MTSN 6 Adakan Perpisahan Siswa/i "Tapi" Harus Bayar

Cirebon Karangsembung, RN. Belum lama ini pihak MTSN 6 Cirebon yang berdomisili di kecamatan karangsembung ini mengadakan kegiatan perpis...

Cirebon Karangsembung, RN.
Belum lama ini pihak MTSN 6 Cirebon yang berdomisili di kecamatan karangsembung ini mengadakan kegiatan perpisahan di gedung pambrik gula karangsembung, sabtu (20/05). Kemarin saat media ini mencoba melakukan peliputan kegiatan perpisahan tersebut tidak sengaja dikejutkan oleh pengakuan siswa bahwa kegiatan perpisahan ini siswa/i harus membayar sebesar Rp. 250 ribu persiswa.

Untuk mengetahui kebenaran pungutan ini, kami pihak awak media mencoba melakukan klarifikasi ke pihak sekolah setempat. Meski demikian, Kepala sekolah MTSN 6 belum sempat disinggung tentang adanya iuran perpisahan dikarenakan sang kepsek sedang sangat sibuk akan kegiatannya.

ditempat terpisah Gerakan Nasional Pemberantas Korupsi (GNPK) Mulyadi selaku Ketua di kabupaten Cirebon mengatakan, sungguh sangat ironis sekali pihak sekolah memanfaatkan momen yang sangat penting bagi siswanya untuk mencari pundi pundi kantong pribadi betapa tidak siswa yang seharusnya mempersiapkan diri untuk kejenjang yang lebih tinggi lagi tapi harus membayar uang perpisahan, kalau memang benar apa adanya bahwa siswa harus membayar uang perpisahan sebesar Rp 250 ribu itu sangat besar sekali apalagi dilihat dengan apa yang diperoleh oleh siswa tidak sebanding, seperti siswa hanya mendapatkan fasilitas gedung yang sudah tua dengan snack dan nasi kotak semua itu bisa saya hitung secara matematika, 250.000 x 300 siswa kurang lebihnya akan terkumpul uang sebanyak Rp 75.000.000 waw sangat fantastik sekali.

Masih menurutnya untuk sekolah tingkatan dasar yakni SD/Mi dan SMP/MTSN sederajat tidak diperkenankan menarik pungutan. Tapi sekolah masih diperbolehkan menerima sumbangan dari orang tua siswa maupun lembaga lain yang sifatnya tidak mengingkat besaran sumbangan maupun pembayarannya.

"Kalau sumbangan tapi ditentukan besaran minimalnya dan waktunya itu jelas masuknya pungli. Inilah yang dilarang atau tidak diperbolehkan," tambahnya. (AGUS)