Tanjabbarat, RN Kegiatan peningkatan berkala jalan pekerjaan overlay jalan dalam Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat sumber dana...
Tanjabbarat, RN
Kegiatan peningkatan berkala jalan pekerjaan overlay jalan dalam Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat sumber dana APBD Tahun 2017 jangka waktu 120 kalender nilai kontrak Rp 5.906.440.000. Direksi Dinas Pekerjaan Umum Pelaksanan PT. Maras Bangun Persada Kons Pengawas CV. Karina plan, baru beberapa hari dikerjakan, yaitu dijalan Asia (pasar) nampaknya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Ketika pekerjaan Overlay itu dilaksanakan tampak jelas terlihat dilapangan pekerjaannya sangat memperhatinkan, nampaknya PT. Maras Bangun Persada ini mengerjakan Overlay tersebut terkesan asal jadi
Sia-sia dikerjakan dengan menggunakan APBD 2017 sebesar pagu Rp 6 milyar, namun pekerjaan sembraut alias tidak beres. Memang sangat disayangkan pembangunan dengan dana sebesar itu dikerjakan tidak mengikuti aturan yang berlaku, jika dengan dana yang sebesar itu dibangunkan kejalan lingkungan dalam kota tepatnya dijalan-jalan antara para rumah warga, yaitu dari lorong kelorong yang saat ini masih banyak yang hancur dan benar-benar membutuhkan uluran tangan dari Pemkab Tanjab Barat.
Pekerjaan overlay pengaspalan dalam kota yang dilakukan perusahaan PT. Maras Bangun Persada ini sudah tidak asing lagi, bahkan perusahaan tersebut sudah berpengalaman untuk dibidang kontruksi apapun, apa lagi kalau cuma pengaspalan seperti ini, bahkan PT. Maras Bangun Persada ini punya tempat pemasakan aspal, yaitu NP yang beralamat di perbatasan antara Kabupaten Tanjab Barat dan Kabupaten Tanjab Timur, tepatnya masuk wilayah Kabupaten Tanjab Timur yang berinisial BCM. Tapi sangat disayangkan, kerja sudah berpengalaman dan mempunyai NP tempat pemasakan aspal namun kerjanya nihil, sama sekali tidak mengutamakan kualitas dan kuantitas.
Tampak jelas dilapangan batu-batu krikil adukan aspal tersebut baru hitungan hari saja sudah timbul semuanya dan sambungan tengah terlihat begerutulan.
Sementara itu, Anggota DPRD Komisi lll H. Syaifuddin SE membenarkan hal itu, saya juga lihat kebetulan ada keperluan untuk membeli sesuatu kepasar, sangat tidak enak dipandang mata melihat pekerjaan pengaspalan seperti itu, batu-batunya sudah pada timbul-timbul semua dan juga yang agak dipingir kira-kira 2 meter dari tengah rata-rata pada gerutulan, ada apa ini, sampai bekerja seperti ini, padahal perusahaan ini sudah berpengalaman, katanya.
Tempo hari saya juga pernah melihat pekerjaan pengaspalan diparit lapis, antara lorong kelorong tapi aspalnya tidak seperti ini, bahkan saya tanya kepada pekerja itu, kamu aspal ini dari mana, jawabnya kami masak sendiri pak, kerja secara manual memakai kuali khusus untuk aspal ini, ketika sudah masak baru kami tabur lantas digilas dengan bomag. Begitu saya lihat orang yang bekerja secara manual itu, aspalnya cukup bagus dan enak dipandang mata, kalau yang dikerjakan oleh PT. Maras Bangun Persada ini memang benar aspalnya tidak enak bagus. Kalau begini cara kerja rekanan artinya rekanan ini bekerja tidak profesional, kerjanya pun terkesan asal-asalan saja.
Ya nanti kalau tidak ada halangan hari Senin atau Selasa ini kami dari Komisi lll yang khusus untuk mengawasi dan membidangi pembangunan, kami akan panggil Dinas yang bersangkutan untuk mempertanyakan, kenapa rekanan ini mengerjakan pekerjaannya jelek seperti ini, apa masalahnya, kenapa tidak sama dengan yang lain, seperti jalan parit 2 itukan aspalnya sama-sama menggunakan NP, kok yang diparit 2 bagus. Yang dikerjakan oleh PT. Maras Bangun Persada ini kacau kayaknya, padahal pekerjaan Overlay ini menggunakan dana APBD yang cukup lumayan besarnya mencapai pagu Rp 6 milyar, tegas H. Syaifuddin.
Ketika Dinas terkait dan konsultan ingin dimintai keterangannya, sampai saat ini belum dapat dikonfimasi. @mn
Kegiatan peningkatan berkala jalan pekerjaan overlay jalan dalam Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat sumber dana APBD Tahun 2017 jangka waktu 120 kalender nilai kontrak Rp 5.906.440.000. Direksi Dinas Pekerjaan Umum Pelaksanan PT. Maras Bangun Persada Kons Pengawas CV. Karina plan, baru beberapa hari dikerjakan, yaitu dijalan Asia (pasar) nampaknya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Ketika pekerjaan Overlay itu dilaksanakan tampak jelas terlihat dilapangan pekerjaannya sangat memperhatinkan, nampaknya PT. Maras Bangun Persada ini mengerjakan Overlay tersebut terkesan asal jadi
Sia-sia dikerjakan dengan menggunakan APBD 2017 sebesar pagu Rp 6 milyar, namun pekerjaan sembraut alias tidak beres. Memang sangat disayangkan pembangunan dengan dana sebesar itu dikerjakan tidak mengikuti aturan yang berlaku, jika dengan dana yang sebesar itu dibangunkan kejalan lingkungan dalam kota tepatnya dijalan-jalan antara para rumah warga, yaitu dari lorong kelorong yang saat ini masih banyak yang hancur dan benar-benar membutuhkan uluran tangan dari Pemkab Tanjab Barat.
Pekerjaan overlay pengaspalan dalam kota yang dilakukan perusahaan PT. Maras Bangun Persada ini sudah tidak asing lagi, bahkan perusahaan tersebut sudah berpengalaman untuk dibidang kontruksi apapun, apa lagi kalau cuma pengaspalan seperti ini, bahkan PT. Maras Bangun Persada ini punya tempat pemasakan aspal, yaitu NP yang beralamat di perbatasan antara Kabupaten Tanjab Barat dan Kabupaten Tanjab Timur, tepatnya masuk wilayah Kabupaten Tanjab Timur yang berinisial BCM. Tapi sangat disayangkan, kerja sudah berpengalaman dan mempunyai NP tempat pemasakan aspal namun kerjanya nihil, sama sekali tidak mengutamakan kualitas dan kuantitas.
Tampak jelas dilapangan batu-batu krikil adukan aspal tersebut baru hitungan hari saja sudah timbul semuanya dan sambungan tengah terlihat begerutulan.
Sementara itu, Anggota DPRD Komisi lll H. Syaifuddin SE membenarkan hal itu, saya juga lihat kebetulan ada keperluan untuk membeli sesuatu kepasar, sangat tidak enak dipandang mata melihat pekerjaan pengaspalan seperti itu, batu-batunya sudah pada timbul-timbul semua dan juga yang agak dipingir kira-kira 2 meter dari tengah rata-rata pada gerutulan, ada apa ini, sampai bekerja seperti ini, padahal perusahaan ini sudah berpengalaman, katanya.
Tempo hari saya juga pernah melihat pekerjaan pengaspalan diparit lapis, antara lorong kelorong tapi aspalnya tidak seperti ini, bahkan saya tanya kepada pekerja itu, kamu aspal ini dari mana, jawabnya kami masak sendiri pak, kerja secara manual memakai kuali khusus untuk aspal ini, ketika sudah masak baru kami tabur lantas digilas dengan bomag. Begitu saya lihat orang yang bekerja secara manual itu, aspalnya cukup bagus dan enak dipandang mata, kalau yang dikerjakan oleh PT. Maras Bangun Persada ini memang benar aspalnya tidak enak bagus. Kalau begini cara kerja rekanan artinya rekanan ini bekerja tidak profesional, kerjanya pun terkesan asal-asalan saja.
Ya nanti kalau tidak ada halangan hari Senin atau Selasa ini kami dari Komisi lll yang khusus untuk mengawasi dan membidangi pembangunan, kami akan panggil Dinas yang bersangkutan untuk mempertanyakan, kenapa rekanan ini mengerjakan pekerjaannya jelek seperti ini, apa masalahnya, kenapa tidak sama dengan yang lain, seperti jalan parit 2 itukan aspalnya sama-sama menggunakan NP, kok yang diparit 2 bagus. Yang dikerjakan oleh PT. Maras Bangun Persada ini kacau kayaknya, padahal pekerjaan Overlay ini menggunakan dana APBD yang cukup lumayan besarnya mencapai pagu Rp 6 milyar, tegas H. Syaifuddin.
Ketika Dinas terkait dan konsultan ingin dimintai keterangannya, sampai saat ini belum dapat dikonfimasi. @mn
COMMENTS