Lawan Pungli, Dua Kadus Surakarta Bereaksi

Pandeglang (Banten), RN Diduga adanya praktek kotor soal "PUNGLI" dalam pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) 2017 terhadap seju...

Pandeglang (Banten), RN
Diduga adanya praktek kotor soal "PUNGLI" dalam pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) 2017 terhadap sejumlah perangkat di desa Surakarta kecamatan Pagelaran kab Pandeglang propinsi Banten, yang terjadi belum lama ini.

Dua orang  KADUS mengadukan peristiwa yang menimpanya kepada team radarnusantara.com di salah satu kediamannya di kampung Walang RT 03/01 desa Surakarta, pada hari Minggu tanggal 15 Oktober 2017 sekira jam 11.00 WIB kemarin. KADUS mengeluhkan pungutan liar yang diduga dilakukan oleh Oknum Penjabat Desa Surakarta.

Pada saat pencairan INSENTIVE dan TUNJANGAN yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) TA 2017, pasalnya pihak Penjabat Desa diduga telah meminta uang sebesar Rp 300.000,-  ke tiap perangkat desa.

Muis, 44 tahun selaku KADUS 1, menuturkan, "Saya telah menerima uang insentive dan tunjangan  periode April-Mei-Juni  tahun 2017 dengan total Rp 3.900.000,- namun dipotong Rp 234.000,- dengan alasan untuk PPN/Pph 21 dan dipotong  kembali sebesar Rp 300.000,- tanpa alasan yang jelas," tuturnya.

Ditempat yang sama, Wahyudin 35 tahun, Warga kampung kubang Rt 04/02 selaku KADUS 2, membenarkan atas kejadian pungli tersebut. "Seingat saya peristiwa itu benar terjadi pada hari Kamis tanggal 31 Agustus 2017 bertempat di kantor desa Surakarta sekira jam 14.00 WIB, turut hadir pada saat itu Penjabat Desa, semua Kaur, Kadus dan perangkat desa lainnya termasuk ada tukang bangunan tapi  hanya berada di luar ruang kantor," ucapnya.

Dijelaskan sumber tadi, pihak Penjabat desa Surakarta mengumpulkan perangkat desa menjelang akan dibagikannya dana ADD. Dalam pertemuan itu berjumlah sekitar 10 orang dan insentive/tunjangan  kami  dipotong Rp 234.000 untuk PPN/PPh 21 dan harus menyetorkan uang lagi sebesar Rp 300.000,-.

Masih kata sumber tadi, sebetulnya kami merasa keberatan namun tidak berani menolak permintaan Penjabat tersebut. "Keberatan iya, soalnya tidak sesuai aturan dan kami tidak tahu uang itu untuk biaya apa," keluhnya.

Sementara Penjabat Desa Surakarta, berinisial Fz, pada saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu  jam13.06 WIB (15/10/2017) dan membalas konfirmasi via WhatsApp tanggal 15/10/2017 jam 21.55 WIB  menyampaikan, "Tidak  ada pemotongan sedikit pun Pak, Apalagi berdasarkan instruksi PJ Desa Surakarta, SUDAH PENCEMARAN NAMA BAIK ITU, UJI KEBENARAN KEPADA SEMUA PERANGKAT DESA YANG ADA DI DESA SURAKARTA, Saya mohon dengan hormat Pak, desa Surakarta tidak lama lagi akan mengadakan PILKADES 2017, mohon dengan hormat untuk berita yang belum teruji kebenarannya Pak. Mohon maaf sekali lagi Pak dan terima kasih.....," kilahnya. (IWAN RN BANTEN)