Tasikmalaya, RN Kelompok perkumpulan petani pengguna air (P3A ) yang belum lama ini mendapat bantuan dari pemerintah melalui Kementrian...
Tasikmalaya, RN
Kelompok perkumpulan petani pengguna air (P3A ) yang belum lama ini mendapat bantuan dari pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR) untuk perbaikan sarana irigasi dengan nominal bantuan sebesar seratus tujupuluh delapan juta rupiah (178.000.000) dengan liningsektor (BBWS ) citanduy dikeluhkan oleh beberapa kelompok P3A di kabupaten tasikmalaya karena adanya pemotongan dana yang tidak wajar serta tak jelas peruntukanya diduga oleh oknum yang mengaku dari partai politik.
Sangat disayangkan program ini diduga adanya pemotongan dana bantuan oleh oknum yang mengaku dari beberapa partai politik yang mengaku dan mengklaem bahwa program P3A adalah hasil usungan partai politik mereka alias aspirasi, dan sayah heran padahal jelas ini program dari kementrian PUPR bukan aspirasi, saya juga langsung mengajukan sendiri tapi buktinya walau tidak diusung juga cair bahkan sekarang lagi di kerjakan, ungkap endang kepala desa mandalagiri kec leuwisari kab tasikmalaya pada RN dikantor desanya 27/09/2017.
Tambah Endang yang juga menjadi ketua apdesi wilayah kec leuwisari mengatakan diwilayah saya juga ada satu desa yang diklaim salah satu partai sampai sekarang belum tau bagaimana nasibnya itu bantuan tau dicairkan atau gimana , ungkapnya.
Salah satu desa diwilayah kec. cibalong kab. tasikmalaya yang ditemui RN dikantornya merasa sakit hati oleh salah satu partai politik ketika dana cair langsung datang kekelompok dan meminta uang awalnya dana harus dibagi dua (belah semangka) karena mengaku usungan mereka, dengan terus negosiasi dengan berbagai alasan bagaimna pengalokasian jadinya kalau dana di bagi dua kata kami kepada yang mengaku utusan salah satu partai dan ahirnya dikasih oleh kelompok disaksikan oleh saya sebagai kepala desa 21 juta, saya merasa sakit hati karena saya yang mengajukan sendiri bolak balik ke procit BBWS banjar, tidak ada komitmen dengan partai mana pun dari awal juga eh eh tiba tiba dana cair disikat, ungkapnya pada RN dengan
Menurut salah satu anggota kelompok P3A diwilayah cineam mengatakan pada RN dengan gamlang kalau begini caranya kelompok petani khusunya P3A hanya dijadikan alat saja karena ada kewajiban yang boleh dikatakan pemotongan dana bantuan yang tidak wajar oleh oknum yang mengaku dari partai yang mengusung program yang tak jelas peruntukannya , otomatis kami kelompok harus mengeluarkan dana tambahan sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai bestek, dengan memperdayakan swadaya yang ada baik tenaga, materi dan lainya karena kami ingin bangunan irigasi ini bagus juga bantuan dana program yang kami terima harus dipertang jawabkan sesuai ketentuan yang berlaku, ungkapnya. EFIN
Kelompok perkumpulan petani pengguna air (P3A ) yang belum lama ini mendapat bantuan dari pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (PUPR) untuk perbaikan sarana irigasi dengan nominal bantuan sebesar seratus tujupuluh delapan juta rupiah (178.000.000) dengan liningsektor (BBWS ) citanduy dikeluhkan oleh beberapa kelompok P3A di kabupaten tasikmalaya karena adanya pemotongan dana yang tidak wajar serta tak jelas peruntukanya diduga oleh oknum yang mengaku dari partai politik.
Sangat disayangkan program ini diduga adanya pemotongan dana bantuan oleh oknum yang mengaku dari beberapa partai politik yang mengaku dan mengklaem bahwa program P3A adalah hasil usungan partai politik mereka alias aspirasi, dan sayah heran padahal jelas ini program dari kementrian PUPR bukan aspirasi, saya juga langsung mengajukan sendiri tapi buktinya walau tidak diusung juga cair bahkan sekarang lagi di kerjakan, ungkap endang kepala desa mandalagiri kec leuwisari kab tasikmalaya pada RN dikantor desanya 27/09/2017.
Tambah Endang yang juga menjadi ketua apdesi wilayah kec leuwisari mengatakan diwilayah saya juga ada satu desa yang diklaim salah satu partai sampai sekarang belum tau bagaimana nasibnya itu bantuan tau dicairkan atau gimana , ungkapnya.
Salah satu desa diwilayah kec. cibalong kab. tasikmalaya yang ditemui RN dikantornya merasa sakit hati oleh salah satu partai politik ketika dana cair langsung datang kekelompok dan meminta uang awalnya dana harus dibagi dua (belah semangka) karena mengaku usungan mereka, dengan terus negosiasi dengan berbagai alasan bagaimna pengalokasian jadinya kalau dana di bagi dua kata kami kepada yang mengaku utusan salah satu partai dan ahirnya dikasih oleh kelompok disaksikan oleh saya sebagai kepala desa 21 juta, saya merasa sakit hati karena saya yang mengajukan sendiri bolak balik ke procit BBWS banjar, tidak ada komitmen dengan partai mana pun dari awal juga eh eh tiba tiba dana cair disikat, ungkapnya pada RN dengan
Menurut salah satu anggota kelompok P3A diwilayah cineam mengatakan pada RN dengan gamlang kalau begini caranya kelompok petani khusunya P3A hanya dijadikan alat saja karena ada kewajiban yang boleh dikatakan pemotongan dana bantuan yang tidak wajar oleh oknum yang mengaku dari partai yang mengusung program yang tak jelas peruntukannya , otomatis kami kelompok harus mengeluarkan dana tambahan sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai bestek, dengan memperdayakan swadaya yang ada baik tenaga, materi dan lainya karena kami ingin bangunan irigasi ini bagus juga bantuan dana program yang kami terima harus dipertang jawabkan sesuai ketentuan yang berlaku, ungkapnya. EFIN
COMMENTS