Heri Sulistiyono Manager BMT Artha Salam Dipolisikan

Lampung Timur, RN Dina (25) warga Desa Mataram Marga Kec. Sukadana Jumat, 22/12 jam 10:30 WIB mendatangi Eka Widya Ningsih (36) dirumah...

Lampung Timur, RN
Dina (25) warga Desa Mataram Marga Kec. Sukadana Jumat, 22/12 jam 10:30 WIB mendatangi Eka Widya Ningsih (36) dirumahnya dan Anisa Wulandari (29) serta Igus Lapitasari. Ketiganya  marketing Kantor Kas BMT Artha Salam pimpinan Heri Sulistiyono (27) di Desa Dono Mulyo Kec. Bumi Agung.

Tujuannya, minta agar Igus kembalikan uang tabungan Rp. 3,6 juta. Selain miliknya, sebagian besar uang itu milik para ibu - ibu tetangganya untuk persiapan biaya belanja hari raya Idul Fitri 2018.

Pasalnya, sejak, 19/12 Igus tidak lagi mengambil uang tabungan, sementara Kamis, 21/12 Mega mendapat info tentang BMT Artha Salam tutup karena Heri manajer kabur. "Saya minta uang tabungan dikembalikan, karena uang itu titipan ibu - ibu tetangga saya," kata Mega dihadapan ketiga marketing itu.

Sementara, Ningsih atas nama mereka bertiga berjanji akan mengembalikan setelah hasil melelang aset milik Heri BMT Artha Salam. "Kami minta sabar nunggu hasil lelang aset, kami sudah ke Polres Lamtim, andaikata tidak nanti kita bicarakan lagi," janji Ningsih sembari memberikan foto copy STTLP.

"Kami juga sudah ketemu (Subarjo) orangtua pak Heri, katanya surat rumah Heri diserahkan ke pak Basiyo (H. Bukhori Muslim) berikut mobil. Karena, pak Heri punya utang 250 juta," tambah Ningsih kembali menyodorkan foto copy surat pernyataan penyerahan aset Heri.

"Penyerahan itu tidak sah sebab ada pihak yang berwenang menyita. Semua nasabah di Kec. Bumi Agung ada 150 orang," pungkasnya.

Surat Tanda Terima Laporan Polres Nomor : STTLP / 520 / - B / XII / 2017 POLDA LAMPUNG / RES LAMTIM berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP / 765 - B / VIII / 2016 tanggal 20 Desember 2017, menerangkan bahwa : Faisal Ishak (41) bin Ishak Ismail warga Dusun IV Desa Taman Fajar Kec. Purbolinggo telah melapor di Polres Lamtim tentang perkara tindak pidana penipuan dan penggelapan, waktu kejadian pada hari jumat, 01/12 dengan tempat kejadian di Desa Pasar Taman Asri Kec. Purbolinggo dan sebagai terlapor Heri Sulistiyono (27) bin Subarjo (52). Uraian kejadian, pada hari jumat, 1/12 sekira pukul 08:00 WIB telah terjadi tindak pidana tentang penipuan dan penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 dan 372 Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (KUHP), yang dilakukan pihak BMT Artha Salam milik Heri Sulistiyono. Dimana pihak BMT Artha Salam menjanjikan kepada Pelapor bahwa di tanggal 1/12 uang simpanan milik pelapor dan istri pelapor tidak bisa diambil atau dicairkan. Saat inipun Kantor BMT Artha Salam di Pasar Desa Taman Asri Kec. Purbolinggo sudah tutup. Pemilik BMT Artha Salam Heri Sulistiyono sudah tidak ada dirumah. Akibat kejadian itu pelapor dan istri pelapor mengalami kerugian Rp. 43,1 juta dan atas kejadian tersebut pelapor telah melapor ke Polres Lamtim. Laporan diterima oleh AIPTU Ardyanto Kanit SPKT atas nama Kapolres Lamtim, AKBP Yudi Chandra.

Surat pernyataan antara Heri Sulistiyono dan Hi. Bukhori Muslim alias Basiyo warga Dusun III dan II Desa Bumi Ayu Kec. Sukadana berbunyi, Heri menyerahkan tanah dan rumah serta isinya berikut usaha gallerypro juga asetnya sebagai bentuk pembayaran hutang piutang sejak bulan Januari 2017 senilai Rp. 250 juta kepada H. Bukhori Muslim (Basiyo). Dengan 4 orang saksi, Supriyanto (mertua), Subarjo (orangtua), Riswanto (Kepala Dusun III) dan Sunardi (Ketua RT.5).

"Saya sebagai orangtua samasekali gak tau, yang tau karyawannya sebab yang kerja karyawannya. Istrinya (Asri Wibawa Ningsih) ikut Heri gak tau pergi kemana. Selain surat tanah mobil grand max masih kredit diambil pak Basiyo, rumah itu saya yang buat gak tau tahun berapa," kelit Subarjo (52) dan Warsuti (50) kedua orangtua Heri.

Riswanto Kepala Dusun III hanya ditelpon oleh H. Bukhori Muslim alias Basiyo, istrinya datang minta tandatangani surat pernyataan. "Saya ditelpon pak haji, katanya disuruh jadi saksi. Saya kira mau disuruh kumpul, katanya, istrinya yang ke rumah, Terus istrinya kesini minta tandatangan saya jadi saksi," tutur Riswanto diamini istrinya.

"Saya suruh dia supaya minta tandatangan ke pak Kades (Sudarman) tapi gak mau, katanya nanti aja nunggu waktu penyerahan. Kami gak tau ada musyawarah antara Heri dan Basiyo, kami saksi - saksi gak dikumpulkan. Gak tau uang 250 juta itu utang piutang atau apa, juga gak tau kalau masalahnya jadi besar begini, saya juga tanda tanya. Saya ngasih keterangan apa adanya, kalau rumah itu Heri yang buat sekitar 5 tahunan" tegas Kadus III.

Sebelumnya, Hi. Bukhori Muslim alias Basiyo ketika akan dikonfirmasi tidak berada dirumah. "Bapak lagi pergi, ibu sedang pengajian," kata anak putri Basiyo.

Informasinya, Heri melarikan diri Minggu, 17/12 malam, usai membuat surat pernyataan dengan Basiyo. Besar harapan masyarakat pada pihak Polres Lamtim menangkap Heri Sulistiyono seperti Polsek Penawartama Tulangbawang pada Juni 2017 berhasil amankan NRF (23) pelaku penggelapan uang BMT Sepakat Kec. Gedung Aji Baru di persembunyiannya di PJTKI Jati Asih Kabupaten Bekasi. (RopI)