12 Tahun Berharap Keadilan, Ny. Rita Kirim Surat ke Presiden

Depok, RN Ny. Rita Sari warga kampung Poncol Bawah RT 04/06 Kelurahan Depok seolah tak kenal lelah untuk memperjuangkan haknya atas sebi...

Depok, RN

Ny. Rita Sari warga kampung Poncol Bawah RT 04/06 Kelurahan Depok seolah tak kenal lelah untuk memperjuangkan haknya atas sebidang tanah seluas 200 m2 berlokasi di Jalan Pitara RT 01/19 Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas. Tanah tersebut termasuk bagian dari beberapa bidang tanah yang di bebaskan oleh PT. PLN untuk pembangunan gardu Sutet.

Perjuangan tak kenal lelah untuk MEMPEROLEH KEADILAN yang dilakoni oleh Ny. Rita bermula  pada tahun 2005 saat pihak PT. PLN membebaskan beberapa ruas tanah milik warga untuk di jadikan areal lintasan Sutet. Dari beberapa bidang tanah yang dibebaskan terdapat sebidang tanah seluas 200 m2, sesuai akta jual beli tanah No. 40/583/2/1999, pihak penjual adalah atas nama Omo Syahroni, sebagai pihak pembeli adalah Ny. Rita.

Ny. Rita Sari saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya pada tahun 2015 telah mengajukan gugatan perdata ke PN Depok dalam rangka memperjuangkan hak atas tanahnya yang saat ini telah berdiri tiang penyangga kabel Sutet, tetapi anehnya pihak PT. PLN belum juga melakukan pembayaran kepada Ny. Rita Sari. Gugatanpun akhirnya kandas, pihak Pengadilan Negeri Depok justru memenangkan pihak PT. PLN, majelis hakim dalam amar putusannya menyatakan letak gambar dan  lokasi lahan tidak sesuai sehingga gugatan perdata Ny. Rita Sari dinyatakan gugur demi hukum hal ini dikarenakan data yang diajukan oleh Ny. Rita Sari secara administrasi oleh majelis hakim dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan secara benar dimata  hukum.

Di sisi lain Ny. Rita Sari merasa heran, "saya hanya berniat tegakkan kebenaran dan meminta keadilan tentu saja saya sangat yakin bahwa data data yang saya ajukan dalam gugatanpun adalah data yang benar kok kenapa malah saya yang dituduh merekayasa? apakah para hakim di negara ini udah gak punya hati nurani? atau mereka udah disuap oleh pihak PT. PLN, sehingga majelis hakim yang menangani perkara dalam mengeluarkan  amar putusan sama sekali  tidak mengacu pada data data yang diajukan oleh penggugat," ujar Ny. Rita Sari.

Akhirnya pada tahun ini Ny. Rita Sari nekad mengirim surat kepada Presiden Jokowi, pada kesempatan silaturahmi open house halal bi halal Idul Fitri 1438 H di kediaman presiden. Meski sempat terjadi insiden kecil antara Ny. Rita Sari dan petugas paswalpres yaitu sempat terjadi tarik menarik surat yang akan di serahkan ke Presiden, tetapi akhirnya surat pengaduan soal urusan antara Ny. Rita Sari dan PT. PLN sampai juga di tangan Presiden. Tak cuma Ny. Rita Sari yang berharap agar presiden mau menanggapi seluruh warganegara RI juga dan berharap agar Presiden berpihak kepada Ny. Rita Sari mewakili seluruh rakyat, wong cilik yang terzolimi oleh supremasi hukum di negeri ini. (HERDIAN)