Dana Jumpa Pers Diduga Dimark-up Rp10 Juta Dari Humas Pemkab Sarolangun

Sarolangun, RN. Sejumlah insan jurnalis di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko, berkeluh kesah. Betapa tidak, uang sejumlah Rp10 juta dan...

Sarolangun, RN.

Sejumlah insan jurnalis di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko, berkeluh kesah. Betapa tidak, uang sejumlah Rp10 juta dan dipotong pajak Rp500 ribu, dari Humas Pemkab Sarolangun, yang sejatinya untuk biaya liputan wartawan dalam acara jumpa pers bersama Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun CE-Hilal, diduga kuat telah dimark-up oknum berinisial FR.

Buktinya, usai jumpa pers, sekitar lebih kurang 40 wartawan, hanya disuguhkan amplop berisi selembar uang merah Rp100 ribu. Artinya, jika uang Rp9.500.000 dibagikan pada masing-masing wartawan Rp100 ribu, maka uang tersebut masih bersisa Rp5.500.000 lagi.

Awalnya, memang tak ada kecurigaan dari para wartawan. Namun, setelah mengetahui uang jumpa pers tersebut, berjumlah Rp9.500.000, sejumlah wartawan pun mulai naik pitam.

Akibat emosi cukup tinggi, berbagai wartawan senior yang sudah "berkarat" di Kabupaten Sarolangun, berniat mengembalikan uang Rp100 ribu, yang telah diterima masing-masing wartawan lokal maupun provinsi, kepada Humas Sarolangun.

"Ini sudah keterlaluan sekali. Uang yang semestinya menjadi hak wartawan sebagai biaya liputan, kok tega-teganya dimark-up," ungkap salah satu wartawan senior Sarolangun, yang minta namanya tak dipublikasikan kepada Radar Sarko, Selasa 23/05/2017-15.30 wib

Menurut dia, uang APBD Sarolangun tersebut tak bisa digunakan sembarangan. "Dana yang bersumber dari dana APBD, sama saja dengan uang negara. Atas perlakuan oknum FR tersebut, saya tak terima," tegasnya.

Usut punya usut, ternyata uang Humas Rp9.500.000 tersebut, diterima langsung Fahrul Rozi alias Faul, yang tak lain tim media center Hillalatil Badri. Uang tersebut, dibagikan kepada masing-masing wartawan dengan catatan harus menuliskan nama dan media.

Faul dikonfirmasi Radar Sarko, terkait tak beresnya penggunaan dana Humas Pemkab mengaku, jika dana tersebut juga dibagikan kepada anggotanya yang bekerja saat acara pemberian gelar adat CE-Hilal di Rumdis Bupati.

"Apa urusannya kamu menanyakan uang itu. Saya sebagai ketua seksi humas acara pemberian gelar adat, juga harus memperhatikan anggota saya. Jadi, uangnya juga saya kasih ke anggota saya," tandasnya penuh pengakuan, Selasa 23/05/2017. (Af RN)