Hari Pahlawan Dalam Renungan Arif Budiman "Bakal Calon Walikota Bandung"

Bandung, RN Hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November menjadi momentum untuk menumbuh kembangkan semangat perjuangan mengis...

Bandung, RN
Hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November menjadi momentum untuk menumbuh kembangkan semangat perjuangan mengisi kemerdekaan.  kemerdekaan bukan di peroleh dengan hanya berdoa tanpa berusaha, kemerdekaan harus di perjuangkan dengan penuh semangat, mental baja, tidak minder, di sertai dengan ide dan gagasan.

Seperti ungkapan dari hasil renungan salah satu bakal calon walikota Bandung, Arif Budiman yang mengatakan jika semangat berjuang harus terus bergelora, jangan karena miskin kemudian menjadi kurang ide, berada di garis belakang untuk menunggu giliran nasib. Karena Allah tetap meminta usaha manusia untuk menggapai apa yang diinginkannya.

Berikut renungan Arif Budiman (bakal calon walikota Bandung),  di hari pahlawan, Jumat (10/11/2017).

"Kekurangan, kemiskinan selalu identik dengan keterbelakangan. Fakta di seputar kita hari ini mengatakan itu. Akibatnya banyak orang-orang miskin menjadi kurang ide dan selalu berada di baris belakang menunggu giliran nasib mereka. Para pejuang kemerdekaan menepis aksioma itu.

Kekurangan tidak lantas berujung pada keputusasaan. Kemiskinan tidak menjadikan mereka lemah dan terkebelakang. Sepenuhnya mereka sadar, perang yang sesungguhnya adalah melawan sikap mental minder, takut karena kekurangan dan kemiskinan.

Allah Maha Besar, pencipta kaya dan miskin, pemelihara asa dan penjaga semangat. Kemiskinan sama halnya dengan kekuasaan akan dipergilirkan kepada semua manusia. Kekuatan hanya milik Allah, dan tidak ada yang mampu menahannya jika Allah sudah berkehendak.

Allah hanya meminta usaha manusia. Sebab hasil, Dialah yang menentukan. Hukum sebab akibat adalah sunnatullah sengaja diciptakanNya agar muncul kreatifitas dan dinamisasi dalam kehidupan manusia. Tiada yang ajeg, kekal dalam hidup ini kecuali Allah. Para penguasa hari ini bisa jadi pecundang di esok hari. Pergiliran itu sunnatullah. Wa makaruu wamakarallah, wallahu khairul maakiriin". (Dof)