Purwakarta RN. Menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah di satu di daerah terpencil untuk membuat para siswa siswinya menjadi giat dan se...
Purwakarta RN.
Menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah di satu di daerah terpencil untuk membuat para siswa siswinya menjadi giat dan semangat datang ke sekolah. Karena umumnya di daerah terpencil masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pendidikan bagi putra-putrinya sehingga apabila anak malas untuk ke sekolah, orang tua hanya membiarkan, tidak memberikan dorongan.
Dengan Kondisi yang sedemikian, sekolah di tuntut untuk harus bisa mencari cara agar para murid dapat semangat hadir dan membuat bagaimana siswa-siswi untuk betah, selalu rindu terhadap sekolahnya.
Di daerah terpencil seperti di daerah pegunungan yang letak geografisnya berat untuk dijangkau, sebenarnya banyak generasi yang memiliki potensi luar biasa. namun itu semua perlu adanya kerjasama antara sekolah dengan orang tua agar semua potensi dari generasi penerus dapat digali sedalam-dalamnya, dengan cara terus memberikan inovasi, motivasi, semangat, agar murid tidak malas untuk belajar.
Seperti di SMP-N 2 Sukatani Purwakarta, dengan segala keterbatasan yang ada, sekolah yang terletak di kaki gunung parang tersebut terus berinovasi agar para murid semangat untuk datang ke sekolah.
"Di sekolah yang berlokasi seperti di sini (SMP-N 2 Sukatani), fokus kami masih pada memberikan semangat kepada murid untuk tidak malas datang ke sekolah", terang Mohamad Nursodik, M.Pd, kepala sekolah SMP-N 2 Purwakarta, Jumat (8/12).
Di katakannya pula, jika bentuk kegiatan ekstra kurikuler menjadi lebih dominan dengan maksud agar murid menjadi selalu rindu sekolah.
"Kegiatan ekstra kurikuler lebih menonjol di sini, seperti pramuka, berkebun, kultum, penyuluhan pencegahan narkoba juga lainnya, yang sifatnya mengajak untuk betah dan senang saja dulu para murid ke sekolah", jelas Nursodik.
Karena mulai terlihat semangat para murid untuk hadir ke sekolah, Nursodik mulai mendorong untuk para siswa-siswinya siap berkompetisi di bidang akademik.
"Ini semangat murid mulai terlihat, kita mulai genjot juga mereka di bidang akademik, agar segera siap juga untuk berkompetisi", ungkapnya.
Meskipun terletak di kaki gunung, SMP-N 2 Sukatani bukan berarti tidak memiliki prestasi, beberapa prestasi sampai tingkat SMP/MTs pernah juga di raihnya. berikut beberapa prestasi yang pernah di raihnya;
1. Juara satu maca & nulis aksara sunda tingkat kabupaten tahun 2016.
2. Juara 1 karya pionering tingkat penggalang SMP/MTS se gugus sindangwinaya tahun 2016.
3. Juara harapan 3 Lomba badan powell days 3 pramuka pengh2alang se kwarcab tahun 2016.
4. Juara dua sandi dan smaphore tingkat penggalang tahun 2016. Serta prestasi lainnya.
Melihat semangat murid kian terus naik. Sekolah yang saat ini mendidik 201 pelajar tersebut, Nursodik Optimis tahun depan prestasi akademik non akademik akan dapat di raihnya.
"Saya yakin, dengan terlihat semakin semangatnya anak-anak kami, prestasi akademik non akademik akan SMP-N 2 Sukatani dapat raih, Aamiin...!,". Pungkas Nursodik. (Dof)
Dengan Kondisi yang sedemikian, sekolah di tuntut untuk harus bisa mencari cara agar para murid dapat semangat hadir dan membuat bagaimana siswa-siswi untuk betah, selalu rindu terhadap sekolahnya.
Di daerah terpencil seperti di daerah pegunungan yang letak geografisnya berat untuk dijangkau, sebenarnya banyak generasi yang memiliki potensi luar biasa. namun itu semua perlu adanya kerjasama antara sekolah dengan orang tua agar semua potensi dari generasi penerus dapat digali sedalam-dalamnya, dengan cara terus memberikan inovasi, motivasi, semangat, agar murid tidak malas untuk belajar.
Seperti di SMP-N 2 Sukatani Purwakarta, dengan segala keterbatasan yang ada, sekolah yang terletak di kaki gunung parang tersebut terus berinovasi agar para murid semangat untuk datang ke sekolah.
"Di sekolah yang berlokasi seperti di sini (SMP-N 2 Sukatani), fokus kami masih pada memberikan semangat kepada murid untuk tidak malas datang ke sekolah", terang Mohamad Nursodik, M.Pd, kepala sekolah SMP-N 2 Purwakarta, Jumat (8/12).
Di katakannya pula, jika bentuk kegiatan ekstra kurikuler menjadi lebih dominan dengan maksud agar murid menjadi selalu rindu sekolah.
"Kegiatan ekstra kurikuler lebih menonjol di sini, seperti pramuka, berkebun, kultum, penyuluhan pencegahan narkoba juga lainnya, yang sifatnya mengajak untuk betah dan senang saja dulu para murid ke sekolah", jelas Nursodik.
Karena mulai terlihat semangat para murid untuk hadir ke sekolah, Nursodik mulai mendorong untuk para siswa-siswinya siap berkompetisi di bidang akademik.
"Ini semangat murid mulai terlihat, kita mulai genjot juga mereka di bidang akademik, agar segera siap juga untuk berkompetisi", ungkapnya.
Meskipun terletak di kaki gunung, SMP-N 2 Sukatani bukan berarti tidak memiliki prestasi, beberapa prestasi sampai tingkat SMP/MTs pernah juga di raihnya. berikut beberapa prestasi yang pernah di raihnya;
1. Juara satu maca & nulis aksara sunda tingkat kabupaten tahun 2016.
2. Juara 1 karya pionering tingkat penggalang SMP/MTS se gugus sindangwinaya tahun 2016.
3. Juara harapan 3 Lomba badan powell days 3 pramuka pengh2alang se kwarcab tahun 2016.
4. Juara dua sandi dan smaphore tingkat penggalang tahun 2016. Serta prestasi lainnya.
Melihat semangat murid kian terus naik. Sekolah yang saat ini mendidik 201 pelajar tersebut, Nursodik Optimis tahun depan prestasi akademik non akademik akan dapat di raihnya.
"Saya yakin, dengan terlihat semakin semangatnya anak-anak kami, prestasi akademik non akademik akan SMP-N 2 Sukatani dapat raih, Aamiin...!,". Pungkas Nursodik. (Dof)
COMMENTS