Batching Plant Panimbang Produksi Polusi, Rusakkan Jalan dan Telan Korban Jiwa

Pandeglang, RN Warga Panimbang keluhkan keberadaan Batching plant milik PT Jayamix yang berada di jalan raya panimbang - cibaliung  te...

Pandeglang, RN
Warga Panimbang keluhkan keberadaan Batching plant milik PT Jayamix yang berada di jalan raya panimbang - cibaliung  tepatnya di kampung mekarjaya desa panimbang jaya  Warga sekitar di lingkungan tempat perusahan itu dibuat resah yang  hanya menimbulkan polusi udara untuk warga sekitar  Dan membuat tidak nyaman untuk pengguna jalan raya  cibaliung Karna jalan menjadi rusak dan berlumpur akibat kotoran tanah bercampur pasir dan semen yang terbawa oleh armada pengangut material beton.

Sudah hampir empat bulan  beroperasi mulai  bulan dari agustus 2017 yang lalu batching Plant  tersebut  warga sekitar hanya kebagian dampaknya saja,  di mulai dari polusi udara dan  jalan rusak Akibat dari kelalaian pengusaha diduga  tidak memperhatikan lingkungan sekitar, lokasinya sangat berdekatan dengan pemukiman warga dan berjarak hanya  beberapa meter.

Keluhan ini dirasakan berat oleh warga setempat  Seperti yang di alami, Udin (48)  Rumahnya berada percis di depan Batching Plant  PT Jayamix,  Dia mengaku Sejak 4  bulan yang lalu di wilayahnya tinggal untuk bernapas pun sangat sesak.  Karna udara disini sudah tidak sehat lagi.  Bercampur dengan debu semen pasir dan tanah yang menghawatirkan dengan kesehatan anaknya yang masih balita.

“ Sebagai  rakyat  kecil kami tidak bisa apa-apa walau  Polusi udara akibat Batching  Plant  di depan rumah saya.  Saya hanya bisa pasrah  Walau pun saya istri  dan anak saya yang masih balita harus bernapas dengan udara yang bercampur debu semen dan pasir,  selain polusi udara jalan raya di sini yang di gunakan masyarakat  banyak menjadi kotor dan rusak kemarin saja  ada pengendara motor hingga korban jiwa menabrak mobil perusahan yang di parkir di badan jalan,"ungkap Udin  kepada radarnusantara.com  pada hari sabtu 17  Nopember  2017.

Dan saat Udin di tanya sudah sejauh mana respon pemerintah setempat udin menjawab dengan bahasa sunda jawa. “ KEPALA  DESANYA JUGA PADA  HARE HARE BAE DATANG KESININYA   MUNGKIN WONG GOLONGAN  ITU YANG  NIKMATI  UANG BANYAK  (Kepala  desanya pun diam diam saja mungkin orang dari golongan itu yang menikmati  uang banyak) " tutur Udin,  pada wartawan.

Lebih lanjut,  Udin  menambahkan warga di sekitar pernah mendapatkan  konpensasi waktu pertama akan didirikan bangunan.  Kami diminta tanda tangan oleh Aparat Desa yaitu Pak  RW  dengan di kasih iming-iming  uang sebesar Rp 20.000 pada setiap kepala keluarga. Pernah sih  kami yang rumahnya di sekitar ini di kasi uang Rp 20.000 sama Pak  RW.

Sementara itu berdasarkan pantauan radarnusantara.com  di lapangan armada yang keluar masuk di Batching Plant PT Jayamix  tidak di pandu oleh petugas parkir armada armada besar keluar masuk seolah tidak menghiraukan pengguna jalan lainya. Sangat riskan terjadi laka lantas dan di sekitar  jalan raya tersebut dari kedua arah tidak di pasang rambu rambu.  Untuk mengingatkan pengendara lain sebagai pengguna jalan utama. (GUS SAYDAN)