Subang, RN. Sebagai pengusaha muda yang bergerak pada sektor usaha konstruksi, perdagangan umun dan jasa ARD dikenal memiliki kegigiha...
Subang, RN.
Sebagai pengusaha muda yang bergerak pada sektor usaha konstruksi, perdagangan umun dan jasa ARD dikenal memiliki kegigihan yang luar biasa dikalangan para pengusaha yang ada dikabupaten Subang dan Jawa Barat bahkan pernah malang melintang dijakarta sampai ke singapur, hongkong dan malasiya pada tahun 2004.
Sebagai pendatang baru yang sukses pada level nasional sejak usia tiga puluhan ARD telah berhasil meraih kesuksesan pada berbagai usaha yang digelutinya. Pasang surut dunia usaha bisa menerpa siapa saja termasuk juga pernah di alami oleh ARD. Berkurangnya profit usaha membawa dampak menurunnya kesehatan finansial pada perusahaannya, sebagai akibat adanya krisis keuangan global dan ada beberapa kelemahaan manajemen.
Hal ini pula yang mengimpirasinya untuk mempertimbangang kepindahan basik usaha dari jakarta kedaerah subang. Pada tahun 2010 ARD mulai merintis usaha kembali disubang, sebagai asli putra daerah subang tidak purlu waktu lama untuk menguasai medan usaha di sini. Paska kepindahan (pulang kandang) tidak lebih dari dua tahun untuk kembali menjadi pengusaha yang diperhitungkan oleh para pebisnis lokal. ARD terus melakukan kerja sama dengan berbagai pengusaha asing yang beroperasi disubang baik di sektor konstruksi, perdagangan umum dan jasa.
Puncak kesuksesan ARD yang dinilai telah memberikan kepercayaan publik selama ini adalah ia dipercaya oleh PT.pos indonesia bersama 9 pengusaha dijawa barat lainnya, dalam kerjasamanya dibidang pengiriman jasa pelayanaan (logistik). Selain itu ARD juga menerima penghargaan bergengsi dari Asosiasi pengusaha korea garmen (KOGA) dihotel kartika chandra jakarta (20/7), sebagai pengusaha lokal yang bisa bermitra dan bekerjasama dengan predikat terbaik.
Masyarakat Subang lebih banyak mengenal ARD sebagai pemimpin Organisasi. Siapa sih yang tidak tahu tentang GIBAS, sebuah organisasi atau ormas (organisasi masyarakat) yang dikenal sebagai ormas besar yang ada di Jawa Barat. Masa kejayaan GIBAS ini, tidak lain ketika lembaga ini berada pada tangan kepemimpinan ARD sebagai Ketua Resort Subang. Satu periode kepemimpinan GIBAS cukup untuk memboomingkan lembaga ini di Kabupaten Subang, hingga sekarang dikenal sebagai ormas yang diperhitungkan. Setelah meninggalkan GIBAS, ARD mulai terpikir untuk mendirikan lembaga baru sejenis, namun memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan visi misi yang lebih jelas untuk keselamatan bersama, maka Laskar Indonesia (LI) pun terbentuk pada tahun 2014.
Tidak tanggung – tanggung ormas yang didirikan ini berskala Nasional, dan ARD sendiri sebagai pendirinya sekaligus sebagai Ketua Umum dan tercatat langsung di salah satu kantor notaris Jakarta. Laskar Indonesia yang sekarang menginjak usia 3 tahun, telah memiliki kiprah yang lebih jelas. Telah banyak pihak terbantu dengan keberadaan ormas ini, terutama kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan pada berbagai bidang. Dengan usia yang masih muda, LI sudah mampu bersolek sendiri menjelma sebagai sebuah Organisasi Ideal yang relevan dengan kebutuhan masa kini.
Telah banyak fasilitas yang dimiliki khusus untuk kepentingan umum, seperti mobil ambulan, angkutan sampah, dan lainnya yang saat ini sudah banyak masyarakat yang menerima manfaatnya. Hasil polesan sang manager (ARD) lembaga ini hadir menjadi lembaga yang paling diperhitungkan dan mampu menggeser paradigma tentang keorganisasian masyarakat yang selama ini berkonotasi pada hal-hal yang kurang baik. Dengan anggota yang telah mencapai angka 5000, LI bisa menjadi Ormas terbesar di Kabupaten Subang, bahkan sudah terbentuk di berbagai Kabupaten.
Terlahir dengan bakat sebagai organisatoris ARD sepertinya tak berambisi untuk menjadi bupati, namun takdir politik berkata lain. Tuntutan lingkungan dan dorongan dari berbagai pihak kesempatan untuk masuk sebagai politikus sepertinya tidak disia-siakan. Jalan mulus untuk berkiptrah di politik membentang ketika itu, tepatnya pada tahun 2011, ARD resmi bergabung bersama partai yang dimotori oleh Amin Rais itu, dan ARD ikut dalam pencalonan ketua DPD PAN Subang pada Musda 3 PAN 2011 dan ARD terpilih menjadi Ketua DPD PAN Kabupaten Subang selama dua periode sampai sekarang.
ARD sangat piawai dalam berpolitik semua terhadap program kepartaian dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, terbukti PAN Subang dibawah kepemimpinannya menajdi besar dan tidak sedikit yang kepincut pada partai yang dipimpin partai ini. Walaupun PAN Subang hanya memperoleh 3 kursi di DPRD, ARD sangat optimus pada Pemilu 2019 menargetkan 10 kursi atau minimal 7 kursi untuk DPRD. Komitmen ARD sangat beralasan, karena saat ini infrastruktur PAN dan mesin partai sudah terbentuk sampai tingkat DPR, Rayon dan Sub Rayon.
Pengalaman yang sangat berharga bagi ARD, dirinya mencalonkan wakil bupati pada pilkada 2013 berpasangan dengan PKS sekaligus tidak meraih kemenangan, tetapi bagi ARD itu merupakan langkah pemicu menuju kemenangan PAN di Pilkada Subang 2018 dan Pemilu Legislatif 2019. ARD dalam kapasitasnya sebagai tokoh muda sekaligus politisi merasa prihatin melihat kondisi Subang saat ini. Di setiap kesempatan, ARD mengajak kepada semua elemen Masyarakat Subang untuk sama-sama menata Subang guna mencari solusi. Menurut ARD, kini sudah saatnya membangun paradigma baru melalui kerja nyata dan kepedulian terhadap masyarakat dalam menumbuhkan jiwa empati dan rasa solidaritas.
“Saat ini masyarakat jangan disuguhkan dengan janji-janji, kita harus memberikan bukti kerja nyata karena semua ini sebagai bentuk kebaikan. Dan kebaikan selamanya akan tetap menjadi baik dan bermanfaat”, Ungkap ARD.
ARD memang bukan satu-satunya sosok pemimpin Subang, tapi ARD salah satu stock pemimpin muda visioner, humanis, dan pluralis yang tetap exist berjuang untuk Subang lebih baik. Sebagai putera daerah, ARD ini mengabdi pada masyarakat dalam mewujudkan pemerintah Subang yang bersih dari praktek KKN, guna mewujudkan kesejahteraan rakyat dan terciptanya pemerataan pembangunan di segala bidang.
Ketika semua menyadari bahwa aspirasi atau keinginan masyarakat sekarang adalah mempunyai pemimpin tidak korup, yang paham membawa mereka ke arah peningkatan kesejahteraan bisa membuka lapangan kerja, pelayanan publik yang memuaskan (tidak ribet) dan peningkatan mutu pendidikan serta kesehatan. Itulah yang menjadi rakyat Subang menaruh harapan dengan munculnya ARD sebagai sosok pemimpin baru yang masih fresh, visioner, mempunyai integritas dan track record seorang anak muda berkarakter dan pekerja keras.
“Saya merasa bersalah jika hanya sibuk memikirkan bisnis saya, bayangkan, banyak potensi sumber alam dan budaya yang ada di Kabupaten Subang belum sepenuhnya termanfaat, pembangunan infrastruktur yang belum merata, pedagang kecil (UMKM) mati suri, petani/nelayan termarjinalkan, dan masyarakat yang disikapi tidak adil, terus menghantui seperti ada panggilan yang menghampiri saya”, kata Asep Rochman Dimyati dengan panggilan akrab ARD.
Berdasarkan analisa beberapa lembaga survei bahwa tingkat popularitas dan elektabilitas ARD terus meningkat. Tidak heran jika bebrbagai partai ingin bergabubg membentuk koalisi di Pilkada di 2018 nanti, selain itu juga banyaknya dukungan yang mengalir terhadap ARD dari berbagai elemen masyarakat Subang seperti relawan Gumasep, relawan Jalapati, Peduli ARD, komunitas XTC, Komunitas Ojeg (Sopan), SIKASEP (Simpatisan Kang Asep), dan GARDA (Gabungan Remaja Dukung ARD). Demikian sekelumit perjalanan sosok ARD, semoga apa yang dicita-citakannya untuk mengabdi dan berbakti, untuk membangun Subang yang lebih baik dapat terwujud. (Hendra)
COMMENTS