Pandeglang, RN. Proyek penahan banjir tangul cilemer tepatnya di desa sukadame kecamatam pagelaran Pandeglang Banten. Yang di namakan ...
Pandeglang, RN.
Proyek penahan banjir tangul cilemer tepatnya di desa sukadame kecamatam pagelaran Pandeglang Banten. Yang di namakan pekerjan paket C2, dengan nilai kontrak mencapai 7,6 Milyar kurang lebih, yang saat ini di kerjakan oleh PT Mahkota Ujung Kulon dengan panjang pekerjan yang di kerjakan di sekitar bantaran sungai cilemer mencapai kurang lebih sekitar, 1,3 kilometer telah dinyatakan sudah dianggap selesai tahapan pekerjannya. Berdasarkan pantauan sudah dua hari tim PHO di dampingi Kejati Banten turun langsung melakukan PHO pada pekerjaan tanggul cilemer yang di namakan Paket C2.
Dalam kurun waktu dari tahun 2014 sampai dengan tahun ini proyek tanggul di bantaran cilemer dan cisata benar - benar di nyatakan selesai. Sekali pun dalam pengerjaanya banyak sekali menghadapi halangan dan rintangan seperti Mobilisasi material yang tidak bisa langsung di angkut langsung menuju lokasi proyek.
Pelaksana dari PT Mahkota Ujung Kulon selaku pelaksana proyek di temui di lokasi proyek Kamis 16 November 2017, Udin (50) sebagai mandor di lapangan mengatakan pada wartawan untuk mobilisasi material menuju lokasi pekerjaan, tidak dapat langsung harus di pok di salah satu tempat kemudian. Material batu belah untuk bronjong tanggul harus kembali di angkut dengan menggunakan perahu kecil yang hanya berkafasitas muatan tidak lebih dari satu kubik batu belah, dengan jarak dari lokasi pengumpulan kami harus menempuh jalur sungai kurang lebih sekitar tiga KM.
“Pekerjan proyek untuk penahan banjir tangul cilemer, alhamdulilah bisa selesai tepat waktu sekalipun kami berjuang untuk mendatangkan material ke lokasi pekerjaan kami harus mengeluarkan ongkos dua kali lipat, karena pengiriman material seperti batu belah tidak bisa langsung ke lokasi menggunakan mobil damtruk, batu belah harus kita kumpulkan dilokasi di mana mobil hanya bisa sampai lokasi tersebut, yang kemudian material tersebut kita angkut kembali menggunakan Perahu kecil yang hanya berkapasitas satu kubik sekali angkut, di samping material yang lainya yang kami perlukan untuk pekerjan paket C2", ungkap udin.
Lebih lanjut udin menambahkan adapun untuk pengurugan tanah Pihak pelaksana hanya mengandalkan dari tanah lokal yang jika mengacu pada RAB untuk tanah urug bisa menggunakan tanah lokal, minimal berjarak satu kilometer dari Lokasi pekerjan.
“Kami untuk menyelesaikan tanah urugan karna melihat medan jalan yang seperti ini kami hanya bisa mengacu pada RAB bahwa tanag urugan bisa mempergunakan tanag lokal, asalkan berjarak minimal dari lokasi satu kilometer adapun untuk kualitas dari tanah urug tersebut layak dan tidaknya kami menunggu hasil dari tim PHO yang langsung di dampingi dari pihak Kejati Banten", Tambah udin pada wartawan. (GUS SAYDAN)
Proyek penahan banjir tangul cilemer tepatnya di desa sukadame kecamatam pagelaran Pandeglang Banten. Yang di namakan pekerjan paket C2, dengan nilai kontrak mencapai 7,6 Milyar kurang lebih, yang saat ini di kerjakan oleh PT Mahkota Ujung Kulon dengan panjang pekerjan yang di kerjakan di sekitar bantaran sungai cilemer mencapai kurang lebih sekitar, 1,3 kilometer telah dinyatakan sudah dianggap selesai tahapan pekerjannya. Berdasarkan pantauan sudah dua hari tim PHO di dampingi Kejati Banten turun langsung melakukan PHO pada pekerjaan tanggul cilemer yang di namakan Paket C2.
Dalam kurun waktu dari tahun 2014 sampai dengan tahun ini proyek tanggul di bantaran cilemer dan cisata benar - benar di nyatakan selesai. Sekali pun dalam pengerjaanya banyak sekali menghadapi halangan dan rintangan seperti Mobilisasi material yang tidak bisa langsung di angkut langsung menuju lokasi proyek.
Pelaksana dari PT Mahkota Ujung Kulon selaku pelaksana proyek di temui di lokasi proyek Kamis 16 November 2017, Udin (50) sebagai mandor di lapangan mengatakan pada wartawan untuk mobilisasi material menuju lokasi pekerjaan, tidak dapat langsung harus di pok di salah satu tempat kemudian. Material batu belah untuk bronjong tanggul harus kembali di angkut dengan menggunakan perahu kecil yang hanya berkafasitas muatan tidak lebih dari satu kubik batu belah, dengan jarak dari lokasi pengumpulan kami harus menempuh jalur sungai kurang lebih sekitar tiga KM.
“Pekerjan proyek untuk penahan banjir tangul cilemer, alhamdulilah bisa selesai tepat waktu sekalipun kami berjuang untuk mendatangkan material ke lokasi pekerjaan kami harus mengeluarkan ongkos dua kali lipat, karena pengiriman material seperti batu belah tidak bisa langsung ke lokasi menggunakan mobil damtruk, batu belah harus kita kumpulkan dilokasi di mana mobil hanya bisa sampai lokasi tersebut, yang kemudian material tersebut kita angkut kembali menggunakan Perahu kecil yang hanya berkapasitas satu kubik sekali angkut, di samping material yang lainya yang kami perlukan untuk pekerjan paket C2", ungkap udin.
Lebih lanjut udin menambahkan adapun untuk pengurugan tanah Pihak pelaksana hanya mengandalkan dari tanah lokal yang jika mengacu pada RAB untuk tanah urug bisa menggunakan tanah lokal, minimal berjarak satu kilometer dari Lokasi pekerjan.
“Kami untuk menyelesaikan tanah urugan karna melihat medan jalan yang seperti ini kami hanya bisa mengacu pada RAB bahwa tanag urugan bisa mempergunakan tanag lokal, asalkan berjarak minimal dari lokasi satu kilometer adapun untuk kualitas dari tanah urug tersebut layak dan tidaknya kami menunggu hasil dari tim PHO yang langsung di dampingi dari pihak Kejati Banten", Tambah udin pada wartawan. (GUS SAYDAN)
COMMENTS