Bekasi, RN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) profinsi Jawa Barat sosialisasikan Program Keluarga Berencana(K...
Bekasi, RN.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) profinsi Jawa Barat sosialisasikan Program Keluarga Berencana(KB) bersama Krisna Mukti Anggota DPR Ri Komisi IX dari fraksi PKB di Desa Kedung Waringin, Kecamatan Kedung Waringin, Bekasi. Rabu, (08/11/17).
Acara sosialisasi kegiatan Keluarga Berencana (KB) di hadiri oleh Ratusan warga Desa Kedung Waringin dengan sangat antusias. Dalam kesempatan itu, salah satu narasumber dari BKKBN sempat memberikan arahan tentang berKB kepada masyarakat yang hadir.
Lukman Heriana menjelaskan, dalam mensosialisasikan KB kepada masyarakat harus memakai hati. Adanya kegiatan ini iapun berharap agar peserta KB meningkat sehinga jumlah kelahiran turun dan pertumbuhan penduduk menjadi rendah.
"Kegiatan KB ini menjelaskannya harus memakai hati, karena yang harus dirubah itu hati, contoh dari orang yang senang banyak anak menjadi sedikit anak, dari keluarga besar menjadi keluarga kecil. Hal seperti ini memberi penerangannya harus menarik hati seperti yang tadi saya nyanyikan, 'kalau pake implan jadi ketagihan kalau pake ayudi ingin tambah lagi', karena cara-cara ini untuk menarik orang agar mau ber KB," paparnya.
Acara sosialisasi kegiatan Keluarga Berencana (KB) di hadiri oleh Ratusan warga Desa Kedung Waringin dengan sangat antusias. Dalam kesempatan itu, salah satu narasumber dari BKKBN sempat memberikan arahan tentang berKB kepada masyarakat yang hadir.
Lukman Heriana menjelaskan, dalam mensosialisasikan KB kepada masyarakat harus memakai hati. Adanya kegiatan ini iapun berharap agar peserta KB meningkat sehinga jumlah kelahiran turun dan pertumbuhan penduduk menjadi rendah.
"Kegiatan KB ini menjelaskannya harus memakai hati, karena yang harus dirubah itu hati, contoh dari orang yang senang banyak anak menjadi sedikit anak, dari keluarga besar menjadi keluarga kecil. Hal seperti ini memberi penerangannya harus menarik hati seperti yang tadi saya nyanyikan, 'kalau pake implan jadi ketagihan kalau pake ayudi ingin tambah lagi', karena cara-cara ini untuk menarik orang agar mau ber KB," paparnya.
Sementara itu, Krisna Mukti memaparkan bahwa adanya program KB ini sudah ada di tahun 70an, karena kalau tidak ada program ini ledakan penduduk di indonesia akan bertambah parah, bahkan pertumbuhan penduduk tetap tidak bisa dibendung. Jadi, sebisa mungkin supaya kedepannya satu keluarga di himbau cukup punya dua anak saja. Karena, dengan pemikiran mempunyai dua anak saja, kedepannya bisa lebih fokus untuk menghidupi anak dari segi kesejahteraannya, kesehatan dan pendidikan karena biaya yang cukup besar.
"Program KB ini sudah di rencanakan dari tahun 70an, jadi kita wajib mensosialisasikan KB ini. Karena kalau tidak ada program ini ledakan penduduk di indonesia akan bertambah parah. Maka dari itu penduduk di himbau, 'ingat di himbau nih ya bukan dilarang,'untuk satu keluarga cukup dua anak saja," tandasnya.
Masih lanjut Krisna, perlu di ketahui pada tahun 1970, jumlah penduduk masih sekitar 135 juta penduduk, sedangkan pada tahun 2017 ini jumlah penduduk indonesia sekitar 245 juta jiwa, jadi itu artinya pertumbuhan penduduk tidak kurang dari satu juta setiap tahun.
“Pada tahun 1970 an jumlah penduduk sekitar 135 jut indonesia a jiwa sedangkan pada tahun 2017 sekarang ini jumlah penduduk indonesia sekitar 245 juta jiwa, jadi itu artinya pertumbuhan penduduk tidak kurang dari satu juta setiap tahunnya," jelasnya.
Dalam hal ini, masih lanjut Krisna, idealnya pernikahan untuk wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25tahun, tujuannya agar bisa mandiri.
"Untuk masa pernikahan wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun dimana tujuannya untuk bisa mandiri, Terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan," Pungkasnya.
Sementara ini Profinsi Jawa Barat untuk saat ini jumlah penduduk mencapai 47 juta jiwa dan menduduki peringkat jumlah penduduk terbesar diantara 33 profinsi yang lainya.(wnd).
“Pada tahun 1970 an jumlah penduduk sekitar 135 jut indonesia a jiwa sedangkan pada tahun 2017 sekarang ini jumlah penduduk indonesia sekitar 245 juta jiwa, jadi itu artinya pertumbuhan penduduk tidak kurang dari satu juta setiap tahunnya," jelasnya.
Dalam hal ini, masih lanjut Krisna, idealnya pernikahan untuk wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25tahun, tujuannya agar bisa mandiri.
"Untuk masa pernikahan wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun dimana tujuannya untuk bisa mandiri,
Terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan," Pungkasnya.
Sementara ini Profinsi Jawa Barat untuk saat ini jumlah penduduk mencapai 47 juta jiwa dan menduduki peringkat jumlah penduduk terbesar diantara 33 profinsi yang lainya. (wnd)
"Program KB ini sudah di rencanakan dari tahun 70an, jadi kita wajib mensosialisasikan KB ini. Karena kalau tidak ada program ini ledakan penduduk di indonesia akan bertambah parah. Maka dari itu penduduk di himbau, 'ingat di himbau nih ya bukan dilarang,'untuk satu keluarga cukup dua anak saja," tandasnya.
Masih lanjut Krisna, perlu di ketahui pada tahun 1970, jumlah penduduk masih sekitar 135 juta penduduk, sedangkan pada tahun 2017 ini jumlah penduduk indonesia sekitar 245 juta jiwa, jadi itu artinya pertumbuhan penduduk tidak kurang dari satu juta setiap tahun.
“Pada tahun 1970 an jumlah penduduk sekitar 135 jut indonesia a jiwa sedangkan pada tahun 2017 sekarang ini jumlah penduduk indonesia sekitar 245 juta jiwa, jadi itu artinya pertumbuhan penduduk tidak kurang dari satu juta setiap tahunnya," jelasnya.
Dalam hal ini, masih lanjut Krisna, idealnya pernikahan untuk wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25tahun, tujuannya agar bisa mandiri.
"Untuk masa pernikahan wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun dimana tujuannya untuk bisa mandiri, Terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan," Pungkasnya.
Sementara ini Profinsi Jawa Barat untuk saat ini jumlah penduduk mencapai 47 juta jiwa dan menduduki peringkat jumlah penduduk terbesar diantara 33 profinsi yang lainya.(wnd).
“Pada tahun 1970 an jumlah penduduk sekitar 135 jut indonesia a jiwa sedangkan pada tahun 2017 sekarang ini jumlah penduduk indonesia sekitar 245 juta jiwa, jadi itu artinya pertumbuhan penduduk tidak kurang dari satu juta setiap tahunnya," jelasnya.
Dalam hal ini, masih lanjut Krisna, idealnya pernikahan untuk wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25tahun, tujuannya agar bisa mandiri.
"Untuk masa pernikahan wanita usia 21 tahun dan laki-laki usia 25 tahun dimana tujuannya untuk bisa mandiri,
Terutama yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan," Pungkasnya.
Sementara ini Profinsi Jawa Barat untuk saat ini jumlah penduduk mencapai 47 juta jiwa dan menduduki peringkat jumlah penduduk terbesar diantara 33 profinsi yang lainya. (wnd)
COMMENTS