesuai gambar seperti diliihatkannya, rangka besi beton (lantai bawah) sengaja dikurangi.
“Yang paling miris tidak dipasangnya sub pemasangan crucuk (dari beton) untuk penahan tanah bawah yang labil “. Ujar Sailan Sr Ketua LAMMPU kepada Media RN di-Cirebon, Senen (20/2).
Dia meneruskan. Persoalan uji petik lapangan pada hari jum’at (17/2) kemaren. Adalah permintaan pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung atas laporan surat yang dilayangkannya. Dan dari hasil uji petik lapangan itu, kenyataan membenarkan bahwa apa yang ditulis dilaporan tidak mengada-ngada. Dan sempat terlontar pernyataan dari mulut perwakilan BBWS, dalih pengurangan rangka besi beton itu dikarenakan pemborosan.
Dia menambahkan, Pekerjaan proyek multiyear BBWS Cimanuk Cisanggarung rencana anggaran akan menghabiskan dana triluyan rupiah terbagi dibeberapa titik dimulai awal kerjaan Tahun 2016 sampai dengan 2018. Dan salah satu titik pekerjaannya di SI Irigasi Gegesik, dengan panjang kerjaan 15 KM dan dianggarkan dengan dana Rp 105 Milyard.
Dan menurutnya. Kalau dianalisis dari hasil hitungaan pekerjaan SI Irigasi Gegesik. Jarak pekerjaan per-meter lari memerlukan dana kurang lebih Rp 2.500.000,- dan kalau dikalikan dengan panjang pekerjaan 15 KM (15.000 meter) maka akan menghabiskan dana Rp 37.500.000.000,- “ Artinya, dari anggaran Rp 105.000.000.000,- dana yang dikerjakan untuk pelaksaan hanya sebesar Rp 37.500.000.000,- dan tentunya sisa dari anggaran patut jadi sebuah pertanyaan”. Tegas Sailan.
Terpisa, Welly Walewangko ST, Pemantau kebijakan Pemerintah Cirebon mengatakan. Menyoal Proyek multiyear atau tahun jamak adalah pekerjaan dimana proses penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran atas beban anggaran, yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan.
Artinya, pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan satu tahun, kerena selain objek pekerjaan yang cukup luas juga komplek itu, dan juga pembiayaan proyek yang sumber dananya dari APBN ini sangat terbatas, namun hal ini tidak kita jadikan alasan, bagaimanapun kondisinya tentunya harus tetap menata dalam hal ini irigasi bidang kementrian sumber daya air.
“Namun, terkait dugaan adanya kecurangan dalam pelaksanaan kerjaan. Itu bukan rahasia umum lagi, karena kerjaan itu dananya tidak sedikit dan rentang waktunya cukup lama. Maka peluang mencari keuntungan baik untuk pribadi maupun kelompok sangat gampang tentunya dengan cara kerjasama”. Tutur Welly.
Sementara, saat konfirmasi oleh media RN baik PPK Irwa III BBWS Cimanuk Cisanggarung Moh Alkham Darmasyah ST atau Direksi SI Irigasi Gegesik Lukman Fadillah ditemui dikantornya tidak ada ditempat, menurut stafnya, sedang berada diluar kota. (Hasan)
COMMENTS