Tradisi Ruwat Bumi di Desa Rancamulya Kec. Patokbeusi Subang

Subang, RN Dalam rangka melestarikan adat istiadat dan kebudayaan leluhur masyarakat desa Rancamulya, sesepuh desa, aparatur desa, ser...

Subang, RN

Dalam rangka melestarikan adat istiadat dan kebudayaan leluhur masyarakat desa Rancamulya, sesepuh desa, aparatur desa, serta kepala desa Rancamulya sendiri yaitu Kades Tasim Woyo sepakat mengadakan acara ruwat bumi atau hajat bumi di kantor desa Rancamulya. 

Acara ruwatan tersebut menyuguhkan acara wayang golek DUTA KOMARA dari Subang yang dibawakan oleh dalang KI SANO MIHARJA, tujuan dari acara tersebut selain dari membudayakan dan melestarikan adat istiadat leluhur,juga untuk memanjatkan rasa syukur para petani atas limpahan rezeki dari hasil pertanian.

Ketika dikonfirmasi masalah kegiatan ruwat bumi tersebut beliau mengatakan, "Alhamdulillah tahun ini desa kita dapat melaksanakan acara ruwat bumi sebagai rasa syukur kita kepada yang maha pencipta dan pemberi rezeki atas rezeki hasil dari pertanian. Acara ini memang dari zaman leluhur dan turun temurun sampai sekarang, memang 3 tahun ini kita melewatkan acara ruwat bumi ini dan sekarang baru dilaksanakan lagi, selama 3 tahun ini memang keadaan pertanian di kita memburuk entah dari penyakit mejen dan penyakit lainnya yang menyebabkan hasil dari panen petani menurun. Iya mungkin kita lupa dengan rasa syukur kita kepada sang pencipta hingga kita di peringatkan untuk lebih bersyukur lagi."

Di sela waktu acaranya beliau juga menambahkan, "dengan diadakan acara ruwat bumi ini mudah mudahan doa kita semua di dengar sang maha pencipta sehingga hasil panen kembali melimpah dan dijauhkan dari penyakit yang diakibatkan hama padi," pungkasnya.

Hal serupa juga disampaikan Sekdes Desa Rancamulya yaitu Sekdes Bisri, SE beliau mengatakan, "hal hal positif bisa kita ambil dari acara tersebut selain dari hal hal yang tadi disampaikan oleh Kepala Desa juga sebagai ajang tali silaturrahmi masyarakat sekitar maupun dari desa lain. Saya juga menghimbau masyarakat juga untuk mentaati kewajiban masyarakat untuk membayar PBB tepat pada waktunya guna untuk kebaikan kita bersama," jelasnya.

Acara ruwatan tersebut sebagai cukang lantaran atau sariat panjatan doa kepada yang maha kuasa. Antusias masyarakat untuk mengikuti acara ruwat bumi ini memang sangatlah meriah, dan menilai positif sebab selain acara hiburan masyarakat juga dapat mengambil hikmah dari cerita wayang golek tersebut. Mudah mudahan acara ruwat bumi ini masih mengakar ke generasi selanjutnya karena ini salah satu tradisi seni dan budaya bangsa ini. (HENDRA.F)